Penaw aran Daerah Sektoral

24 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Penurunan penjualan domestik terjadi pada contact sektor bangunan properti residensial yang disebabkan oleh masih tingginya suku bunga KPR serta kenaikan harga bahan bangunan yang meningkatkan harga jual. Kedua hal tersebut membuat banyak calon pembeli menunda rencana pembelian rumah. Namun demikian, contact sektor bangunan di M anado memperkirakan bahw a penjualan pada akhir tahun 2009 akan meningkat sebesar 20 karena ekspektasi konsumen terhadap turunnya kembali suku bunga perbankan. Pada sektor industri pengolahan terdapat 2 contact yang mengalami penurunan penjualan, yaitu industri plyw ood dan seng baja. Penurunan penjualan hingga 20 terjadi karena melemahnya daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum pulih. Adanya barang substitusi berupa genteng sebagai pengganti seng baja juga ikut menurunkan penjualan seng baja. P P e e r r m m i i n n t t a a a a n n P P e e n n j j u u a a l l a a n n E E k k s s p p o o r r M enurut keterangan contact liaison, permintaan ekspor pada triw ulan II-2009 mulai menunjukkan petumbuhan positif, yaitu pada sub sektor perkebunan dan perikanan, serta sektor industri pengolahan. Penurunan permintaan ekspor hanya terjadi pada industri pertambangan nikel. Grafik 1 - Volume Ekspor Sulampua SITC-03 Fish, Crust, M olluses and Their Prep Grafik 2 - Volume Ekspor Sulampua SITC-284 Nickel Ores and Concentrates Ket : data hingga bulan M ei 2009 Sumber : Cognos, DSM Ket : data hingga bulan M ei 2009 Sumber : Cognos, DSM Contact di sub sektor perkebunan dan perikanan serta sektor industri pengolahan mengalami kenaikan permintaan dari negara importir. Ini merupakan sinyal mulai membaiknya kondisi perekonomian negara tujuan ekspor, yaitu Amerika Serikat, Belanda, dan Australia. Namun keterbatasan supply bahan baku akibat faktor cuaca dan kenaikan harga bahan baku menjadi halangan bagi contact untuk memenuhi permintaan tersebut. Hal ini terjadi pada contact industri kakao di Sulaw esi Tengah, serta industri perikanan dan industri pen golahan kelapa minyak kelapa dan tepung kelapa di Sulaw esi Utara. Semakin ketatnya standar kualitas yang ditetapkan negara importir juga semakin menyulitkan contact dalam menjual produknya ke luar negeri. Walaupun demikian, penjualan ekspor pada sektor-sektor tersebut masih tumbuh positif. Sementara contact pada sektor pertambangan nikel mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan terutama disebabkan permintaan akan nikel di negara tujuan ekspor menjadi turun akibat melemahnya ekonomi dunia dan lemahnya fundamental pasar. Namun untuk jangka menengah hingga jangka panjang, fundamental pasar diantisipasi akan lebih baik karena pertumbuhan dari negara-negara berkembang membantu menstimulasi permintaan nikel dunia.