29
baju atau piring, duduk, bermain game online, menonton televisi dan belajar di rumah.
2 Aktivitas Sedang Tingkatan aktivitas sedang yang dilakukan selama ½ jam perhari
atau 3 hari dalam seminggu melakukan kegiatan yang kuat selama 20 menit. Aktivitas ini memerlukan kegiatan yang terus-menerus dengan
menggunakan  gerakan  otot  secara  berirama.  Contoh  dalam  aktivitas ini adalah berlari kecil, jalan cepat, bersepeda dan berenang santai.
3 Aktivitas Berat Aktivitas  ini  dilakukan  paling  sedikit  1  jam  perhari  atau  lebih,
kategori dalam aktivitas ini yaitu bergerak setidaknya 12500 langkah perhari.  Aktivitas  ini  biasanya  berhubungan  dengan  olahraga  dan
membutuhkan  kekuatan  sehingga  menimbulkan  keringat  seperti berlari,  bermain  sepak  bola,  beladiri,  senam  aerobik  dan  kegiatan
olahraga lainnya.
3. Hubungan antara Status Gizi dengan Aktivitas Jasmani
Semua bentuk  kegiatan  selalu memerlukan dukungan  fisik  atau jasmani sehingga  masalah  kemampuan  fisik  atau  jasmani  menjadi  faktor  dasar  bagi
aktivitas manusia Haslan Muhaimin Lubis, dkk., 2015: 143. Oleh karena itu,
untuk  aktivitas  sehari-hari  harus  mempunyai  kemampuan  fisik  atau  jasmani yang  selalu  mendukung  tuntutan  aktivitas  rutin.  Aktivitas  jasmani  tersebut
baiknya  diimbangi  dengan  status  gizi  yang  seimbang.  Noerhadi  2006:  1 menyebutkan  bahwa  fungsi  zat  gizi  bagi  tubuh  adalah  untuk  menyediakan
bahan bakar atau energi untuk berbagai aktivitas fisik.
30
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Agustini Utari 2007 mendapati hasil bahwa ada hubungan korelasi negatif antara Indeks Massa Tubuh IMT
dengan Tingkat kesegaran Jasmani TKJ baik pada anak laki-laki  r = - 0,666 ; p = 0,000  maupun pada anak perempuan r = - 0,442 ; p = 0,009. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh semakin rendah tingkat kesegaran jasmani begitu juga sebaliknya. Kesegaran jasmani memiliki kaitan
dengan aktivitas jasmani yaitu apabila kesegaran jasmani seseorang baik maka dalam melakukan aktivitas jasmani akan baik tanpa terkendala.
Kemudian  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Haslan  Muhaimin  Lubis, Delmi Sulastri dan Afriward 2015 bahwa didapatkan nilai r = - 0,302 dan p =
0,010 lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat korelasi negatif yang bermakna antara IMT dengan VO2maks dengan tingkat korelasi lemah. VO2maks adalah
volume  maksimal  oksigen  dalam  melakukan  kegiatan.  Maka  dari  itu  adanya kaitan  antara  VO2maks  dengan  aktivitas  jasmani  dimana  apabila  VO2maks
seseorang baik maka dalam melakukan aktivitas jasmani tidak akan terkendala. Penelitian yang dilakukan oleh Reny Jayusfani, Afriwardi dan Eti Yerizel
2015  mendapati  hasil  bahwa  terdapat  hubungan  antara  IMT  dengan ketahanan  kardiorespirasi  dengan  tingkat  hubungan  sedang  r=0,567,  p0,05
dengan  pengaruh  sebesar  32,1  R2=0,321.  Jadi  dapat  disimpulkan  bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh semakin rendah ketahanan kardiorespirasi.
Aktivitas jasmani seseorang dipengaruhi oleh ketahanan kardiorespirasi karena apabila ketahanan kardiorespirasi baik maka kerja sistem tubuh menjadi lebih
baik sehingga mendukung dalam melakukan aktivitas jasmani.
31
Dengan  demikian,  dari  penelitian-penelitian  tersebut  dapat  disimpulkan bahwa memiliki status gizi yang normal atau baik akan mempermudah dalam
melakukan aktivitas jasmani secara aktif. Maka terdapatnya hubungan korelasi antara status gizi dengan tingkat aktivitas jasmani, karena dua variabel tersebut
saling memberi pengaruh antara satu sama lain.
4. Karakteristik Anak Sekolah Dasar