Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Ekspositori Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Ekspositori

73 dari motivasi belajar siswa. Keefektifan ini didasarkan pada nilai signifikansi yang didapatkan dari angket akhir motivasi belajar siswa. Pembelajaran ini dikatakan efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa apabila nilai signifikansi yang didapatkan kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, nilai signifikansi yang didapatkan pada pengujian hipotesis kedua pada kelas eksperimen adalah 0.000, sehingga ditolak. Hal ini menyatakan bahwa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran generatif dalam seting Team Accelerated Instruction TAI efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa. Wittrock 1992:532 menyatakan bahwa model pembelajaran generatif dibangun berdasarkan pengetahuan yang telah diproses dalam otak dan pemahaman berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berdasarkan pemecahan masalah, akuisisi pengetahuan, perhatian, motivasi, dan penyampaian. Dalam hal ini motivasi menjadi salah satu bagian dari model pembelajaran generatif yang akan memotivasi siswa dalam belajar. Hasil analisis keefektifan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran generatif dalam seting TAI juga relevan dengan penelitian dari Faujiah Herlina 2012 yang menyatakan bahwa model pembelajaran generatif efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa. Selain itu, hasil analisis juga relevan dengan penelitian dari Hastin Kusumowati 2014 menyatakan bahwa model pembelajaran TAI efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa.

3. Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Ekspositori

Efektif ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah Pembelajaran matematika menggunakan metode ekspositori diberikan kepada kelas VII A sebagai kelas kontrol. Keefektifan dari pembelajaran ini ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah didasarkan pada nilai signifikansi yang didapatkan dari posttest kemampuan pemecahan masalah siswa. Pembelajaran ini dikatakan efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa apabila nilai signifikansi yang didapatkan kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, nilai signifikansi yang didapatkan pada pengujian hipotesis ketiga pada kelas kontrol adalah 74 0.000, sehingga ditolak. Hal ini menyatakan bahwa pembelajaran matematika menggunakan metode ekspositori efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah. Dimyati dan Mudjiono 2002:172 mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Dalam hal ini guru menjadi salah satu fasilitator dalam proses pembelajaran metode ekspositori. Guru menyampaikan materi dan memberikan contoh soal serta penyelesaiannya. Siswa diberikan latihan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Jika siswa dibiasakan untuk berlatih soal, maka siswa akan terbiasa dan menjadi bisa. Soal-soal yang tidak rutin juga diberikan agar siswa terasah kemampuannya. Jadi, dengan pembiasaan tersebut siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik.

4. Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Ekspositori

Tidak Efektif ditinjau dari Motivasi Belajar Keefektifan dari pembelajaran matematika menggunakan metode ekspositori tidak hanya ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah melainkan juga ditinjau dari motivasi belajar siswa. Keefektifan ini didasarkan pada nilai signifikansi yang didapatkan dari angket akhir motivasi belajar siswa. Pembelajaran ini dikatakan efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa apabila nilai signifikansi yang didapatkan kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, nilai signifikansi yang didapatkan pada pengujian hipotesis keempat pada kelas kontrol adalah 0.770, sehingga diterima. Hal ini menyatakan bahwa pembelajaran matematika menggunakan metode ekspositori tidak efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Hal itu disebabkan dalam pembelajaran ekspositori, peran guru masih dominan sehingga siswa cenderung pasif. Menurut Wina Sanjaya 2008:179, metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru. Dalam hal ini guru akan mendominasi pembelajaran di kelas. Bagi beberapa siswa hal tersebut bukan menjadi suatu kendala, namun bagi beberapa siswa yang ingin 75 terlibat aktif dalam pembelajaran merasa tidak cukup memiliki kesempatan sehingga turut mempengaruhi motivasi dalam belajar. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hastin Kusumowati 2014 yang menyatakan bahwa pembelajaran konvensional dengan metode ceramah tidak efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa.

5. Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

6 42 56

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATED Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Accelerated Instruction (TAI) Dan Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa MTs Negeri Karangmojo Kelas VII Seme

1 2 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Accelerated Instruction (TAI) Dan Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa MTs Negeri Karangmojo Kelas VII Semester 2 Tahun

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP.

0 5 44

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA DI KECAMATAN PRAMBANAN KLATEN.

2 18 297

Keefektifan Model Pembelajaran Realistik dalam Seting Kooperatif ditinjau dari Sikap, Motivasi, dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP.

0 0 2

Pengaruh Model Team Accelerated Instruction Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Siswa

0 0 8

EKSPERIMENTASI TEAM ACCELERATED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 0 10