Investasi Net Perdagangan Eksternal Ekspor Impor

21 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Grafik 1.13. Prompt Indikator Kinerja Sektor Pertambangan-Penggalian Volume Ekspor Nikel Perkembangan Harga Nikel di Pasar Dunia Perkembangan Kredit Sektor Pertambangan Bank Umum Volume Ekspor Barang-barang dari M ineral Non Logam Sektor bangunan, diperkirakan mengalami pertumbuhan positif yang lebih tinggi dibanding triw ulan sebelumnya. Pada triw ulan laporan, sektor ini diperkirakan tumbuh 17,77 y.o.y sedangkan pertumbuhan pada triw ulan sebelumnya sebesar 15,79 . Peningkatan pertumbuhan pada sektor ini ditandai dengan meningkatnya realisasi pengadaan semen di propinsi Sulsel pada triw ulan II-2009 dibanding triw ulan I-2009, terutama untuk proyek-proyek pemerintah pada tahun 2009 yang mulai direalisasikan. Sementara penyaluran kredit konstruksi dan properti oleh bank umum, secara nominal masih menunjukkan peningkatan, meskipun penyaluran kredit konstruksi dan properti tersebut menunjukkan pertumbuhan yang melambat. 22 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Grafik 1.14. Prompt Indikator Kinerja Sektor Bangunan Realisasi Pengadaan Semen Perkembangan Kredit Sektor Konstruksi Bank Umum Perkembangan Kredit Properti Bank Umum 23 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 BOKS I LAPORAN LIAISON ZONA SULAM PUA Pada triw ulan II-2009, kegiatan Liaison zona Sulampua dilaksanakan dengan mew aw ancarai 18 perusahaan selanjutnya disebut sebagai contact yang berada di daerah Sulaw esi Selatan, Sulaw esi Tengah, Sulaw esi Utara, dan Papua. Contact terdiri dari perusahaan berorientasi pasar domestik maupun ekspor yang bergerak pada sektor ekonomi pertambangan, pertanian-perkebunan-perikanan, industri pengolahan, bangunan, dan perdagangan-hotel- restoran.  Penjualan domestik contact liaison pada triwulan II-2009 cenderung mengalami peningkatan, terutama pada sektor industri pengolahan dan subsektor perdagangan. Peningkatan penjualan didorong oleh maraknya proyek pembangunan. Selain itu pelaksanaan World Ocean Conference WOC juga ikut meningkatkanpermintaan masyarakat, khususnya di Sulaw esi Utara.  Permintaan Ekspor pada triwulan II-2009 mulai menunjukkan pertumbuhan positif, terutama pada sektor industri pengolahan dan sub sektor perkebunan dan perikanan. Pertumbuhan permintaan tidak dapat direspon dengan optimal karena terdapat kesulitan dalam memperoleh bahan baku yang memenuhi standar kualitas ekspor akibat faktor cuaca yang kurang menguntungkan. Sementara penjualan ekspor pada contact di pertambangan nikel masih mengalami pertumbuhan negatif.  M ayoritas contact liaison yang berorientasi ekspor maupun pasar domestik tidak melakukan PHK pada triw ulan ini. Bila mengalami penurunan permintaan, contact menanggapi dengan mengurangi jumlah shift kerja tanpa mengurangi jumlah tenaga kerja. Sementara contact pertambangan nikel terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja kontrakan sebagai upaya efisiensi.  Tingkat upah pada sebagian besar contact telah mengikuti kenaikan Upah M inimum Provinsi UM P 2009. Namun kenaikan upah tersebut tidak signifikan dalam meningkatkan biaya keseluruhan contact karena struktur biaya perusahaan lebih didominasi oleh biaya bahan baku.  Contact pada sektor industri pengolahan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara mengeluhkan kurangnya supply energi PLN karena telah menimbulkan biaya ekstra untuk penyediaan genset. Selain itu, keluhan mengenai banyaknya retribusi legal dan ilegal juga banyak disebutkan oleh contact. P P e e r r m m i i n n t t a a a a n n P P e e n n j j u u a a l l a a n n D D o o m m e e s s t t i i k k Penjualan domestik contact liaison pada triw ulan II-2009 cenderung meningkat dibandingkan triw ulan sebelumnya, terutama pada sektor industri pengolahan kecuali untuk industri plyw ood dan baja seng dan subsektor perdagangan. Peningkatan penjualan pada contact sektor industri pengolahan disebabkan oleh maraknya proyek pembangunan, misalkan pembangunan Center Point of Indonesia CPI, Trans Studio, M enara Kalla, M enara Bosow a, dan pelebaran jalan poros M akassar di Sulaw esi Selatan, serta proyek pembangunan infrastruktur World Ocean Conference WOC di Sulaw esi Utara. Sementara peningkatan penjualan contact sub sektor perdagangan disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk M anokw ari dan meningkatnya kemampuan masyarakat pasca WOC Sulaw esi Utara. 24 Kajian Ekonomi Regional Sulaw esi Selatan Triw ulan II - 2009 Penurunan penjualan domestik terjadi pada contact sektor bangunan properti residensial yang disebabkan oleh masih tingginya suku bunga KPR serta kenaikan harga bahan bangunan yang meningkatkan harga jual. Kedua hal tersebut membuat banyak calon pembeli menunda rencana pembelian rumah. Namun demikian, contact sektor bangunan di M anado memperkirakan bahw a penjualan pada akhir tahun 2009 akan meningkat sebesar 20 karena ekspektasi konsumen terhadap turunnya kembali suku bunga perbankan. Pada sektor industri pengolahan terdapat 2 contact yang mengalami penurunan penjualan, yaitu industri plyw ood dan seng baja. Penurunan penjualan hingga 20 terjadi karena melemahnya daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum pulih. Adanya barang substitusi berupa genteng sebagai pengganti seng baja juga ikut menurunkan penjualan seng baja. P P e e r r m m i i n n t t a a a a n n P P e e n n j j u u a a l l a a n n E E k k s s p p o o r r M enurut keterangan contact liaison, permintaan ekspor pada triw ulan II-2009 mulai menunjukkan petumbuhan positif, yaitu pada sub sektor perkebunan dan perikanan, serta sektor industri pengolahan. Penurunan permintaan ekspor hanya terjadi pada industri pertambangan nikel. Grafik 1 - Volume Ekspor Sulampua SITC-03 Fish, Crust, M olluses and Their Prep Grafik 2 - Volume Ekspor Sulampua SITC-284 Nickel Ores and Concentrates Ket : data hingga bulan M ei 2009 Sumber : Cognos, DSM Ket : data hingga bulan M ei 2009 Sumber : Cognos, DSM Contact di sub sektor perkebunan dan perikanan serta sektor industri pengolahan mengalami kenaikan permintaan dari negara importir. Ini merupakan sinyal mulai membaiknya kondisi perekonomian negara tujuan ekspor, yaitu Amerika Serikat, Belanda, dan Australia. Namun keterbatasan supply bahan baku akibat faktor cuaca dan kenaikan harga bahan baku menjadi halangan bagi contact untuk memenuhi permintaan tersebut. Hal ini terjadi pada contact industri kakao di Sulaw esi Tengah, serta industri perikanan dan industri pen golahan kelapa minyak kelapa dan tepung kelapa di Sulaw esi Utara. Semakin ketatnya standar kualitas yang ditetapkan negara importir juga semakin menyulitkan contact dalam menjual produknya ke luar negeri. Walaupun demikian, penjualan ekspor pada sektor-sektor tersebut masih tumbuh positif. Sementara contact pada sektor pertambangan nikel mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan terutama disebabkan permintaan akan nikel di negara tujuan ekspor menjadi turun akibat melemahnya ekonomi dunia dan lemahnya fundamental pasar. Namun untuk jangka menengah hingga jangka panjang, fundamental pasar diantisipasi akan lebih baik karena pertumbuhan dari negara-negara berkembang membantu menstimulasi permintaan nikel dunia.