3.5. Langkah Pemecahan Masalah
Mulai
Studi Kepustakaan Studi Lapangan
Rumusan masalah Tujuan penelitian
Identifikasi Variabel
Mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan aktivitas Uji keseragaman data
Apakah Data
seragam
? ya
A Buang data
diluar kontrol
tidak
Pengumpulan Data : 1.
Data waktu produktif 2.
Beban kerja tiap karyawan 3.
Jumlah karyawan
N’ = N+n
B
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pemecahan masalah
Uji kecukupan data
Apakah Data
cukup
? N’
≤ N
Pengukuran beban kerja
Hasil dan Pembahasan
KesimpulanSaran
Selesai
ya
Penentuan allowance dan performance rating
tidak
A B
Penentuan jumlah karyawan yang optimal
Secara umum langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Mulai
Persiapan atau langkah suatu penelitian yang meliputi : -
Mencari dan menetapkan topik -
Orientasi penelitian 2.
Studi Lapangan Studi lapangan sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena pada tahap ini
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi nyata obyek yang diteliti serta untuk merencanakan dan memilih lokasi penelitian yang nantinya akan diperbaiki
dengan metode yang sesuai. 3.
Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan tahapan penelusuran referensi, dapat bersumber
dari buku, jurnal, maupun penelitian yang telah ada sebelumnya. Berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Dari
studi kepustakaan akan diperoleh landasan teori serta acuan-acuan yang akan digunakan dalam penelitian ini.
4. Rumusan Masalah
Menentukan masalah yang terjadi di lapangan dan dibandingkan dengan literatur yang ada sehingga didapatkan suatu perumusan masalah dan solusi
hasil yang sesuai dengan masalah tersebut.
5. Penetapan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan penelitian dimaksud untuk mengetahui tujuan suatu penelitian.
6. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel digunakan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang digunakan, tentunya disesuaikan dengan kondisi di PT. Laser Jaya Sakti
Gempol. Setelah dilakukan identifikasi variabel kemudian dilakukan pengukuran
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas. 7.
Pengumpulan Data Setelah menetapkan tujuan penelitian, maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data yang berkaitan dengan pemecahan masalah tersebut meliputi sample penelitian dan elemen kerja.
8. Pengukuran Jumlah Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Menyelesaikan Aktifitas
Pengukuran ini dilakukan untuk mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan oleh karyawan bagian Produksi untuk menyelesaikan pekerjaannya, yaitu
dalam total menit pengamatan. 9.
Uji Keseragaman Data Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dapat telah
seragam atau tidak melebihi dari batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB yang telah ditentukan. Data dikatakan seragam bila jika berasal
dari sistem sebab yang sama, bila berada diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam jika berasal dari sistem sebab yang berbeda, bila berada diluar
batas kontrol. Bila dari keseragaman data terdapat data yang tidak seragam maka data tersebut dibuang.
10. Uji Kecukupan Data
Pengujian ini untuk mengetahui apakah data pengamatan yang didapatkan telah mampu mewakili populasi yang ada. Bila dari kecukupan data belum
terpenuhi maka perlu dilakukan sampling pekerjaan tambahan sesuai dengan jumlah pengamatan yang dibutuhkan. Dalam menguji apakah data yang
diamati mencukupitidak maka kita dapat mengujinya dengan rumus Bernoulli.
11. Penentuan
Allowance dan Performance Rating Dilakukan untuk menentukan kelonggaran
Allowance yaitu waktu dimana karyawan melakukan interupsi dari proses yang berlangsung karena hal-hal
tertentu yang tidak dapat dihindarkan, meliputi : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Personal Allowance, Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah
Fatique Allowance, Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan. Sedangkan faktor penyesuaian
Performance Rating yang berusaha menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja
karyawan pada saat diamati akibat kecepatan kerja karyawan, tingkat keterampilan, lingkungan dan lain-lain yang berubah-ubah.
12. Penentuan Tingkat Beban Kerja
Dilakukan untuk menentukan tingkat beban kerja dari karyawan bagian Produksi berdasarkan total persentase beban kerja dari
yang diberikan dalam menyelesaikan pekerjaan.
13. Penentuan Jumlah Karyawan Yang Optimal
Dilakukan untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal untuk dipekerjakan dalam PT. Laser Jaya Sakti Gempol.
Apabila karyawan bagian Produksi yang bekerja melebihi dari jumlah yang
seharusnya maka PT. Laser Jaya Sakti Gempol memberikan kebijakan mengalokasikan karyawan ke bagian yang lain atau memberikan pelatihan
kerja karyawan bagian Produksi yang memiliki beban kerja dan efisiensi kerja
yang rendah. 14.
Hasil Dan Pembahasan Dengan adanya informasi dari hasil pengukuran beban kerja karyawan bagian
Produksi berdasarkan beban kerjanya maka PT. Laser Jaya Sakti Gempol
telah dapat informasi mengenai beban kerja karyawan bagian Produksi tersebut dan dapat diketahui apa yang menyebabkan kinerja karyawan tidak
optimal. 15.
Kesimpulan Dan Saran Dari pengolahan data dan analisa hasil pengolahan data dapat ditarik suatu
kesimpulan tentang beban kerja karyawan bagian Produksi menurut metode
Work Load Analysis WLA sedangkan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi kerja dari karyawan bagian Produksi diberikan saran – saran yang
sekiranya dapat dilakukan oleh PT. Laser Jaya Sakti Gempol. Untuk mencapai hal tersebut.
16. Selesai
Telah selesai dilakukan penelitian pengukuran beban kerja karyawan bagian Produksi PT. Laser Jaya Sakti Gempol dengan metode
Work Load Analysis WLA dan telah didapatkan hasil.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN