yang digunakan dalam penelitian ini adalah 107 orang yang dilakukan pada masyarakat suku melayu dengan rentang usia 18-45 tahun.
D. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian sosial khususnya Psikologi adalah cara memperoleh data yang akurat dan objektif. Hal ini
menjadi sangat penting, artinya kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila didasarkan pada info yang juga dapat dipercaya Azwar,
2001. Dengan memperhatikan kondisi ini, tampak bahwa alat pengumpulan data memiliki peranan penting. Baik atau tidaknya suatu alat pengumpulan
data dalam mengungkap kondisi yang ingin diukur tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan.
1. Validitas alat ukur
Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah skala pada penelitian ini mampu menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan
ukurnya. Validitas alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi yaitu validitas yang menunjukkan sejauh mana aitem dalam
skala mencakup keseluruhan isi yang hendak diungkap oleh tes tersebut. Hal ini berarti isi alat ukur tersebut harus komprehensif dan memuat isi
yang relevan serta tidak keluar dari batasan alat ukur Azwar, 2000. Validitas isi memiliki dua tipe yaitu validitas tampang dan validitas logik.
Universitas Sumatera Utara
a. Validitas tampang Validitas tampang adalah tipe validitas yang paling rendah
signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian pada format penampilan tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan
memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur maka dapat dikatakan bahwa validitas tampang telah terpenuhi. Tes yang
memiliki validitas tampang yang tinggi akan memancing motivasi individu yang dites untuk menghadapi tes tersebut dengan sungguh-
sungguh Azwar, 2000. b. Validitas logik
Validitas logik disebut juga validitas sampling. Validitas tipe ini menunjuk pada sejauhmana isi tes merupakan representasi dari ciri-ciri
atribut yang hendak diukur. Untuk memperoleh validitas logik yang tinggi, suatu tes harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-
benar berisi aitem yang relevan dan perlu menjadi bagian tes secara keseluruhan. Suatu objek ukur yang yang hendak diungkap oleh tes
haruslah dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan konkret. Batas-batas perilaku yang kurang jelas akan
menyebabkan terikutnya aitem-aitem yang tidak relevan dan tertinggalnya bagian penting dari tes yang bersangkutan Azwar,2000.
Penilaian validitas isi tergantung pada penilaian subjektif individual. Hal ini dikarenakan estimasi validitas isi tidak melibatkan
perhitungan statistik apapun melainkan dengan analisis rasional dan
Universitas Sumatera Utara
melalui professional judgement Azwar, 2004. Dalam penelitian ini, peneliti meminta professional judgement yaitu dosen pembimbing
peneliti.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas ini ditunjukkan oleh konsistensi skor yang diperoleh partisipan dengan memakai alat yang sama Suryabrata, 2000.
Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur hanya memerlukan satu kali penggunaan tes
kepada sekelompok individu sebagai partisipan penelitian. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000.
Teknik yang digunakan adalah teknik reliabilitas Alpha dari Cronbach. Reliabilitas
dinyatakan oleh koefisien reliabilitas rxx’ yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi
koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati
angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas.
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Alat Ukur
Koefisien Alpha
Perilaku Menghindar .901
Kecemasan Antar Kelompok .876
Ancaman Simbolik .734
Ancaman Realistik .799
Universitas Sumatera Utara
E. PROSEDUR PENELITIAN