Sektor Jasa-jasa Sektor Angkutan dan Komunikasi

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank 29 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Bab 2 Perkembangan Inflasi Laju inflasi tahunan di Sulsel pada triw ulan II-2009 masih tercatat lebih rendah dibanding triw ulan sebelumnya. Laju inflasi Sulsel pada triw ulan laporan tercatat sebesar 3,80 y.o.y, sementara pada triw ulan I-2009 sebesar 9,01 y.o.y, namun lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,65 y.o.y. Perlambatan laju inflasi tersebut, diperkirakan karena hilangnya dampak dari kenaikan BBM pada pertengahan triw ulan II-2008 yang dipertajam dengan penurunan BBM pada pertengahan triw ulan IV-2008 dan pada pertengahan triw ulan I-2009. Namun di sisi lain, dorongan inflasi terjadi karena adanya konsumsi masyarakat yang mengalami peningkatan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pada saat menjelang pemilu eksekutif Pilpres. Namun tekanan konsumsi dimaksud diperkirakan tidak sebesar konsumsi pada triw ulan I-2009. Selain itu, produksi padi beras diperkirakan telah mengalami penurunan pada triw ulan laporan terkait dengan telah memasuki masa tanam sehingga berpengaruh pada jumlah pasokan. Sehingga subkelompok padi-padian kelompok bahan makanan masih mengalami laju inflasi yang relatif tinggi yaitu sebesar 4,14 y.o.y sementara pada triw ulan sebelumnya sebesar 13,17 . Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Sulaw esi Selatan Laju inflasi tahunan tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi yang tercatat sebesar 10,63 y.o.y, meskipun telah mengalami perlambatan dibanding triw ulan sebelumnya 11,97 . Sedangkan kelompok transpor-komunikasi-jasa keuangan merupakan satu-satunya kelompok barangjasa yang mengalami deflasi yaitu sebesar -5,01 y.o.y, yang juga lebih rendah dibanding laju inflasi tahunan pada triw ulan sebelumnya yaitu 30 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 sebesar 1,77 y.o.y. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya laju inflasi umum Sulsel pada periode laporan. Berdasarkan tahun kalender, laju inflasi kumulatif sampai dengan akhir triw ulan II- 2009 Juni tercatat masih dibaw ah 1 yaitu sebesar 0,004 y.t.d, lebih rendah dibandingkan laju inflasi kumulatif pada periode yang sama tahun 2008 yaitu sebesar 8,28 y.t.d. Tekanan harga kumulatif tertinggi terjadi di kelompok makanan jadi yaitu sebesar 3,55 y.t.d, disusul kelompok sandang yaitu sebesar 1,67 y.t.d. Sementara itu kelompok transpor-komunikasi-jasa keuangan masih mengalami pelemahan harga yaitu sebesar -3,03 y.t.d. Tabel 2.1. Inflasi Kelompok Barang dan Jasa , y.o.y

2.1 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang

Berdasarkan laju inflasi tahunan dari setiap kelompok barang dan jasa pada triw ulan II-2009 di Sulsel, secara berurutan dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut : Kelompok M akanan Jadi-M inuman- Rokok-Tembakau, mengalami inflasi tahunan sebesar 10,63 y.o.y pada triw ulan laporan, sedikit melambat dibanding triw ulan I-2009 11,97 . Relatif tingginya inflasi pada kelompok makanan jadi, diperkirakan adanya keterbatasan pasokan pada komoditi gula pasir. Kondisi tersebut menyebabkan tingkat harga gula pasir mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Selain itu, sejalan dengan kenaikan harga komoditi gula pasir maka subkelompok minuman tidak beralkohol juga mengalami peningkatan dari 9,26 pada triw ulan I-2009 menjadi 10,32 pada triw ulan laporan. Perlambatan laju inflasi kelompok ini banyak dipengaruhi oleh perlambatan laju inflasi subkelompok makanan jadi yang menjadi Tabel 2.2. Inflasi Per-Sub Kelompok M akanan Jadi-M inuman-Rokok-Tembakau