Konflik Kemajuan Dekat Aktual Manusiawi Berpengaruh

lingkungan pembaca, mengenai tokoh terkemuka, akibat peristiwa tersebut berpengaruh terhadap pembaca. Namun tidak semua laporan tentang kejadian pantas dilaporkan kepada khalayak. Ada kriteria peristiwa yang patut dilaporkan kepada khalayak, kriterianya hanya satu yaitu peristiwa yang memiliki nilai berita. Nilai berita sendiri mengandung beberapa unsur yaitu Assegaff, 1991:25-26 :

1. Konflik

Informasi yang menggambarkan pertentangan antar manusia, bangsa dan negara perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu khalayak mudah untuk mengambil sikap.

2. Kemajuan

Informasi tentang kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi senantiasa perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan demikian, khalayak mengetahui kemajuan peradapan menusia. Penting Informasi yang penting bagi khalayak dalam rangka menjalani kehidupan mereka sehari-hari perlu segera dilaporkan kepada khalayak.

3. Dekat

Informasi yang memiliki kedekatan emosi dan jarak geografis dengan khalayak perlu segera dilaporkan. Makin dekat satu lokasi peristiwa dengan tempat khalayak, informasinya akan makin disukai khalayak.

4. Aktual

Informasi tentang peristiwa yang unik, yang jarang terjadi perlu segera dilaporkan kepada khalayak. Banyak sekali peristiwa yang unik, misalnya mobil bermain sepak bola, perkawanan manusia dengan gorila, dan sebagainya.

5. Manusiawi

Informasi yang bisa menyentuh emosi khalayak, seperti yang bisa membuat menangis, terharu, tertawa, dan sebagainya, perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu, khalayak akan bisa meningkatkan taraf kemanusiaannya.

6. Berpengaruh

Informasi mengenai peristiwa yang berpengaruh terhadap kehidupan orang banyak perlu dilaporkan kepada khalayak. Misalnya informasi tentang operasi pasar Bulog, informasi tentang banjir, dan sebagainya. Jumlah unsur nilai berita yang harus dipenuhi setiap peristiwa sebelum

2.1.5 Pemberitaan Konflik Sengketa Wilayah Indonesia dengan Malaysia di Media Massa.

Di kutip dari surat kabar “Jawa Pos” 150810 hubungan antara Indonesia dengan Malaysia memanas akibat Malaysia mengklaim wilayah Indonesia. Puncak masalah ini bermula pada saat polisi Malaysia menangkap tiga PNS Kepri sehingga memacu emosi sebagian masyarakat Indonesia. Penyanderaan tiga PNS Kepri tersebut terjadi saat PNS Kepri tersebut mengejar dan berupaya menangkap nelayan Malaysia yang masuk ke wilayah perairan Tanjung Berakit secara ilegal untuk mencari ikan. Personel PDRM pun mengklaim perairan Bintan termasuk wilayah Malaysia. Kronologi Penyandaraan tiga PNS Kepri Oleh Polis Diraja Malaysia yang sebenarnya itu bermula saat patoli di perairan Tanjung Berakit, Bintan, Kepri, petugas gabungan Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Batam menangkap tujuh nelayan Malaysia yang mencari di kawasan tersebut. Tiga petugas DKP lalu pindah ke kapal nelayan Malaysia untuk menggiring ke Batam untik dilakukan pemeriksaan. Ketika membawa tujuh nelayan Malaysia tersebutmenuju Batam, petugas DKP dihadang polisi perairan Malaysia. Mereka meminta petugas DKP melepas tujuh nelayan Malaysia. Tetapi, petugas DKP menolak melepas. Terjadilah ketegangan. Polis perairan Malaysia marah dan melepaskan dua tembakan peringatan ke petugas DKP yang tak bersenjata. Tiga petugas DKP yang membawa tujuh nelayan Malaysia segera merapat ke kawasan Indonesia. Tiga petugas DKP lainnya digiring polisi Malaysia karena berada di kapal nelayan Malaysia. Mereka lantas di bawa ke Johor. Sebelum pelanggaran batas kelautan di tanjung berakit, Bintan, Malaysia juga sempat melakukan pelanggaran di Ambalat, Blok Ambalat yang terletak di perairan Laut Sulawesi di sebelah timur Pulau Kalimantan, terus jadi obyek sengketa Indonesia-Malaysia. Akhir 2008 militer Indonesia memeringatkan Malaysia untuk tidak melakukan provokasi militer di wilayah Ambalat. Krisis Blok Ambalat atara Pemerintah Indonesia dan Malaysia terus memanas. Sebanyak 13 kali kapal dan pesawat Angkatan Tentara Malaysia memasuki wilayah kedaulatan Indonesia di Ambalat, Kalimantan Timur, sejak Januari 2009. sumber okezone.com. Ambalat selalu menjadi sengketa antara Indonesia dengan Malaysia, karena Ambalat adalah blok laut luas 15.235 kilometer persegi, di Ambalat menyimpan cadangan potensial 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun kaki kubik gas. Sebelum Ambalat dan tanjung berakit, Bintan Indonesia sudah pernah kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan yang lepas ke tangan Malaysia. Belajar dari lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia, TNI meningkatkan patroli di wilayah Ambalat.

2.1.6 Aksi Anti

Malaysia Aksi anti Malaysia memiliki makna menolak segala tindakan yang dilakukan oleh negara Malaysia. Pengklaiman dan pelanggaran yang dilakukan oleh Malaysia terhadap wilayah Indonesia membuat warga negara Indonesia khususnya masyarakat Surabaya menjadi anti Malaysia. Sebagian masyarakat merasa cemas dengan keberadaan Malaysia. Banyaknya demonstrasi yang terjadi semakin menguatkan bahwa masyarakat anti Malaysia. Protes tersebut tidak hanya dilakukan dengan cara berdemonstrasi di jalanan Sentimen anti Malaysia juga dilakukan di dunia maya, melalui internet. Penelusuran VIVAnews, grup “Anti Malaysia” Malingsia memiliki 317.439 anggota sementara “Ganyang Malaysia” memiliki 18.821 pendukung. Sedangkan grup bernama “We Hate Malaysia” memiliki pengguna sebanyak 408.985 orang. Tak hanya lewat Facebook, para pemrotes Malaysia juga memiliki web khusus yaitu www.malingsia.com. Hampir semua isinya adalah hujatan terhadap negeri jiran dan plesetan logo yang digunakan Malaysia. Tindakan Anti Malaysia ini dilakukan dengan melakukan demo menginjak hingga membakar bendera Malaysia bahkan melempari Kedubes Malaysia dengan kotoran. Kemenlu serta Kementrian Kelautan dan Periklanan Indonesia memprotes keras pemerintah Malaysia. Seperti demonstrasi yang terjadi di Surabaya, banyak masyarakat Surabaya yang melakukan aksi anti Malaysia seperti yang dilakukan oleh eorang seniman asal Surabaya yang dikenal dengan nama Taufik Monyong menggelar aksi seorang diri terhadap penolakan terhadap perilaku Malaysia di depan gedung Negara Grahadi Surabaya. Dalam aksi seorang diri, Taufik menyerukan gerakan anti Malaysia dan menyerukan agar para seniman di Surabaya untuk memiliki jiwa nasionalisme terhadap Indonesia. Dalam aksinya, Taufik Monyong membawa replika senjata meriam yang diletakkan di atas motor Vespa buntutnya. http:seruu.comsurabaya-seruuseniman-surabaya-serukan-anti- malaysiaitemid-749. Hal ini menunjukkan banyaknya masyarakat yang kecewa dengan sikap malaysia yang telah banyak mengklaim dan melanggar wilayah Indonesia. Dengan aksi Malaysia ini masyarakat dapat meluapkan amarah dan kekesalannya dengan tindakan Malaysia.

2.1.7 Definisi Wilayah

Wilayah merupakan suatu unit dari geografi yang dibatasi oleh parameter tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal. Para ahli geografi memandang wilayah adalah tiap bagian yang ada di permukaan bumi, dengan wilayah yang paling luas adalah seluruh permukaan bumi. Dalam geografi wilayah permukaan bumi terlalu luas, maka wilayah tersebut dibagi menjadi bagianbagian tertentu. Wilayah dibagi berdasarkan homogenitas tertentu yang membedakan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Tujuan dari dibentuknya pewilayahan adalah untuk menyifatkan dan memberi arti terhadap bermacam- macam wilayah, serta untuk mengetahui adanya kemungkinan pengembangan suatu wilayah.

2.1.7.1 Jenis-Jenis Wilayah

Wilayah atau pewilayahan dalam geografi disebut juga geografi regional yaitu pengelompokan wilayah di permukaan bumi berdasarkan kriteria tertentu yang membedakan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dalam geografi dikenal tiga criteria perwilayahan dengan cirri-ciri sebagai berikut : 1. Pewilayahan berciri tunggal single topic region, yaitu penetapan regional atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contoh kemiringan lereng dapat menunjukkan ketampakan dari suatu daerah, apakah termasuk daerah yang datar, landai, atau terjal. Di sini lokasi suatu daerah hanya dilihat dari satu aspek geografi yaitu derajat kemiringan lereng. 2. .Pewilayahan berciri majemuk multi topic region, yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada beberapa faktor geografi. Contoh penetapan wilayah berdasarkan iklim yaitu iklim tropik, subtropik, sedang, dan dingin. Di katakan berciri majemuk karena iklim terbentuk dari beberapa unsur seperti suhu, curah hujan, dan angin. 3. Pewilayahan berciri keseluruhan total region, yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada banyak faktor menyangkut lingkungan alam, lingkungan biotik, maupun manusia.

2.1.8 Definisi Konflik

Konflik berasal dari kata kerja latin configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih bisa juga kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Definisi dari konflik adalah: 1. Suatu kondisi dimana tujuan, kebutuhan dan nilai-nilai kelompok yang bersaing, bertabrakan dan akibatnya terjadilah agrasi walaupun belum tentu berbentuk kekerasan. 2. Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi. 3. Sikap saling memperthankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok yaitu memiliki tujuan dan pandangan berbeda dalam upaya mencapai tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi bukan kerjasama. Konteks konflik sendiri meliputi : a. Konflik Domestik : isu utamanya adalah suatu kondisi dimana terdapat masalah-masalah antara pemegang kekuasaan dengan penantangnya yang diselesaikan dengan cara damai. b. Konflik Regional : isu utama menekankan proses negosiasi dan hubungan antara negara tetangga. Bentuk hubungan bisa bersifat cooperative, competitive, dan transforming. c. Konflik Internasional : isunya sama dengan konflik regional tetapi cakupannya lebih luas. http:id.shvoong.comsocial-sciences1838186-makna-konflik

2.1.9 Masyarakat Surabaya Sebagai Khalayak Media Massa

Konsep masyarakat setelah membaca informasi-informasi atau berita di media massa jelas menentukan seberapa jauh media massa mempunyai dampak yang menyentuh aspek kepribadian pemirsa secara emosional, intelektual maupun social. Setiap proses komunikasi selalu ditujukan kepada pihak tertentu sebagai penerima pesan yang sama disampaikan komunikator. Masyarakat Surabaya disini merupakan khalayak sasaran target audience. Khalayak pembaca sasaran dalam penelitian ini dilakukan pada responden yang berusia 17 tahun keatas. Dengan alasan karena pada usia ini seseorang telah memiliki kemampuan berfikir yang lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandang yang lebih realitas terhadap lingkungan.

2.1.10 Teori S-O-R

Teori S-O-R ini semula berasal dari ilmu psikologi, yang kemudian menjadi teori komunikasi. Karena adanya kesamaan obyek material dari ilmu psikologi dan ilmu komunikasi, yaitu manusia dan jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Teori S-O-R sendiri singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Stimulus berarti pesan diantara dua unsure komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator memberikan pesan kepada komunikan. Organism berarti komunikan sebagai penerima pesan atau informasi dari komunikator. Kemudian komunikan merespon dengan cara memperhatikan dan memahami pesan yang disampaikan. Selanjutnya Response diartikan efek sebagai akhir dalam proses komunikasi. Keberhasilan dalam proses komunikasi adalah menimbulkan perubahan konatif, afektif dan kognitif pada diri komunikan. Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian atara pesan dan reaksi komunikan . selain itu, teori menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari ilmu komunikasi Mc.Quil, 1994:234. Akibat atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu. Artinya stimulus dan dalam bentuk apa pengaruh atau stimulus tersebut tergantung dari isi pesan yang ditampilkan. Unsur-Unsur dalam model S-O-R : 1. Pesan Stimulus, merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambang. 2. Komunikan Organism, merupakan keadaan komunikan disaat menerima pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi, dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan oleh komunikator. Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan sikap pesan yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator. 3. Efek Response, merupakan dampak dari komunikasi. Efek dari komunikasi adalah perubahan sikap yaitu sikap afektif, kognitif dan konatif. Efek kognitif merupakan efek yang ditimbulkan setelah adanya komunikasi. Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan Effendy, 2003:255. Jika unsur stimulus berupa pesan, unsur organism berupa perhatian, pengertian dan penerimaan komunikan, dan unsure respon berupa efek maka sangat tepat jika peneliti menggunakan teori S-O-R untuk dipakai dalam penelitian. Teori S-O-R dapat di gambarkan sebagai berikut : Respon : sikap masyarakat Surabaya terhadap aksi anti Malaysia pasca pemberitaan konflik antara Indonesia dengan Malaysia meliputi : a. Kognitif b. Afektif c. Konatif Stimulus Pesan terhadap berita konflik antara Indonesian dengan Malaysia Organism : a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Gambar 2.1 Model teori S-O-R Effendy,2003:255 Menurut gambar dari model diatas menunjukkan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan berupa “ Konflik antara Indonesia dengan Malaysia di Surat Kabar” mungkin diterima atau mungkin saja terjadi penolakan. Dalam tahapan berikutnya bila komunikan merima stimulus atau pesan yang disampaikan maka akan memperhatikan. Proses selanjutnya komunikan tersebut mengerti dari pesan yang telah disampaikan. Dan proses terakhir adalah kesediaan diri komunikan untuk mengubah sikap yang menandakan keberhasilan dalam proses komunikasi Effendi, 2003:256.

2.2 Kerangka Berfikir

Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam memandang suatu pemberitaan tentang konflik antara Indonesia dengan Malaysia. Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis sikap masyarakat Surabaya terhadap aksi anti Malaysia pasca pemberitaan konflik sengketa wilayah antara Indonesia dengan Malaysia, dimana peneliti ingin mengetahui reaksi atau tanggapan masyarakat Surabaya terhadap aksi anti Malaysia pasca konflik tersebut. Masyarakat mendapat terpaan dari pemberitaan surat kabar tentang konflik yang timbul diantara Indonesia dengan Malaysia. Sebelum konflik ini muncul hubungan Indonesia dengan Malaysia sangat rukun ibarat negara kakak adik, dengan banyaknya persamaan antar keduanya. Persamaan itu seperti dalam segi bahasa yang digunakan kedua negara. Bahasa melayu dan bahasa Indonesia adalah bahasa yang keduanya hampir sama dan digunakan oleh penduduk kedua negara. Tetapi setelah surat kabar mempublikasikan konflik tersebut kepada masyarakat luas membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap sikap masyarakat dalam memandang permasalahan tersebut. Pemberitaan di Media massa tentang konflik tersebut membuat masyrakat Surabaya geram melihat sikap Malaysia. Mengingat Malaysia mengklaim wilayah ambalat dan perairan Bintan adalah wilayah Malaysia Secara sistematis, kerangka berfikir dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :te Gambar 2.2 Sikap Masyarakat a. Kognitif b. Afektif c. Konatif Masyarakat Surabaya yang mendapat terpaan Terpaan pemberitaan di Media Massa tentang Konflik Sengketa wilayah antara Indonesia dengan Malaysia Bagan kerangka berfikir diatas menggambarkan hubungan terpaan pemberitaan di media massa dengan sikap masyarakat Surabaya terhadap anti Malaysia pasca pemberitaan konflik sengketa wilayah. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional disini dimaksudkan untuk menjelaskan indikator dari variabel penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu, kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu Bungin,2001:48. Pengertian dari variabel adalah konsep dalam bentuk konkret atau konsep operasional yang acuan – acuannya lebih nyata dan secara relatif mudah diidentifikasi dan diobservasi serta dengan mudah diklasifikasi Bungin,2001:77. Definisi operasional variabel dilakukan dengan melakukan operasionalisasi konsep yaitu dengan mengubah konsep menjadi variabel. Maka konsep – konsep tersebut akan diteliti secara empiris Singarimbun,1995:41. Dengan kata lain, menggunakan proses pengukuran yaitu dengan menetapkan angka atau tabel terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, atau setiap jenis fenomena atau peristiwa yang mengunakan aturan- aturan tertentu yang menunjukkan jumlah dan atau kualitas dari faktor-faktor yang diteliti.

3.2 Sikap

Sikap sebagai perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Dalam hal ini sikap masyarakat terhadap konflik sengketa antara Indonesia dengan Malaysia sebagai bentuk penilaian pasca pemberitaan konflik sengketa wilayah. Masyarakat Surabaya Terhadap Aksi Anti Malaysia Pasca Pemberitaan Konflik Sengketa Antara Indonesia dengan Malaysia. Sikap masyarakat Surabaya terhadap Aksi Anti Malaysia pasca pemberitaan konflik antara Indonesia dengan Malaysia merupakan bentuk dari kecenderungan berfikir, merasa dan bertindak dalam menghadapi objek, ide dan situasi berupa pemberitaan konflik tersebut di Media massa. Seperti yang sudah dibahas pada Bab II, bahwa perubahan sikap yang timbul diakibatkan oleh stimulus yang diterima organism pemirsa sehingga sikap masyarakat ini dapat dilihat dalam tiga komponen, yaitu : Efek Kognitif, Efek Afektif dan Efek Konatif.

1. Efek Kognitif

Efek kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi oleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan, atau informasi. efek kognitif ini bisa dikaitkan dengan proses berfikir dimana organism akan menggunakan rasionalistik dan logika mereka untuk mengetahui sebuah objek sikap. Dalam hal ini objek sikapnya adalah aksi Anti Malaysia pasca pemberitaan koflik yang terjadi antara Negara Indonesia dengan Negara Malaysia di media massa. Dimensi kognitif sikap masyarakat Surabaya terhadap pemberitaan mengenai koflik yang terjadi antara dua negara tersebut yakni meliputi : a. Pengetahuan responden terhadap pemberitaan tentang pelanggaran batas di wilayah Tanjung Berakit, Bintan yang dilakukan oleh Malaysia. b. Pengetahuan responden terhadap pemberitaan tentang pelanggaran batas di wilayah Ambalat yang dilakukan oleh Malaysia. c. Pengetahuan responden terhadap aksi demonstrasi anti Malaysia di media massa. d. Pengetahuan responden terhadap aksi pembakaran bendera Malaysia di media Massa. Perhitungan dan pengkategoriannya sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERITAAN KONFLIK DI MEDIA ONLINE TERHADAP SIKAP NASIONALISME (Studi Deskriptif Kuantitatif Pengaruh Pemberitaan Konflik Penangkapan Petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Oleh Petugas Malaysia di Media Online terhadap Sikap N

0 4 36

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SURABAYA CANTIK GREEN AND CLEAN” (Studi Deskriptif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Surabaya Cantik Green And Clean” di Harian Jawa Pos).

0 0 99

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS).

0 1 150

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak Di Surat Kabar).

0 0 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP AKSI ANTI MALAYSIA (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Aksi Anti Malaysia Pasca Pemberitaan Konflik Sengketa Wilayah Antara Indonesia Dengan Malaysia di Media Massa).

0 0 25

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS)

0 1 26

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SURABAYA CANTIK GREEN AND CLEAN” (Studi Deskriptif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Surabaya Cantik Green And Clean” di Harian Jawa Pos)

0 0 24

SIKAP MASYARAKAT PASCA PEMBERITAAN VAKSIN PALSU (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Pasca Pemberitaan Vaksin Palsu di Media Massa)

0 0 12

SIKAP MASYARAKAT PASCA PEMBERITAAN VAKSIN PALSU (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Pasca Pemberitaan Vaksin Palsu di Media Massa)

0 0 9