PERILAKU MENGHINDAR SUKU MELAYU

B. PERILAKU MENGHINDAR

1. Definisi perilaku menghindar

Perilaku menghindar secara sederhana bisa diartikan sebagai sebuah perilaku dimana individu mengabaikan sebuah situasi dan kontak terhadap objek perilaku yang bisa memunculkan konflik Leung, Brew, Zhang Zhang, 2011. Perilaku menghindar adalah salah satu strategi menghadapi konflik, dimana individu menarik diri, memilih meninggalkan situasi konflik, baik secara fisik mapun psikologis Pruitt Robin, 2004. Perilaku menghindar memiliki 3 bentuk, diantaranya adalah avoidance perilaku menghindar yang melibatkan penghindaran secara keseluruhan dari suatu situasi yang mengancam, escape perilaku menghindar yang meliputi meninggalkan situasi khusus yang mengancam, dan partial avoidance perilaku menghindar yang digunakan dimana individu membatasi diri ketika melakukan atau menghadapi situasi yang mengancam.

2. Perilaku menghindar sebagai strategi menghadapi konflik

Deutsch 1973 dalam Roloff Ifert, 2000 berpendapat bahwa konflik muncul ketika terdapat situasi yang bertentangan. Sebuah konflik melibatkan stimulus yang tidak diinginkan danatau tidak pantas. Dalam beberapa situasi, sebuah konflik seringkali tidak dihadapi secara langsung untuk menghindari munculnya perselisihan atau pertengkaran. Hal ini berkaitan dengan perilaku menghindar. Perilaku menghindar terjadi ketika Universitas Sumatera Utara seseorang mencoba untuk mencegah munculnya tindakan yang bisa menimbulkan sebuah masalah. Budaya menunjukkan perbedaan cara dalam menghadapi perselisihan, dan penelitian menunjukkan bahwa orang asia akan cenderung menggunakan perilaku menghindar dalam menghadapi masalah. Sejalan dengan hal ini, Tjosvold dan Sun 2002 menemukan bahwa menghindari masalah dipersepsikan mampu melindungi hubungan interpersonal antara dua pihak yang bermasalah dan mengurangi terjadinya konflik diantara mereka.

C. SUKU MELAYU

Suku melayu merupakan etnis yang termasuk ke dalam rumpun ras austronesia. Suku melayu bermukim di sebagian besar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekeliling pesisir Kalimantan, Thailand Selatan, Mindanao, Myanmar Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. Di Indonesia, jumlah suku melayu berkisar sebanyak 3,4 dari seluruh populasi, yang sebagian besar mendiami propinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat Irdasyamsi, 2012. Di Indonesia, yang dimaksud dengan suku bangsa melayu adalah yang mempunyai etika, tingkah laku, dan adat istiadat Melayu. Ketika Islam mulai menyebar didaerah Sumatera dan Semenanjung Melaka, keyakinan dan Universitas Sumatera Utara ketaatan terhadap agama Islam menjadi salah satu ciri khas dari Orang Melayu Irdasyamsi, 2012. Imperium melayu adalah penyambung warisan Sriwijaya. Kedatangan Sriwijaya yang mula-mula sejak tahun 517-683 dibawah kekuasaan melayu, yang meliputi daerah Sumatera Tengan dan Selatan. Sriwijaya Syailendra bermula dari akhir abad ke-7 dan berakhir pada akhir abad ke-12. Kemaharajaan melayu dimulai dari Kerajaan Bintan-Tumasik pada abad 12-13 M dan kemudian memasukii periode Melayu Riau yaitu zaman Melaka pada abad 14-15 M, Zaman Johor-Kampar pada abad 16-17 M, dan Zaman Riau- Lingga pada abad 18-19 M Wikipedia, 2013. Bahasa melayu Riau mempunyai sejarah yang panjang. Bahasa yang menjadi dasar bahasa nasional di Indonesia ini sudah menjadi bahasa pengantar di berbagai kepulauan di Nusantara sejak Zaman Kerajaan Sriwijaya. Bahasa melayu, ketika terjadi perubahan kekuasaan kerajaan mendapat predikat yang berbeda pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu pada saat itu. Karena itu, bahasa melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa melayu zaman Johor-Kampar terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu Zaman Riau-Lingga hingga saat ini dikenal dengan bahasa Melayu Riau Irdasyamsi 2012. Universitas Sumatera Utara

D. SUKU LAUT