Timbre Warna Nada Tujuan Memadukan setiap unsur seni dalam satu waktu pembelajaran, yang dapat

lain mengamati apakah seluruh durasi nada diikuti dengan gerakan jari secara tepat, terlalu cepat ataukah terlalu lambat menghentikan gerakan jarinya saling bergantian. 17. Selama bunyi tertentu berlangsung terdengar, peserta didik kembali berjalan pada jalan yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika bunyi berhenti peserta didik harus sudah sampai pada tujuan secara tepat. 18. Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok mendapatkan instrument yang berbunyi pendek, dan kelompok yang lain mendapat instrumen yang berbunyi panjang. Seorang anak mendireksi. Kelompok bisa saling diganti, tetapi sekaligus diminta untuk bermain nonverbal. 19. Berbagai durasi nada disusun dengan tanda ataupun gerakan misalnya Bunyi pendek= sebuah titik, bunyi yang panjang = garis atau lingkaran. 20. Tanda yang ditemukan ditulis diatas kertas. Kertas-kertas dijejerkan secara berturutan dan berdekatan satu sama lain. Selanjutnya berbagai macam durasi bunyi yang disusun tadi, dimainkan. 21. Rangkaian bunyi panjang dan pendek diperdengarkan secara singkat saja. Peserta didik meletakkan kertas-kertas tadi sesuai dengan bunyi yang diperdengarkan.

C. Timbre Warna Nada

Peserta didik dengan bantuan tanda-tanda akustis diharapkan dapat menentukan berbagai macam sumber bunyi. Peserta didik tidak hanya dapat mempergunakan alat- alat musik yang umum, tetapi juga alat-alat sederhana yang dibuat sendiri. Pada setiap kegiatan sebaiknya tidak diperkenalkan lebih dari 3 jenis alat yang berbeda, yang harus dialami dengan berbagai macam aspek. 1. Sumber bunyi dilukiskan oleh peserta didik. Guru mempersiapkan kertas yang disusun menjadi 4 kategori. Yaitu Instrument Mettal, Kayu, Kulit Binatang dan yang lain. Peserta didik mengelompokkan instrumen yang diperkenalkan kedalam kategori secara benar. Peserta didik juga bisa menggambar instrumen pada kategori atau menggunting gambar-gambar instrument dari majalah, koran Prospekt dll lalu menempelkan pada kertas yang telah diberi kategori-kategori tadi. Peserta didik harus dibuat sedemikian rupa bisa menghayatimengenali instrument mana yang mereka kenal secara lebih baik, sekaligus peserta didik bisa mengenali berbagai instrument secara lebih cepat. Bunyi-bunyi insterument diperdengarkan dan digambarkan oleh peserta didik. Setelah latihan dengan cukup lama harus dimungkinkan bahwa peserta didik , berdasarkan dari pengalaman mereka, yang telah mereka perbuat pada instrument lain, mengatakan, bunyi yang mana yang mereka harapkan. Harapan bunyi ini kemudian dibandingkan dengan bunyi yang sebenarnya. 2. Sumber bunyi disentuh dan akhirnya diberi nama peserta didik dalam keadaan mata tertutup. A. Sumber bunyi masing-masing tersedia dobel. Peserta didik hanya menyusun berdasarkan indera peraba yang sesuai dengan instrument. B. di sediakan 2 pasang instrument, yang memiliki perbedaan besar ukuran. Peserta didik meyusun masing-masing instrument yang kecil dan yang besar yang sejenis. 3. Peserta didik merasakan, seberapa keras berbagai instrument itu bergetar pada saat dibunyikan. Dalam hal ini setelah beberapa lama juga bisa ditempuh cara yang lain artinya peserta didik mengamati dan menyebutkan instrument, seberapa keras instrument ini bergetar. 4. 3 buah isntrument di bagi-bagi didalam ruangan. Peserta didik duduk sedemikian rupa sehingga tidak melihat instrumentnya. Seorang anak berjalan mengelilingi ruangan dan memukul instrument sekehendaknya dengan urutan tertentu. Selanujutnya anak yang lain mencoba menirukan secara persis urutan nada yang telah dibunyikan anak sebelumnya. 5. Peserta didik mendapat 2 instrument. Peserta didik harus saling memiliki instrument yang sama. Oleh karena dalam perbedaan perlengkapan hanya jarang dijumpai instrument yang cukup banyak, maka disarankan untuk mengambil instrument buatan sendiri atau berbagai jenis kertas. Guru atau seorang peserta didik membunyikan bunyi tertentu tetapi tidak terlihat oleh peserta didik yang lain. Peserta didik yang lain menirukan bunyi tadi artinya mempergunakan instrument dengan cara yang sama. Latihan ini bisa juga dijadikan semacam „perlombaan“. Dalam hal ini semua anak mengambil instrument yang tidak dimainkan sebelumnya. 6. Bunyi-bunyi ataupun nada yang diperkenalkan disusun berdasarkan gerakan- gerakan a. Peserta didik menyajikan gerakan tertentu sesuai dengan perjanjian pada saat bunyinada diperdengarkan. B. Peserta didik dibagi dalam 3 kelompok.. Setiap kelompok disusun berdasarkan satu bunyi dan gerakan yang sesuai perlu diperhatikan bahwa tidak selalu semua instrument dimainkan secara bersama- sama. Kombinasi bunyi yang serentak harus diganti-ganti, atara kombinasi bunyi atau juga bunyi tunggal, harus diberi jeda Pause. Untuk meningkatkan daya konsentrasi sangat bermanfaat jika setiap setelah Pause terkadang bunyi dengan kombinasi yang sama dibunyikan lagi. 7. Peserta didik membuat perjanjian dengan bunyi tertantu, ketika bunyi diperdengarkan semua peserta didik berdiri. Selama peserta didik bergerak secara bebas didalam ruangan, beberapa nada diperdengarkan. Dan jika bunyi teertentu berdasarkan kesepakatan di perdengarkan peserta didik boleh berdiri. setelah latihan dengan waktu yang memadahi, dibuat perjanjian lagi dengan bunyi yang lain yang mirip. Sebagai contoh bunyi yang disepakati: Simbal besar yang digantungkan, dua bunyi: Simbal kecil yang digantung dan simbal besar dll. 8. Peserta didik mencoba mengembangkan berbagai jenis teknik permainan diatas instrument explorasi bunyi untuk memproduksi berbagaimacam bunyi. Selanjutnya peserta didik memperkenalkan bunyi-buyni yang mereka temukan. 9. Dari berbagai macam bunyi yang peserta didik temukan, mereka memberikan sebagian untuk diberi simbol, misalnya gosokan, gemerincing, bunyi luncuran diatas bilah-bilah nada lebih lengkap silahkan lihat B III „Notasi Grafis“. Simbol-simbol notasi dilukis diatas kertaskartu. 10. Kartu-kartuKertas-kertas diletakkan saling berdampingan dan berurutan. Selanjutnya dimainkan bunyi-bunyi yang sesuai dengan urutan yang telah ditentukan. 11. Seorang anak memainkan berbagai macam bunyi secara pelan-pelan dalam urutan yang tertentu. Seorang anak lagi atau semua anak meletakkan kartu-kartu sesuai dengan urutan sebelum dimainkan. 12. Peserta didik membuat „kaleng kocok“ yang bisa diisi dengan berbagai macam material. Masing-masing 2 kaleng diisi dengan material yang sama dan bagian bawahnya diberi tanda warna. Peserta didik mengelompokkan secara berpasangan nada-nada yang sesuai kontrol melalui tanda warna.

D. Keras-Lunaknya Bunyi