Keras-Lunaknya Bunyi Tujuan Memadukan setiap unsur seni dalam satu waktu pembelajaran, yang dapat

11. Seorang anak memainkan berbagai macam bunyi secara pelan-pelan dalam urutan yang tertentu. Seorang anak lagi atau semua anak meletakkan kartu-kartu sesuai dengan urutan sebelum dimainkan. 12. Peserta didik membuat „kaleng kocok“ yang bisa diisi dengan berbagai macam material. Masing-masing 2 kaleng diisi dengan material yang sama dan bagian bawahnya diberi tanda warna. Peserta didik mengelompokkan secara berpasangan nada-nada yang sesuai kontrol melalui tanda warna.

D. Keras-Lunaknya Bunyi

Peserta didik biasanya mengenali dinamik sebagai bentuk bunyi yang mandiri yang pemunculannya tidak terikat dengan kecepatan. Karakter bunyi yang keras menuju pada gerakan yang lebih cepat atau lebih keras tidak dilarang, tetapi harus jelas dikenali bahwa bunyi yang keras juga dapat diungkapkan dengan gerakan yang lambat dan tenang. Hal sedemikian juga untuk bunyi yang lembut. Peserta didik juga harus mengenali secara lebih jauh, bahwa terdapat juga penghubung yang mengalir didalam keras lunaknya suara crescendo = semakin keras, decrescendo= semakin lirih. Penghubung bunyi-bunyi ini harus dimainkan oleh peserta didik di dalam instrument. Bisa juga diberikan contoh melalui suara mulut. 1. Peserta didik duduk di dalam ruang dengan mata tertutup. Jendela ruangan di buka. Peserta didik mendengarkan secara cepat berbagai bunyi di lingkungan dan selanjutnya menceritakan bunyi mana yang mereka dengarkan dan seberapa keraslunak bunyi tersebut. 2. Keras dan Lunak disusun dengan gerakan. A. Keras = langkah besar, lembut =langkah kecil b. Keras =langkah kecil, lembut =langkah besar. 3. Setiap anak mendapat satu instrumen. Guru atau seorang peserta didik memainkan bunyi keras dan lunak didalam rangkaian yang berbeda. A. Peserta didik menirukan b. peserta didik berpendapat komentar. Melalui bunyi tidak analog dengan gerakan misalnya melencangkan lengan jauh-jauh, tetapi pukulan yang lirih peserta didik tidak di tanamkan pada aspekt visualnya melainkan aspekt akustisnya. 4. Pembicaraan kereta yang datang di Station kereta bunyinya keras sekali tetapi gerakannya lambat dan juga kereta yang cukup jauh melaju dengan sangat cepat lirih tetapi cepat. Peserta didik mencoba mempresentasikan ke dua buah kereta api dengan membunyikan instrument. 5. Peserta didik mencoba memperdengarkan penghubung antara keras dan lunak demikian pula sebaliknya dalam instrument. Sebaiknya memilih bunyi-bunyi yang telah dikenal oleh peserta didik, misalnya keberangkatan dan kedatangan suatu mobil, langkah manusia yang datang dan pergi dll. 6. Berbagai jenis crescendo dan decrescendo a. Semakin keras dan semakin cepat b. Semakin keras dan semakin lambat c. Semakin lirih dan semakin lambat d. Semakin lirih dan semakin cepat. 7. Dibuat kesepakatan sebuah tanda gerakan yang masing-masing diberi tanda dinamik yang harus dimainkan Misalnya: Tangan diatas kepala = dimainkan secara keras sekali, Tangan kebawah pelan-pelan = semakin lirih, Tangan benar- benar dibawah =bermain lirih sekali. Peserta didik bermain sesuai dengan gerakan tangan peserta didik yang lain atau guru. 8. Berbagai jenis instrument max 4 dimainkan dengan dinamik yang berbeda-beda. Peserta didik menyusun isntrument-instrument menurut dinamik yang dimainkan. 9. Balon dilemparkan ke udara. Peserta didik bermain keras sekali, dan jika balon di udara semakin lirih, jika balon semakin turun ke bawah. 10. Peserta didik membuat tanda untuk keras, lunak, semakin keras dan semakin lirih. Tanda-tanda dilukis didalam kartu atau kertas saling berdampingan secara berurutan. Selanjutnya susunan kartu tersebut dimainkan dengan isntrument atau dengan mulut. 11. Dimainkan berbagai jenis dinamik dan juga tahap-tahap penghubug bunyi. Ameletakkan kartu sesuai dengan urutan yang sama.

E. Arah Nada