Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kemampuan Pemecahan

61 akhir angket motivasi siswa. Pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif dalam seting TAI, sementara pada kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan metode ekspositori.

a. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kemampuan Pemecahan

Masalah Siswa Data hasil kemampuan pemecahan masalah yang akan dideskripsikan terdiri atas data pretest dan posttest. Pretest merupakan tes yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah awal siswa pada materi yang diujikan. Posttest dilaksanakan setelah perlakuan. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diberikan perlakuan. Secara ringkas, hasil pretest dan posttest kemampuan pemecahan masalah siswa pada kedua kelompok adalah sebagai berikut. Tabel 11. Skor Rata-rata, Simpangan Baku, Skor Minimal, Skor Maksimal Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah Perlakuan Deskripsi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest Jumlah siswa 31 31 32 32 Rata-rata 21,77 75,90 26,94 71,06 Nilai Maks Teoritis 100 100 100 100 Nilai Min Teoritis Simpangan Baku 5,377 12,947 6,829 14,217 Skor Minimum 13 40 18 33 Skor Maksimum 35 93 40 93 Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif seperti pada tabel 11, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pretest kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sama meskipun kelas kontrol 62 memiliki rata-rata pretest yang lebih tinggi. Sedangkan rata-rata posttest kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sama meskipun kelas eksperimen memiliki rata-rata posttest yang lebih tinggi. Pada data simpangan baku jika diperhatikan, pada pretest simpangan baku dari kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sama, sementara pada posttest simpangan baku dari kelas eksperimen dan kelas kontrol juga relatif sama. Namun untuk mengetahui apakah secara umum nilai rata-rata dan simpangan baku di kedua kelas tersebut sama, maka harus dilakukan uji hipotesis.

b. Deskripsi Data Skor Awal dan Akhir Angket Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

6 42 56

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATED Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Accelerated Instruction (TAI) Dan Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa MTs Negeri Karangmojo Kelas VII Seme

1 2 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Accelerated Instruction (TAI) Dan Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa MTs Negeri Karangmojo Kelas VII Semester 2 Tahun

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP.

0 5 44

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA DI KECAMATAN PRAMBANAN KLATEN.

2 18 297

Keefektifan Model Pembelajaran Realistik dalam Seting Kooperatif ditinjau dari Sikap, Motivasi, dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP.

0 0 2

Pengaruh Model Team Accelerated Instruction Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Siswa

0 0 8

EKSPERIMENTASI TEAM ACCELERATED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 0 10