Durasi panjang Pendek Nada

9. Setelah peserta didik cukup waktu untuk mengenali ruangan yang ada, seorang anak ditutup matanya. Anak tadi dibawa ke sudut tertentu dan diminta meraba sesuatu, dan menyebutkan dimana kira-kira dia berada. 10. Tali yang cukup panjang diletakkan didalam ruangan. Pada bagian ujung tali terdapat misalnya alat bunyi-bunyian atau ban. Peserta didik meraba seluruh tali yang disediakan dalam keadaan tertutup matanya, sampai mereka menemukan alat bunyi-bunyianban. Selanjutnya permainan bebas dengan alat bunyi- bunyianban. 11. Di 4 sudut ruangan dibunyikan 4 alat bunyi-bunyian yang berbeda satu dengan yang lainnya dibunyikan secara bergantian atau acak. Peserta didik berjalan dengan mata tertutup menuju sumber bunyi. 12. Peserta didik berdiri masing-masing dengan jarak 2-3 meter membentuk dua barisan yang saling berhadapan. Ketika tanda bunyi di perdengarkan peserta didik menutup matanya dan berjalan pelan-pelan ke arah yang bebas. 13. Seluruh kelompok mencoba a. Sedapat mungkin menutupimemenuhi seluruh besarnya ruang Tangan dan kaki membentang kekanan dan ke kiri. b. Selanjutnya menutupi ruangan sekecil mungkin duduk bersila saling berhimpitan dan tangan saling merangkul.

B. Durasi panjang Pendek Nada

Peserta didik sebaiknya tidak hanya mengalami adanya bunyi panjang dan bunyi pendek, melainkan juga bisa menentukan kira-kira seberapa panjang dan seberapa pendek bunyi itu. Untuk bisa menentukan durasi nada secara lebih obyektiv, alangkah baiknya jika dibuat jam pasir dari dua buah botol besar. Satu botol diisi dengan pasir bisa juga Gula, Garam dll, yang tidak pekat ataupun lengket. Selanjutnya dua botol tersebut dirapatkan dibagian ujung- ujungnya. Durasi mengalirnya pasir sebaiknya tidak terlalu lama, sekitar 20 detik saja. Peserta didik sebaiknya mengalami bahwa durasi nada bergantung pada: 1. Material, dari bahan apa dia dibuat. 2. Kekerasan, bagaimana nada itu diproduksi 3. Kondisi gelombang yang berarti apakah sumber bunyi bebas bergelombang atau tertahan. Dalam hal ini sangat penting untuk mengupayakan agar peserta didik bermain dengan teknik memainkan instrument secara benar. Peserta didik harus mencoba sendiri bagaimana seharusnya memainkan instrument, agar menghasilkan bunyi yang „indah“. Suatu pembicaraan tentang ciri-ciri durasi nada yang difahami melalui latihan-latihan akan dimengerti secara sendirinya, oleh sebab itu dalam contoh-contoh latihan tidak perlu dibicarakan lagi secara ekstra. 1. Di bunyikan suatu bunyi yang cukup panjang misalnya simbal yang digantung. Selama bunyi berlangsung peserta didik secara perlahan-lahan bergerak melingkari ruangan. Jika mereka tidak mendengar lagi, mereka duduk secara perlahan-lahan pula. 2. Sebagaimana pada kegiatan pertama peserta didik duduk selama bunyi berlangsung, jika sudah tidak mendengar lagi mereka berdiri dan berjalan pelan- pelan mengitari ruangan sampai terdengar bunyi yang berikutnya. 3. Selama mendengarkan bunyi peserta didik mengangkat atau menurunkan lengan secara pelan-pelan. 4. Selama bunyi berlangsung peserta didik memejamkan mata. Jika tidak terdengar lagi, mereka mengangkat lenganya tinggi-tinggi, secara perlahan. 5. Selama bunyi berlangsung lama mata peserta didik mencoba untuk menemukan suatu titik tertentu didalam ruangan, dengan tanpa memejamkanmengejapkan mata setelah bunyi berhenti baru boleh mengejapkan mata. 6. Selama bunyi berlangsung peserta didik berjalan seperti langkah unggas ke seluruh ruangan. Pijakan kaki paling awal dan paling akhir diberi tanda dengan kapur. Selanjutnya jauhnya langkah masing-masing anak dibandingkan. 7. Peserta didik membuat corat-coret durasi berbagai nada yang diperdengarkan diatas sebuah kertas dengan perbedaan coretangaris setiap durasi nada disimbulkan dengan sebuah garis. 8. Peserta didik mengamati, seberapa banyak pasir yang masuk didalam jam pasir selama bunyi berlangsung. Perbedaan banyaknya pasir tingginya pasir ditandai dengan lackband ataupun tanda yang lain. 9. Seorang anak memukul simbal yang digantung. Secara serentak peserta didik yang lain melemparkan balon ke udara. Balon baru boleh dipegang lagi jika bunyi tidak terdengar lagi. 10. Semua anak diberi benda instrument apa saja yang bisa menghasilkan bunyi yang penting bisa memproduksi bunyi secara cukup panjang. Peserta didik duduk melingkar. a. Seorang anak memperdengarkan Instrumentnya. Jika bunyinya tidak terdengar lagi, maka anak yang disebelahnya membunyikan instrumentnya, demikian berturut-turut hingga semua anak memainkan instrumentnya. b. Sama dengan langkah a tetapi dengan mata tertutup. 11. Peserta didik menyentuh senar yang digetarkan secara hati-hati Gitar; Piano, Kecapi dll Peserta didik menceritakan apa yang terjadi jika menekan terlalu keras. Sebagai perbandingan peserta didik menyentuh bilahan Xylophon, Saron, Gender dan sejenisnya, yang dibunyikan. 12. Beberapa uang logam diletakkan diatas permukaan kulit genderangtambur atau kendang. Setelah dipukul maka uang-uang logam tersebut akan bergetar. Peserta didik baru boleh memukulnya lagi jika uang logam tidak bergerak lagi. 13. Setiap anak diberi ban karet. Semua anak memutarkan ban yang didirikan secara serentak. Semua anak menunggu sampai tidak ada satu banpun yang bergerak, kemudian diulangi lagi. 14. Sebagaimana langkah 13 tetapi dengan mata tertutup. 15. Peserta didik memutarkan bannya masing-masing ban didirikan. Selama ban bergerak, peserta didik bergerak mengitari ruangan. Mereka baru boleh kembali pada ban masing-masing jika ban tidak bergerak lagi. Jika mungkin merebahkan diri bersamaan dengan gerakan ban. 16. Selama bunyi tertentu berlangsung terdengar seorang anak membuat garis ataupun lingkaran dengan jari pada punggung anak yang lain. Peserta didik yang lain mengamati apakah seluruh durasi nada diikuti dengan gerakan jari secara tepat, terlalu cepat ataukah terlalu lambat menghentikan gerakan jarinya saling bergantian. 17. Selama bunyi tertentu berlangsung terdengar, peserta didik kembali berjalan pada jalan yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika bunyi berhenti peserta didik harus sudah sampai pada tujuan secara tepat. 18. Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok mendapatkan instrument yang berbunyi pendek, dan kelompok yang lain mendapat instrumen yang berbunyi panjang. Seorang anak mendireksi. Kelompok bisa saling diganti, tetapi sekaligus diminta untuk bermain nonverbal. 19. Berbagai durasi nada disusun dengan tanda ataupun gerakan misalnya Bunyi pendek= sebuah titik, bunyi yang panjang = garis atau lingkaran. 20. Tanda yang ditemukan ditulis diatas kertas. Kertas-kertas dijejerkan secara berturutan dan berdekatan satu sama lain. Selanjutnya berbagai macam durasi bunyi yang disusun tadi, dimainkan. 21. Rangkaian bunyi panjang dan pendek diperdengarkan secara singkat saja. Peserta didik meletakkan kertas-kertas tadi sesuai dengan bunyi yang diperdengarkan.

C. Timbre Warna Nada