Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang

41 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Bab 3 Perkembangan Perbankan Kinerja perbankan Sulaw esi Selatan pada triw ulan II-2009 mengalami perlambatan, namun masih tumbuh relatif baik. Indikator-indikator perbankan yaitu total aset, dana pihak ketiga DPK yang dihimpundan kredit mengalami perlambatan pertumbuhan. Sementara itu Loan to Deposit Ratio mengalami peningkatan per M ei 2009 jika dibandingkan triw ulan I- 2009, namun kualitas kredit yang diberikan relatif meningkat. Hal tersebut tercermin dari menurun Non Performing Loan-Gross NPLs. Tabel 3.1. Perkembangan Indikator Perbankan Bank Umum Sulaw esi Selatan Sumber : LBU Bank Indonesia Secara tahunan, aset perbankan di Sulaw esi Selatan Bank Umum pada M ei 2009 dibandingkan dengan triw ulan I-2009 tumbuh sebesar 16,87 . Pertumbuhan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan pada triw ulan sebelumnya yaitu sebesar 21,14 . Di sisi lain DPK yang dihimpun juga tumbuh melambat dari sebesar 18,43 pada triw ulan I- 2009, menjadi 15,37 pada M ei 2009. Penurunan LDR per M ei 2009 relatif menigkat. Hal ini diduga karena terjadinya penurunan DPK yang dihimpun. Kemudian terjadi peningkatan kualitas kredit per M ei 2009 menjadi sebesar 3,24 jika dibandingkan dengan triw ulan I- 2009 3,82 .

3.1 Perkembangan Bank Umum Konvensional dan Syariah

3.1.1. Kelembagaan dan Aset

Dari sisi kelembagaan, kinerja bank umum pada triw ulan II-2009 mengalami peningkatan. M eski jumlah bank tidak mengalami peningkatan, namun terjadi penambahan jumlah kantor bank dari 629 pada triw ulan I-2009, menjadi 631 per M ei 2009. Selain itu, Trw I - 08 Trw II-08 Trw III-08 Trw IV - 08 Trw I - 09 M ei - 09 Trw I - 09 Mei - 09 1. Total Aset 31,027,552 33,702,127 35,555,841 36,361,211 37,587,502 38,175,476 21.14 16.87 2. DPK 24,170,669 25,950,311 26,435,325 28,743,251 28,625,669 28,780,412 18.43 15.37 a. Giro 4,727,423 5,327,939 4,866,808 5,007,319 5,108,726 4,955,770 8.07 -1.52 b. Tabungan 12,259,550 13,390,185 13,457,117 14,920,465 14,135,556 14,405,313 15.30 13.26 c. Deposito 7,183,696 7,232,187 8,111,400 8,815,467 9,381,387 9,419,329 30.59 30.91 3. Kredit 26,569,904 29,608,680 31,281,153 31,543,974 31,036,758 32,021,531 16.81 13.14 4. LDR 109.93 114.10 118.33 109.74 110.26 111.26 - - 5. NPLs Gross 10.31 9.05 8.29 2.32 3.82 3.24 - - Pertumbuhan ; y.o.y KOMPONEN Nilai 42 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 terjadi penambahan 1 satu bank syariah, yang pada triw ulan sbeelumnya masih merupakan unit usaha syariah. Tabel 3.2. Perkembangan Kelembagaan Bank Umum Sulaw esi Selatan Pada triw ulan II-2009 M ei, pertumbuhan total aset perbankan lebih kecil dari triw ulan sebelumnya. Pada triw ulan laporan, total aset perbankan mencapai Rp38,18 triliun atau mengalami pertumbuhan 16,87 y.o.y dari triw ulan yang sama tahun 2008. Pertumbuhan aset perbankan pada triw ulan laporan ini lebih kecil dibanding pertumbuhan pada triw ulan sebelumnya yang sebesar 20,31 y.o.y. Pertumbuhan tertinggi terjadi di kelompok bank campuran, yaitu tumbuh sebesar 62,07 y.o.y menjadi Rp909 miliar. Adapun pangsa terbesar dari total aset perbankan masih didominasi oleh kelompok bank pemerintah yang tercatat sebesar 63,79 , kelompok bank sw asta nasional sebesar 33,83 , sisanya kelompok bank asing campuran. Pangsa kelompok bank pemerintah tersebut mengalami peningkatan dibanding pangsa pada triw ulan I-2009 yaitu sebesar 62,31 .

3.1.2. DPK dan Kredit Pembiayaan

Per M ei 2009, Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun oleh bank umum mengalami perlambatan pertumbuhan yang dibandingkan triw ulan sebelumnya, yaitu tumbuh 15,37 y.o.y atau sebesar Rp28,78triliun. Sedangkan pertumbuhan DPK pada triw ulan I-2009 tercatat sebesar 18,43 y.o.y. Dilihat dari jenis simpanannya, perlambatan pertumbuhan DPK tersebut terutama disebabkan karena adanya penurunan pertumbuhan pada giro. Simpanan giro pada M ei 2009 tercatat sebesar Rp4,96 atau tumbuh negatif sebesar 1,52 y.o.y. Sementara 1 2 3 4 1 2 Jumlah Bank 64 65 68 69 68 68 Bank Umum 36 37 40 41 41 41 Konvensional 27 28 30 30 30 30 Syariah 3 3 3 3 3 4 UUS 6 6 7 8 8 7 BPR 28 28 28 28 27 27 Jumlah Kantor Bank 588 593 599 625 629 631 2008 Kelembagaan 2009 Grafik 3.1. Aset Bank Umum Berdasarkan Kelompok Bank - 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2006 2007 2008 2009 Tr ili u n R p Campuran Swasta Nas Pemerintah 43 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 deposito mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 30,91 y.o.y. Hal ini terjadi dimungkinkan karena adanya perpindahan alokasi dana ke dalam bentuk deposito. Dengan demikian komposisi DPK pada triw ulan laporan sebesar 17,22 untuk giro, 50,05 untuk tabungan dan 32,73 untuk deposito. Dari komposisi tersebut di atas, DPK berjenis tabungan masih tetap mendominasi jenis simpanan DPK, dan tercatat mengalami peningkatan porsinya terhadap total DPK jika dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya 49,38 . Kreditpembiayaan yang disalurkan oleh bank umum di w ilayah Sulsel tercatat mengalami perlambatan. Atas dasar lokasi proyek, kreditpembiayaan tumbuh sebesar 13,14 y.o.y menjadi Rp32,02 triliun pada M ei 2009. Pertumbuhan tersebut lebih kecil dari pada pertumbuhan triw ulan I-2009, yaitu 18,79 y.o.y. Kondisi tersebut, memperlihatkan kondisi kreditpembiayaan bank umum dan DPK sama-sama mengalami perlambatan. Namun LDR Loan to Deposit Ratio bank umum mengalami peningkatan, karena penurunan pertumbuhan DPK lebih kecil dari pada kreditpembiayaan bank umum. Grafik 3.2. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Kredit Pembiayaan Bank Umum Grafik 3.3. Penyaluran KreditPembiayaan Bank Umum Per Jenis Penggunaan Berdasarkan jenis penggunaan, sebagian besar portofolio kreditpembiayaan masih didominasi oleh kreditpembiayaan produktif modal kerja dan investasi. Pada M ei 2009, posisi kredit modal kerja tercatat sebesar Rp12,70 triliun atau 39,65 dari total kredit, sementara kredit investasi sebesar Rp6,13 triliun 19,16 . Sehingga total porsi kredit produktif sebesar 58,81 , relatif lebih kecil dibanding porsi pada triw ulan I-2009 yaitu sebesar 58,91 . Sedangkan untuk kredit konsumsi sebesar Rp13,19 triliun dengan porsi sebesar 41,19 dari total kredit. Dari sisi pertumbuhan tahunan y.o.y, per M ei 2009, kredit produktif modal kerja dan investasi mengalami peningkatan pertumbuhan dibanding triw ulan sebelumnya. Kredit produktif berupa kredit modal kerja mengalami peningkatan pertumbuhan dibanding pertumbuhan pada triw ulan sebelumnya, yakni sebesar23,05 y.o.y pada triw ulan II-2009 sedangkan pada triw ulan sebelumnya sebesar 16,25 y.o.y. Sedangkan pertumbuhan 20 40 60 80 100 120 - 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2007 2008 2009 T r il iun R p DPK Kredit LDR - 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2006 2007 2008 2009 T r il iun R p Konsumsi Investasi Modal Kerja 44 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 kredit investasi pada triw ulan laporan mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan pada triw ulan sebelumnya, yaitu sebesar 22,57 y.o.y. Peningkatan pertumbuhan pada kredit produktif tersebut relatif menggambarkan sikap optimisme para pengusaha akan kondisi perekonomian Sulaw esi Selatan di masa mendatang. Hal ini diduga juga terkait dengan adanya indikasi terjadi perbaikan kinerja ekspor Sulsel pada triw ulan II- 2009. Selain itu sektor bangunan di Sulaw esi Selatan terlihat sedang tumbuh. Di sisi lain, kredit konsumsi mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding pertumbuhan pada triw ulan I-2009 22,63 ; y.o.y, yaitu menjadi sebesar 17,19 y.o.y per M ei 2009. Kontraksi ini diperkirakan terjadi diduga karena perbankan relatif lambat merespon penurunan BI rate sehingga suku bunganya masih tinggi. Hal inilah yang menyebabkan menurunnya kredit konsumtif seperti kredit rumah, mobil dan elektronik. Berdasarkan alokasi penyaluran kredit per sektor ekonomi, kredit yang disalurkan oleh perbankan daerah di Sulsel masih didominasi oleh sektor lain-lain jasa konsumsi yaitu sebesar 41,19 kemudian diikuti oleh sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan masing-masing sebesar 28,01 dan 10,58 . Grafik 3.4. Pangsa Kredit Pembiayaan Bank Umum Per Sektor Ekonomi Grafik 3.5. Pertumbuhan Tahunan Kredit Pembiayaan Per Sektor Ekonomi Dari sisi pertumbuhan kredit, hingga M ei 2009, sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tahunan tertinggi dari penyerapan kredit tercatat di sektor pertambangan dengan pertumbuhan sebesar 75,80 y.o.y. Namun pertumbuhan ini relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triw ulan sebelumnya yang sebesar 87,71 y.o.y. Hampir semua sektor mengalami pertumbuhan yang lebih rendah daripada triw ulan sebelumnya, kecuali sektor listrik-gas-air. M eski pertumbuhannya masih negatif yaitu - 35,48 y.o.y, namun relatif lebih besar dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya yaitu - 44,72 y.o.y. Pertanian 3 Pertambangan 1 Industri 11 Listrik-Gas-Air Konstruksi 6 Perdagangan 28 Pengangkutan 4 Js Dunia Ush 5 Js Sosial Masy. 1 Lain-lain 41 -60 -40 -20 20 40 60 80 100 1 2 2009 Pertanian Pertambangan Industri Listrik-Gas-Air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Js Dunia Ush Js Sosial Masy. Lain-lain 45 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Hal tersebut juga mengungkapkan bahw a penyaluran kredit di tiga sektor utama Sulsel, yaitu pertanian, industri dan perdagangan mengalami penurunan, yaitu masing- masing menjadi sebesar 34,60 y.o.y, 8,52 y.o.y dan 15,40 y.o.y. Namun sektor pengangkutan terkontraksi semakin dalam per M ei 2009 jika dibandingkan dengan triw ulan I-2009 31,895; y.o.y, yaitu 24,52 y.o.y. Hal ini terkait dengan masih terjadinya kesulitan likuiditas dan juga masih terasanya tekanan krisis keuangan global secara umum. Kondisi tersebut, sejalan dengan hasil riset yang telah dilakukan oleh J Pow er and Associates, yang memperkirakan pasar otomotif dunia akan Grafik 3.6. Perkembangan NPLs Net dan Gross Bank Umum Grafik 3.7. Pangsa NPLs Per Sektor Ekonomi Kreditpembiayaan bermasalah NPLs gross bank umum per M ei 2009 3,24 : y.o.y di w ilayah Sulsel menurun dibandingkan triw ulan sebelumnya 1,24 : y.o.y. Penurunan NPLs tersebut diperkirakan terjadi seiring dengan kenaikan pertumbuhan perekonomian yang berpengaruh pada meningkatnya kemampuan membayar angsuran kredit. Dilihat dari sektor ekonominya, sektor ekonomi yang tercatat memiliki rasio NPLs yang tinggi adalah kontruksi 5,78 . Namun kreditpembiayaan bermasalah pada sektor ini memang mengalami penurunan jka dibandingkan triw ulan I-2009, yaitu sebesar 6,40 . Sektor ekonomi lainnya yang memiliki rasio NPL tinggi adalah sektor pengangkutan 4,49 dan sektor industri perdagangan 4,14 . Berdasarkan segmentasi kreditpembiayaannya, sebagian besar kreditpembiayaan bank umum Sulsel diklasifikasikan sebagai kreditpembiayaan M ikro, Kecil dan M enengah M KM . Pangsa kreditpembiayaan M KM dibandingkan total kreditpembiayaan per M ei 2009 adalah 72,90 atau sebesar Rp23,34 triliun. Pertumbuhan kreditpembiayaan M KM tersebut lebih kecil pada M ei 2009 yaitu 19,68 y.o.y dibandingkan dengan pertumbuhan triw ulan I-2009 sebesar 24,37 y.o.y. Diperkirakan perlambatan pertumbuhan kredit M KM relatif 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2006 2007 2008 2009 NPL Net-Sulsel NPL Gross-Sulsel 2.10 0.00 3.18 0.01 5.78 4.14 4.49 2.30 1.43 2.46 Pertanian Pertambangan Industri Listrik-Gas-Air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa Dunia Usaha Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain NPLs Trw. II-2009 46 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 disebabkan karena adanya kehati-hatian perbankan dalam memberikan kredit sebagai akibat dari kew aspadaan menyikapi krisis global. Secara sektoral, perlambatan pertumbuhan tahunan kredit M KM terjadi di beberapa sektor Sulsel termasuk sektor utama, yaitu pertanian, industri, konstruksi, jasa dunia usaha dan lain-lain. Dimana yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 19,92 , 4,01 , 27,47 , 29,05 dan 17,19 y.o.y. Pertumbuhan tertinggi hingga M ei 2009, terjadi pada pada sektor jasa dunia usaha 29,05 ; y.o.y, konstruksi 27,47 ; y.o.y, dan perdagangan 24,21 ; y.o.y. Grafik 3.8. Kredit pembiayaan M ikro, Kecil dan M enengah M KM Bank Umum Grafik 3.9. Pangsa Kredit pembiayaan M KM Bank Umum Per Sektor Ekonomi

3.1.3. Intermediasi Bank Umum Konvensional

Kegiatan intermediasi perbankan bank umum konvensional di Sulsel menunjukan perlambatan, sebagaimana terlihat dari penurunan pertumbuhan kredit yang disalurkan dan DPK pada triw ulan I-2009. Nilai kredit mencapai Rp28,45triliun atau tumbuh 13,25 y.o.y, sedikit lebih kecil dari pertumbuhan triw ulan I-2009 19,95 ; y.o.y. Sedangkan per M ei 2009, DPK yang dihimpun mencapai Rp28,83triliun, tumbuh 17,81 y.o.y sedangkan pada triw ulan I-2009 lebih kecil daripada triw ulan sebelumnya 16,43 ; y.o.y. Tetapi LDR bank umum tercatat relatif meningkat, dari 111,01 pada triw ulan I-2009 menjadi 111,74 pada triw ulan laporan. Per M ei 2009, Kabupaten M aros tercatat mencapai LDR tertinggi yaitu sebesar 361,67 , lebih tinggi dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya sebesar 318,12 . Kemudian diikuti oleh Kabupaten Takalar, Kabupaten Bone dan Kabupaten Gow a yang masing-masing mencapai LDR sebesar 201,01 , 190,75 dan 156,36 . Pencapaian LDR tertinggi untuk beberapa kabupaten tersebut juga tercatat sebagai daerah yang mencapai LDR tertinggi pada tahun 2008 yaitu Kabupaten M aros, kemudian diikuti oleh Kabupaten 62 64 66 68 70 72 74 - 5 10 15 20 25 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2007 2008 2009 Tr il iu n R p tota … Shar … Pertanian 3 Pertambangan Industri 2 Listrik-Gas-Air Konstruksi 4 Perdagangan 28 Pengangkutan 1 Jasa Dunia Usaha 5 Jasa Sosial Masyarakat 1 Lain-lain 56 47 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Gow a dan Takalar. LDR terendah masih terjadi di w ilayah kota Watampone yang pada triw ulan laporan tercatat sebesar 38,52 . Tabel 3.3. Penyaluran Kredit pembiayaan dan DPK per DATI II di Sulsel dalam Rp juta

3.1.4. Intermediasi Bank Umum Syariah

Pada triw ulan II-2009, secara umum jumlah perbankan syariah relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan triw ulan sebelumnya, yakni tercatat sebanyak 11 Bank Syariah dengan rincian 4 Bank Umum Syariah dan 7 Unit Usaha Syariah yang dibuka oleh Bank Umum. Terjadi penambahan 1 Bank Umum Syariah pada triw ulan laporan, dimana pada triw ulan sebelumnya masih berstatus sebagai Unit Usaha Syariah. Pada periode laporan M ei 2009, bank umum syariah mengalami peningkatan FDR Financing to Deposit Ratio, yaitu dari 182,59 pada triw ulan I-2009 menjadi 184,69 y.o.y. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh pertumbuhan DPK sebesar 27,69 y.o.y menjadi Rp723,2 miliar, lebih tinggi daripada pertumbuhan triw ulan D P K Kredit LDR D P K Kredit LDR Kab. Pinrang 576,922 667,151 115.64 614,065 678,558 110.50 Kab. Gow a 507,153 1,045,394 206.13 726,870 1,136,562 156.36 Kab. Wajo 513,631 597,710 116.37 681,956 631,392 92.59 Kab. Bone 650,908 1,138,884 174.97 605,055 1,154,121 190.75 Kab. Tana Toraja 599,969 367,620 61.27 587,125 388,501 66.17 Kab. M aros 385,543 1,271,543 329.81 384,413 1,390,292 361.67 Kab. Luw u 1,036,669 846,279 81.63 946,236 823,547 87.03 Kab. Sinjai 312,736 383,242 122.54 333,224 426,871 128.10 Kab. Bulukumba 526,201 540,960 102.80 562,515 568,165 101.00 Kab. Bantaeng 207,346 225,193 108.61 245,035 249,479 101.81 Kab. Jeneponto 154,623 279,878 181.01 240,247 336,812 140.19 Kab. Selayar 219,820 94,285 42.89 245,322 100,026 40.77 Kab. Takalar 197,322 401,670 203.56 215,776 433,727 201.01 Kab. Barru 319,871 287,810 89.98 318,264 305,676 96.04 Kab. Sindenreng Rappang 399,597 411,832 103.06 500,329 477,082 95.35 Kab. Pangkajene Kepulauan 688,965 467,612 67.87 802,948 489,030 60.90 Kab. Soppeng 463,964 378,368 81.55 527,876 403,913 76.52 Kab. Enrekang 374,601 230,194 61.45 409,021 241,089 58.94 Kota M akassar 17,782,383 19,205,308 108.00 17,731,860 19,448,483 109.68 Kota Pare-pare 695,794 986,660 141.80 760,031 938,118 123.43 Kota Palopo 827,350 1,285,119 155.33 970,027 1,404,829 144.82 Tw II-2009 Kota dan Kabupaten Tw I-2009 Grafik 3.10. Perkembangan Bank Umum Syariah 50 100 150 200 250 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2007 2008 2009 R p T r il iun DPK Pembiayaan FDR Perkiraan 48 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 sebelumnya 22,19 ; y.o.y. Pertumbuhan DPK ini dipicu oleh tingginya pertumbuhan giro, yaitu hingga mencapai 81,97 y.o.y dan juga tabungan yang tumbuh sebesar 22,18 y.o.y. Di sisi lain pembiayaan bank umum syariah pada triw ulan laporan juga mengalami pertumbuhan, yaitu sebesar 17,66 y.o.y menjadi Rp1.335,6 miliar pada M ei 2009. Pertumbuhan ini relatif lebih tinggi dibandingkan triw ulan sebelumnya dimana kredit mengalami pertumbuhan 13.55 y.o.y. Peningkatan pertumbuhan pembiayaan terutama disebabkan oleh meningkatnya kredit investasi sebesar 34,50 . Sedangkan kredit konsumsi juga mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu 21,80 y.o.y, lebih rendah dari pertumbuhan triw ulan I-2009 34,37 ; y.o.y Namun dilihat dari pertumbuhan total aset bank umum syariah pada periode laporan mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahunan triw ulan I-2009. Pertumbuhan aset bank syariah pada triw ulan laporan tercatat tumbuh sebesar 12,65 y.o.y. Sementara itu, NPF Non Performing Financing bank umum syariah per M ei 2009 tercatat sebesar 9,38 , meningkat dibandingkan triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,11 .

3.2. Perkembangan Bank Pekreditan Rakyat Syariah BPR S

Dari sisi kelembagaan, jumlah jaringan kantor BPR yang beroperasi tidak mengalami perubahan dari triw ulan I-2009. Pada triw ulan II-2009, jumlah jaringan kantor masih berjumlah 50 kantor. Per M ei 2009, total aset perbankan kelompok BPRS mencatat sebesar Rp318,97 miliar. Hal ini berarti aset BPRS mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding pertumbuhan triw ulan sebelumnya yang tumbuh 46,75 y.o.y menjadi 25,70 y.o.y . Dari sisi penghimpunan dana, DPK BPRS mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 25,70 y.o.y menjadi Rp.164,35miliar pada triw ulan laporan. Pertumbuhan DPK pada triw ulan laporan tersebut lebih tinggi, yaitu dibanding pertumbuhan DPK pada triw ulan I-2009 29,97 ; y.o.y. Peningkatan pertumbuhan DPK sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan pada deposito, yaitu tumbuh sebesar 33,97 , lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan pada triw ulan I- 2009 28,73 ; y.o.y. Grafik 3.11. Perkembangan Aset BPR S 139.87 151.58 178.57 207.89 224.77 27 3.4 312.94 317.45 305.07 318.97 - 50 100 150 200 250 300 350 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2007 2008 2009 R p m il iar 49 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Peningkatan pertumbuhan yang terjadi pada DPK diikuti dengan penyaluran kreditpembiayaan BPRS yang meningkat. Per M ei 2009 Kreditpembiayaan yang berhasil disalurkan oleh BPRS tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 14,58 y.o.y. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar 56,53 y.o.y. Pertumbuhan DPK dan kreditpembiayaan menghasilkan rasio perbandingan kredit pembiayaan dengan dana pihak ketiga BPRS pada triw ulan laporan M ei 2009 sebesar 113,61 , lebih rendah dibanding LDR pada triw ulan I- 2009 yang sebesar 181,90 . Grafik 3.12. Perkembangan DPK, Kredit LDR BPR S 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 - 50 100 150 200 250 4 1 2 3 4 1 2 2007 2008 2009 R p m il ia r DPK Kredit LDR Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank