Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Menggunakan Model

70

c. Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Menggunakan Model

Pembelajaran Generatif dalam Seting Team Accelerated Instruction TAI dan Metode Ekspositori Untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan akhir yang sama atau tidak maka dilakukan pengujian rata-rata nilai posttest kemampuan pemecahan masalah dan skor akhir angket motivasi belajar siswa. Analisis dilakukan dengan analisis multivariat menggunakan uji Hotelling’s Trace Hotelling. Taraf signifikansi yang digunakan adalah . Kriteria keputusannya adalah ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan akhir yang sama atau tidak. Data diolah dengan bantuan SPSS 21 sebagai berikut. Tabel 19. Hasil Uji Beda Rata-Rata Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah Perlakuan Effect Value F Hypothesis df sig. Hotelling’s Trace 0,393 2,000 0,000 Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS 21 diperoleh signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa terhadap data setelah perlakuan. Artinya, kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar setelah diberikan perlakuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Selanjutnya, dilakukan uji lanjutan dengan uji independent sample t- test untuk menjawab rumusan masalah kelima dan keenam. Uji independent sample t-test yang dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 21 bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran generatif dalam seting TAI lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode ekspositori terhadap kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Hasil analisis dengan independent 71 sample t-test untuk kemampuan pemecahan masalah disajikan pada tabel berikut. Tabel 20. Tabel Hasil Uji Independent Sample T-Test Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Matematika Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Variabel Kelompok Rata-rata Sig Kemampuan Pemecahan Masalah Eksperimen 75,90 0,163 Kontrol 71,06 Motivasi Belajar Eksperimen 116,19 0,000 Kontrol 101,41 Dari hasil pengujian didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,163 lebih dari 0,05 untuk variabel kemampuan pemecahan masalah siswa. Ini menunjukkan bahwa diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran generatif dalam seting TAI sama efektif atau tidak lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan metode ekspositori ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Dari hasil pengujian didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 untuk variabel motivasi belajar siswa. Ini menunjukkan bahwa ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran generatif dalam seting TAI lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan metode ekspositori ditinjau dari motivasi belajar siswa.

B. Pembahasan

1. Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran

Generatif dalam Seting Team Accelerated Instruction TAI Efektif ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran generatif dalam seting Team Accelerated Instruction TAI diberikan kepada kelas VII C sebagai kelas eksperimen. Keefektifan dari pembelajaran ini ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah didasarkan pada nilai signifikansi yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

6 42 56

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATED Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Accelerated Instruction (TAI) Dan Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa MTs Negeri Karangmojo Kelas VII Seme

1 2 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Accelerated Instruction (TAI) Dan Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa MTs Negeri Karangmojo Kelas VII Semester 2 Tahun

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP.

0 5 44

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA DI KECAMATAN PRAMBANAN KLATEN.

2 18 297

Keefektifan Model Pembelajaran Realistik dalam Seting Kooperatif ditinjau dari Sikap, Motivasi, dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP.

0 0 2

Pengaruh Model Team Accelerated Instruction Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Siswa

0 0 8

EKSPERIMENTASI TEAM ACCELERATED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 0 10