Terpaan Media Berita Landasan Teori .1 Definisi

Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi Fauziahardiyani, 2009.

2.1.3 Terpaan Media

Menurut Prastyono Rakhmat 2005 : 23, media exposuredapat diartikan sebagai terpaan media. Sedangkan Shore mengatakan “Exposure is hearing, seeing, reading, or most genneraly, experiencing, with at least a minimal amount of interest the mass media. The exposure might occure to an individual or group level”, Rakhamt 2003 : 23. Jadi dapat dikatakan bahwa terpaa merupakan kegiatan mendengar, melihat dan membaca pesan-pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat yerjadi pada individu maupun kelompok. Penggunaan media itu terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media, media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumuen media dengan isi media yang dikonsumsikan atau dengan media secara keseluruhan Rakhmat 2005 : 66. Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan atau longerity Ardianto Erdinaya, 2004. Sedangkan, pengaruh antara khalayak dengan isi media meliputi attention atau perhatian. Kenneth E. Andersen mendifinisikan perhatian peerhatian sebagai proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah Rakhamat, 2005

2.1.4 Berita

Berita berasal dari bahasa Sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi”. Ada juga yang menyebutkan dengan “Vritta” artinya “Kejadian” atau “Yang telah Terjadi”. Tetapi jika menurut batasan atau definisi , berita dalam arti jurnalistik adalah : “Laporan tentang fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah pula karena ia mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan. Assegaff, 1991:24 Berita sendiri adalah laporan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi, yang ingin diketahui oleh umum, dengan sifat-sifat actual, terjadi di lingkungan pembaca, mengenai tokoh terkemuka, akibat peristiwa tersebut berpengaruh terhadap pembaca. Namun tidak semua laporan tentang kejadian pantas dilaporkan kepada khalayak. Ada kriteria peristiwa yang patut dilaporkan kepada khalayak, kriterianya hanya satu yaitu peristiwa yang memiliki nilai berita. Nilai berita sendiri mengandung beberapa unsur yaitu Assegaff, 1991:25-26 :

1. Konflik

Informasi yang menggambarkan pertentangan antar manusia, bangsa dan negara perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu khalayak mudah untuk mengambil sikap.

2. Kemajuan

Informasi tentang kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi senantiasa perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan demikian, khalayak mengetahui kemajuan peradapan menusia. Penting Informasi yang penting bagi khalayak dalam rangka menjalani kehidupan mereka sehari-hari perlu segera dilaporkan kepada khalayak.

3. Dekat

Informasi yang memiliki kedekatan emosi dan jarak geografis dengan khalayak perlu segera dilaporkan. Makin dekat satu lokasi peristiwa dengan tempat khalayak, informasinya akan makin disukai khalayak.

4. Aktual

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERITAAN KONFLIK DI MEDIA ONLINE TERHADAP SIKAP NASIONALISME (Studi Deskriptif Kuantitatif Pengaruh Pemberitaan Konflik Penangkapan Petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Oleh Petugas Malaysia di Media Online terhadap Sikap N

0 4 36

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SURABAYA CANTIK GREEN AND CLEAN” (Studi Deskriptif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Surabaya Cantik Green And Clean” di Harian Jawa Pos).

0 0 99

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS).

0 1 150

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak Di Surat Kabar).

0 0 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP AKSI ANTI MALAYSIA (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Aksi Anti Malaysia Pasca Pemberitaan Konflik Sengketa Wilayah Antara Indonesia Dengan Malaysia di Media Massa).

0 0 25

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS)

0 1 26

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SURABAYA CANTIK GREEN AND CLEAN” (Studi Deskriptif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Surabaya Cantik Green And Clean” di Harian Jawa Pos)

0 0 24

SIKAP MASYARAKAT PASCA PEMBERITAAN VAKSIN PALSU (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Pasca Pemberitaan Vaksin Palsu di Media Massa)

0 0 12

SIKAP MASYARAKAT PASCA PEMBERITAAN VAKSIN PALSU (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Pasca Pemberitaan Vaksin Palsu di Media Massa)

0 0 9