Keanggotaan Suatu Himpunan Banyaknya Anggota Statu Himpunan Macam-macam Himpunan

B. Dengan Sifat keanggotaan Ruler Method

Cara menyatakan himpunan dengan menuliskan sifat keanggotaanya, cara ini juga disebut pencirian. Cara ini dengan menuliskan syarat yang harus dipenuhi oleh anggota himpunan itu. Objek atau elemen yang memenuhi syarat himpunan itu adalah anggotanya. Dalam penulisan cara ini anggota himpunan menggunakan variabel, misalnya x dan syarat keanggotanya misalnya Px. Px berarti himpunan tersebut bersifat P. Himpunan tersebut ditulis A=   x P x ;” ” garis tegak dibaca ”sedemikian sehingga”. Cara membaca himpunan tersebut adalah A himpunan semua x sedekian sehingga x mempunyai sifat P. A =   x P x selain disebut cara menyatakan himpunan dengan sifat keanggotaan juga disebut notasi pembentuk himpunan. Contoh 2: Nyatakan himpunan berikut dengan notasi pembentukan himpunan. A =   u o i e a , , , , B =   . , , , , , , Minggu Sabtu Jumat Kamis Rabu Selasa Senin C =   2 , 1 , , 1 , 2 , 3    D. =   7 , 5 , 3 , 2 Jawab: A =   alfabet hidup huruf B =   ggu se dalam hari nama x x min C =   bulat bilangan x x x     , 3 4 D =   prima bilangan x x x   , 10

3. Keanggotaan Suatu Himpunan

Dalam matematika lambang anggota adalah ”  ”, sedangkan bukan anggota dilambangkan dengan ”  ”. Anggota himpunan A =   u o i e a , , , , adalah a, i, u, e, o dan b, c, d bukan anggota A. Dengan demikian penulisan di atas dapat dinyatakan dengan a  A, e  A, i  A, o  A, u  A.Tetapi b  A, c  A, dan d  A. Himpunan B =   prima bilangan x x x   , 10 .Jadi 2  B, 5  B, 7  B. Tetapi 1  B, 9  B. Dan bila anda menemukan statu himpunan P =     b a, berarti a  P dan   b  P.   b anggota P yang berbentuk himpunan.

4. Banyaknya Anggota Statu Himpunan

Banyaknya anggota suatu himpunan dinamakan juga bilangan kardinal dan diberi lambang “n”. Jika A adalah suatu himpunan, maka banyaknya anggota dari himpunan A ditulis nA. Contoh 3: Berapakah bilangan kardinal dari himpunan di bawah ini? A =   f e d c b a , , , , , B =   ganjil bilangan x x x   , 15 C =   asli bilangan x x D =   prima bilangan x x Jawab: A =   f e d c b a , , , , , , maka kardinal A adalah nA = 6 B =   ganjil bilangan x x x   , 15 =   13 , 11 , 9 , 7 , 5 , 3 , 1 maka bilangan kardinal B adalah nB = 7 C =   asli bilangan x x , berarti juga C =   ,... 3 , 2 , 1 , maka bilangan kardinal C adalah nC = ~. D =   prima bilangan x x , berarti juga D =   ,... 7 , 5 , 3 , 2 , maka bilangan kardinal D adalah nD = ~. Himpunan C dan D adalah himpunan yang tidak dapat ditentukan banyak anggotanya. ”~” melambangkan bilangan kardinal tak terhingga.

5. Macam-macam Himpunan

5.1 Himpunan Kosong

Himpunan A dikatakan himpunan kosong bila bilangan kardinal dari himpunan A = 0 atau nA = 0. Himpunan kosong dinotasikan dengan  phi atau   . Jadi apabila A =   asli bilangan x x   , 1 , maka A =  atau A =   dan nA = 0. Perhatikan contoh di bawah ini 1. B =   bulat bilangan x x x   , 2 2. C =   asli bilangan x x x    , 2 1 3. D =   1  x dan negatif bilangan x x 4. E =   dan F =    Contoh 1, 2 dan 3 merupakan contoh himpunan yang tidak memiliki anggota atau nB = nC = nD = 0. Tetapi contoh 4, himpunan E dan F bukan contoh himpunan kosong, karena E memiliki anggota yaitu “0” dan F juga memiliki anggota yaitu .

5.2 Himpunan Semesta

Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan U Universum yang berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya himpunan dari objek yang sedang dibicarakan. Biasanya hinpunan semesta ditetapkan sebelum kita membicarakan suatu himpunan dengan demikian seluruh himpunan lain dalam pembicaraan tersebut merupakan bagian dari himpunan pembicaraan. Contoh 5: a. Apabila kita membicarakan himpunan A   7 , 5 , 3 , 2 maka yang dapat menjadi himpunan semesta adalah: U =   cacah bilangan x x , U =   prima bilangan x x , U =   positif bulat bilangan x x atau himpunan lain yang memuat A. b. Apabila kita membicarakn himpunan B =   UNG FMIPA A kelas Matematika S wanita mahasiswa x x 1 , maka yang menjadi himpunan semestanya adalah : U =   UNG FMIPA Matematika S wanita Mahasiswa x x 1 U =   UNG FMIPA Matematika Mahasiswa x x U =   UNG Mahasiswa x x

6. Himpunan Berhingga

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52