Tingginya Resiko Bencana akibat degradasi lingkungan Revitalisasi Perkebunan Rakyat Peningkatan Infrastruktur antar wilayah untuk mendukung pelayanan masyarakat dan
III-15 unggulan di tingkat nasional dan internasional serta mengembangkan cluster agro industri dan
industri manufaktur. Pembangunan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas SDM
yang mempunyai daya saing, menguasai teknologi informasi dan komunikasi, mampu ber-inovasi serta tetap memegang teguh nilai-nilai islami dalam rangka mendukung pengembangan industri
kreatif. Pembangunan sumberdaya manusia akan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, berdaya saing dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mewujudkan
generasi penerus Aceh yang memiliki akhlak mulia, cerdas dan mampu bersaing di dunia internasional.
Bidang pemerintahan, prioritas pembangunan pada tahap ini diarahkan pada pembuatan kebijakan dan regulasi yang efektif yang dapat menstimulasi investasi, menciptakan dan
mengembangkan e-government sebagai sarana peningkatan layanan publik.
Pembangunan perdamaian, hukum dan HAM diarahkan pada terciptanya kelembagaan politik dan hukum yang kuat, terwujudnya konsolidasi demokrasi yang kokoh dalam berbagai aspek
kehidupan politik serta supremasi hukum dan penegakan hak-hak asasi manusia, terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat Aceh. Bidang keagamaan, pembangunan diprioritaskan
pada upaya-upaya untuk mewujudkan pemantapan sikap rukun dan harmonis antar individu dan antar kelompok masyarakat serta upaya untuk memantapkan implementasi dan aktualisasi
pemahaman dan pengamalan syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.
Pada tahap ini, kualitas kesehatan dan status gizi masyarakat sudah semakin meningkat. Pembangunan kesehatan ditekankan pada peningkatan kapasitas sumberdaya kesehatan dan
pelayanan yang handal sehingga dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Langkah dan upaya yang di tempuh diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas kesejahteraan sosial baik perseorangan, keluarga, kelompok ataupun komunitas masyarakat.
Pada tahap ini kelompok penyandang masalah sosial yang rentan karena keterbatasan fisik dan mental harus menjadi tanggungjawab Pemerintah Aceh untuk membina dan memberikan
kehidupan layak sesuai dengan azas kemanusiaan yang dijamin undang-undang dan Qanun di Aceh.
Pembangunan budaya dilakukan melalui aktualisasi nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal masyarakat Aceh sebagai bagian unsur utama pembentuk identitas dan jati diri yang menjadi
karakter yang tangguh. Keberhasilan dalam membentuk karakter budaya ke-Acehan ini ditandai dengan semakin meningkatnya budaya santun, jujur, ramah, memiliki rasa malu, sadar lingkungan
dan budaya menjaga kebersihan sebagai bagian yang terintegrasi dari budaya Aceh.
Berdasarkan pada analisis pada isu internasional MDG’s dan ASEAN Econommic Community AEC, isu nasional RPJPD 2005-2025 dan MP3EI, isu regional RPJPD Provinsi Aceh 2005-
2025, maka dapat disimpulkan bahwa isu strategis pembangunan jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang, yaitu sebagai berikut :