Gambaran Umum Obyek Penelitian

Kronologi Penyandaraan tiga DKP Kepri Oleh Polis Diraja Malaysia yang sebenarnya itu bermula saat patoli di perairan Tanjung Berakit, Bintan, Kepri, petugas gabungan Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Batam menangkap tujuh nelayan Malaysia yang mencari di kawasan tersebut. Tiga petugas DKP lalu pindah ke kapal nelayan Malaysia untuk menggiring ke Batam untuk dilakukan pemeriksaan. Ketika membawa tujuh nelayan Malaysia tersebutmenuju Batam, petugas DKP dihadang polisi perairan Malaysia. Mereka meminta petugas DKP melepas tujuh nelayan Malaysia. Tetapi, petugas DKP menolak melepas. Terjadilah ketegangan. Polisi perairan Malaysia marah dan melepaskan dua tembakan peringatan ke petugas DKP yang tak bersenjata. Tiga petugas DKP yang membawa tujuh nelayan Malaysia segera merapat ke kawasan Indonesia. Tiga petugas DKP lainnya digiring polisi Malaysia karena berada di kapal nelayan Malaysia. Mereka lantas di bawa ke Johor. Sebelum pelanggaran batas kelautan di tanjung berakit, Bintan, Malaysia juga sempat melakukan pelanggaran di Ambalat, Blok Ambalat yang terletak di perairan Laut Sulawesi di sebelah timur Pulau Kalimantan, terus jadi obyek sengketa Indonesia- Malaysia. Akhir 2008 militer Indonesia memeringatkan Malaysia untuk tidak melakukan provokasi militer di wilayah Ambalat. Krisis Blok Ambalat atara Pemerintah Indonesia dan Malaysia terus memanas. Sebanyak 13 kali kapal dan pesawat Angkatan Tentara Malaysia memasuki wilayah kedaulatan Indonesia di Ambalat, Kalimantan Timur, sejak Januari 2009. sumber okezone.com. Ambalat selalu menjadi sengketa antara Indonesia dengan Malaysia, karena Ambalat adalah blok laut luas 15.235 kilometer persegi, di Ambalat menyimpan cadangan potensial 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun kaki kubik gas. Sebelum Ambalat dan tanjung berakit, Bintan Indonesia sudah pernah kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan yang lepas ke tangan Malaysia. Belajar dari lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia, TNI meningkatkan patroli di wilayah Ambalat.

4.2 Penyajian Data dan Analisis Data

Pada bab ini akan disajikan dan diuraikan temuan-temuan yang diperoleh dari pengumpulan data penelitian. Pada penelitian ini ditetapkan 100 orang sebagai sample. Sejumlah kuesioner yang disebarkan keseluruhan pada masyarakat Surabaya yang peneliti temui dan bisa dijadikan sebagai responden. Responden dalam penelitian ini masyarakat Surabaya dan berusia 17 tahun ke atas yang mengetahui tentang pemberitaan konflik sengketa wilayah antara Indonesia dengan Malaysia di Media Massa. Metode analisis Data dalam penelitian ini menggunakan table frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden.

4.2.1 Identitas Responden

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh data mengenai jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan tingkat pendidikan responden. Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 100 No Usia Frekuensi Prosentase 1 17 - 25 tahun 9 9 2 26 – 35 tahun 26 26 3 36 – 45 tahun 42 42 4 46 – 55 tahun 18 18 5 55 tahun 5 5 Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner Responden Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah pemirsa yang berusia antara 17 – 25 tahun dengan jumlah sebanyak 9 orang atau sebesar 9, responden yang berusia 26 – 35 tahun berjumlah 26 orang atau sebesar 26 , responden berusia 36 – 45 tahun berjumlah 42 orang atau sebesar 42, dan responden yang berusia 46 – 55 tahun berjumlah 18 orang atau sebesar 18 , dan sisanya adalah responden yang berusia diatas 55 tahun yang jumlahnya 5 orang atau sebesar 5. Ini menunjukkan nahwa usia 26 sampai dengan usia 45 adalah responden yang lebih memahami dan mengetahui pemberitaan mengenai konflik sengeketa wilayah tersebut di media massa. Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan n=100 No Pekerjaan Frekuensi Prosentase 1 PelajarMahasiswa 12 12 2 Pegawai Swasta 41 41 3 Pegawai Negeri 30 30 4 Wiraswasta 17 17 Jumah 100 100 Sumber : Kuesioner Responden

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERITAAN KONFLIK DI MEDIA ONLINE TERHADAP SIKAP NASIONALISME (Studi Deskriptif Kuantitatif Pengaruh Pemberitaan Konflik Penangkapan Petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Oleh Petugas Malaysia di Media Online terhadap Sikap N

0 4 36

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SURABAYA CANTIK GREEN AND CLEAN” (Studi Deskriptif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Surabaya Cantik Green And Clean” di Harian Jawa Pos).

0 0 99

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS).

0 1 150

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak Di Surat Kabar).

0 0 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP AKSI ANTI MALAYSIA (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Aksi Anti Malaysia Pasca Pemberitaan Konflik Sengketa Wilayah Antara Indonesia Dengan Malaysia di Media Massa).

0 0 25

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS)

0 1 26

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SURABAYA CANTIK GREEN AND CLEAN” (Studi Deskriptif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Surabaya Cantik Green And Clean” di Harian Jawa Pos)

0 0 24

SIKAP MASYARAKAT PASCA PEMBERITAAN VAKSIN PALSU (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Pasca Pemberitaan Vaksin Palsu di Media Massa)

0 0 12

SIKAP MASYARAKAT PASCA PEMBERITAAN VAKSIN PALSU (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Pasca Pemberitaan Vaksin Palsu di Media Massa)

0 0 9