PENGALAMAN RUANG Tujuan Memadukan setiap unsur seni dalam satu waktu pembelajaran, yang dapat

Model pengembangan luar kelas merupakan strategi pengajaran yang memanfaatkan lingkungan luar kelas menjadi tempat belajar atau ruang kelas. Pengajar diharapkan dapat merubah suasana belajar yang sudah tidak kondusif ke dalam suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Tentunya dalam menjadikan luar kelas sebagai tempat belajar dilihat cuaca terlebih dahulu, apakah memungkinkan atau tidak. Kesiapan peralatan yang digunakan sangat berpengaruh terhadap keberhasilkan pembelajaran. Materi yang diberikan kepada peserta didik hendaknya disesuaikan dengan kondisi penggunaan luar kelas tersebut. Alat dan bahan pun dapat memanfaatkan kondisi alam di lingkungan tersebut. Peserta didik sangat senang jika dibawa ke luar kelas, karena tercipta suasana yang baru. Hal ini dapat berdampak positf terhadap kesiapan dan kualitas hasil belajar peserta didik. 2. Tujuan Dapat merangsang banyak gagasan jika berada di luar kelas. Peserta didik dapat belajar dari alam terbuka. Dapat menemukan banyak kejutan dalam hal kreativitas.  Model Pengembangan Kelas Magang 1. Definisi Model pengembangan kelas magang merupakan strategi pengajaran dimana peserta didik belajar di tempat pengrajin atau seniman tertentu. Di sini peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan pengrajin. Peserta didik dapat bertanya pada sumber belajar yang tepat dan terlihat. Misal ; pada pengrajin anyaman bambu, atau seniman keramik. Dalam kelas magang tentunya perlu waktu khusus, yang mungkin dapat diagendakan sebagai karyawisata atau workshop. Peserta didik langsung belajar berkarya ditempat tersebut, sehingga pengalaman yang didapat lebih berkualitas. Pertemuan dapat diatur dalam 1 atau 2 kali berjalan, sehingga tidak terlalu mengganggu jam sekolah. Dan waktu kunjungan ini pun harus disesuaikan dengan kondisi, sehingga hanya materi tertentu saja yang dapat dilakukan mengingat pengrajin yang tersedia juga terbatas. 2. Tujuan Memberi pengalaman langsung kepada peserta didik kepada sumber belajar dan peran profesi pada pengrajin atau seniman tertentu. MUSIK MODEL PEMBELAJARAN TENTANG KEPEKAAN PERSEPTUAL DAN ELEMEN MUSIKDI KELAS I, II DAN III SD

A. PENGALAMAN RUANG

Penggunaan sebanyak mungkin alat inderanya, diharapkan peserta didik menjelajahi suatu ruangan, untuk mengurangi ataupun menghilangkan rasa takut menghadapi ruangan yang baruasing dan mereka secara aktiv menyesuaikan diri dengan ruangan tersebut, tempat dimana mereka nanti akan belajar. Dalam penguasaan seluruh ruangan dan tidak hanya bergerak pada bagian tengah ruangan ataupun tepi tembok saja namun perlu memiperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Peserta didik duduk di tengah ruangan dan melihatmengamati seluruh ruangan secara teliti: a. Memenjamkan mata sambil membayangkan ruangan. b. Jika ada pertanyaan: Dimana letak almari, gambar...? peserta didik dalam keadaan mata tertutup menunjukkan dengan tangannya ke arah letak „sesuatu yang ditunjuk“. c. Benda tertentu dipindahkan letaknya, dan peserta didik mencoba mencari benda apakah yang dipindahkan itu dan kemana benda tadi dipindahkan. d. Peserta didik dalam keadaan mata tertutup memutarkan arah posisi duduknya. Mereka membuka matanya pada arah bunyi tertentu yang dibuat oleh guru dan menutup mata kembali setelah mendengar bunyi yang lain. Berakhir dengan menceritakan segala hal yang dilihat. 2. Peserta didik diberi seutas tali. Mereka meletakkan tali-tali tersebut dengan membentuk seperti „jalan“ ada yang berputar, membelok, seperti kurva atau jalan buntu di seluruh ruangan. Jika semua tali sudah diletakkan, peserta didik berjalan di atas jalan yang dibentuk peserta didik tadi, tanpa saling mengganggu satu sama lain. 3. Peserta didik diberi ban karet. Setiap anak memilih sendiri tempat di dalam ruangan, dengan memberi kemungkinan agar jarak antara ban yang satu dengan yang lainya masih tersedia cukup tempat. Jika terdengar bunyi tertentu peserta didik meninggalkan bannya dan berjalan ke seluruh ruangan, tanpa saling mengganggu satu sama lain dan juga tidak menginjak ban-ban yang ada. Jika terdengar bunyi tertentu bunyi yang lain peserta didik menuju pada ban masing- masing. 4. Setiap anak mengenali betul-betul bannya masing-masing dan mencoba berjalan pada ban yang terjauh terdekat, dengan tanpa mengganggu teman yang lain. Selanjutnya kembali pada bannya sendiri. 5. Peserta didik diperdengarkan lagu yang dikenal. Ketika lagu di perdengarkan, peserta didik bergerak menuju ke seluruh ruangan dan pada nada terakhir peserta didik berdiri pada bannya masing-masing. Langkah yang sama hanya saja tanpa diperdengarkan lagu, melainkan peserta didik sambil bernyanyi sendiri, bertepuk tangan dan atau bergerak bebas. 6. Latihan bagian 3 sd 6 tanpa ban, melainkan peserta didik mengenali struktur lantai ataupun tanda lain. 7. Seorang anak bergerak dengan langkah kecil ke seluruh ruangan. Peserta didik yang lain mencoba mengikuti di belakangnya, atau mengikuti jejak seorang anak dengan cara meletakkan tali dibelakangnya. 8. Di tengah dan di pinggir ruangan di perdengarkan 2 bunyi. Jika dibunyikan bunyi tertentu peserta didik bergerak ke tengah ruangan, dan jika dibunyikan dengan nada yang lain peserta didik bergerak ke pinggir nada-nada yang dimaksud bisa ditentukan oleh guru, namun lebih baik berdasarkan kesepakatan peserta didik. 9. Setelah peserta didik cukup waktu untuk mengenali ruangan yang ada, seorang anak ditutup matanya. Anak tadi dibawa ke sudut tertentu dan diminta meraba sesuatu, dan menyebutkan dimana kira-kira dia berada. 10. Tali yang cukup panjang diletakkan didalam ruangan. Pada bagian ujung tali terdapat misalnya alat bunyi-bunyian atau ban. Peserta didik meraba seluruh tali yang disediakan dalam keadaan tertutup matanya, sampai mereka menemukan alat bunyi-bunyianban. Selanjutnya permainan bebas dengan alat bunyi- bunyianban. 11. Di 4 sudut ruangan dibunyikan 4 alat bunyi-bunyian yang berbeda satu dengan yang lainnya dibunyikan secara bergantian atau acak. Peserta didik berjalan dengan mata tertutup menuju sumber bunyi. 12. Peserta didik berdiri masing-masing dengan jarak 2-3 meter membentuk dua barisan yang saling berhadapan. Ketika tanda bunyi di perdengarkan peserta didik menutup matanya dan berjalan pelan-pelan ke arah yang bebas. 13. Seluruh kelompok mencoba a. Sedapat mungkin menutupimemenuhi seluruh besarnya ruang Tangan dan kaki membentang kekanan dan ke kiri. b. Selanjutnya menutupi ruangan sekecil mungkin duduk bersila saling berhimpitan dan tangan saling merangkul.

B. Durasi panjang Pendek Nada