Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM

2.2 Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM

Karyawan adalah salah satu faktor produksi yang terpenting. Oleh karena itu perlu untuk mendapatkan perhatian khusus. Di dalam dunia perindustrian selalu dibuatkan suatu bidang tersendiri untuk mengurusi faktor manusia, yang secara umum disebut sebagai Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen personalia menurut Flippo 1995 adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Sedangkan menurut French 1991, mendefinisikan manajemen personalia sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi. Berdasarkan dua definisi tersebut dapat digunakan definisi, yaitu : Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi Definisi manajemen personalia menurut French sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi. Berdasarkan dua definisi tersebut dapat digunakan definisi, yaitu: Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan- tujuan individu maupun organisasi. Handoko, 1991. Tujuan manajemen sumber daya manusia pada prinsipnya ada dua jenis , yaitu : 1. Production Mainded, merupakan usaha-usaha pihak organisasi atau perusahaan agar para tenaga kerja bersedia memberikan prestasi yang sebesar- besarnya mencapai produktivitas yang maksimum ini dapat dicapai dengan melalui fungsi-fungsi manajemen yang ada dalam organisasi atau perusahaan. 2. People Mainded , mempunyai pengertian hanya dengan perhatian yang sungguh-sungguh dari pihak perusahaan kepada tenaga kerja antara lain dengan pelayanan yang sebaik mungkin, sistem birokrasi yang pendek, kondisi pekerjaan dan lingkungan kerja yang layak, jaminan-jaminan sosial yang layak dan sebagainya. Mukhyi, dkk, 1993 Dalam perusahaan kecil, semua fungsi personalia dilakukan dan ditangani langsung oleh manajer puncak, lain dengan perusahaan besar fungsi personalia didelegasikan kepada masing-masing manajer termasuk manajer personalia. Dalam perusahaan yang besar setiap manajer mempunyai fungsi dan tanggung jawab dibidang personalia di departemennya masing-masing sesuai dengan wewenangnya. Manajer personalia berfungsi memberikan layanan dibidang personalia kepada manajer-manajer yang ada dalam perusahaan, sehingga tidak dualisme fungsi personalia. Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia terdiri atas penarikan tenaga kerja baru agar memperoleh pelamar yang mempunyai kualifikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi atau persahaan yang didapat melalui proses seleksi. Mukyi,dkk, 1993. Pendekatan manajemen sumber daya manusia guna menekan manajemen personalia dan sumber daya manusia, yaitu : 1. Pendekatan Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pengelolahan dan pendayagunaan sumber daya manusia. Martabat dan kepentingan hidup manusia hendaknya tidak diabaikan agar kehidupan mereka layak dan sejahtera. 2. Pendekatan manajerial. Analisis prestasi dan kehidupan kerja setiap karyawan tergantung pada atasannya langsung dimana karyawan berada. 3. Pendekatan Sistem Bagian personalia merupakan sub sistem dari sistem organisasi atau perusahaan, maka perlu mengevaluasikan dengan kriteria besarnya kontribusi yang dibuat organisasi. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu sistem terbuka dan terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi. 4. Pendekatan Proaktif Manajemen sumber daya manusia dapat meningkatkan kontribusinya kepada karyawan, manajer dan organisasi melalui antisipasinya terhadap masalah- masalah yang timbul. Mukyi dkk, 1993 Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan persyaratan untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja kedalam dan keluar organisasi yang bertujuan untuk mempergunakan SDM seefektif mungkin dan agar memiliki pekerja yang memenuhi persyaratankualifikasi dan mengisi posisi yang mengalami kekosongan. Menurut Torrington dan Tan Chwee Huat 2002, Perencanaan sumber daya manusia merupakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan penentuan kebutuhan sumber daya manusia perusahaan, baik kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang. Dalam bentuk yang lebih operasional adalah kegiatan yang berkaitan dengan memprediksi atau memperkirakan seberapa banyak orang atau pegawai yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas, baik jumlahnya maupun jenisnya, berapa yang akan tersedia, dan apa yang dilakukan untuk memastikan bahwa penawaran sama dengan permintaan pada waktu yang bersamaan. Menurut William B. Wether dan Keith David dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia karangan Efendi 2002, perencanaan sumber daya manusia merupakan proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai demand dan ketersediaan supply pada masa yang akan datang, baik jumlah maupun jenisnya, sehingga departemen sumber daya manusia dapat merencanakan pelaksanaan rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan aktivitas yang lain dengan lebih baik. Berdasarkan kedua definisi diatas dapat dikatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia merupakan proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. Manfaat dari perencanaan sumber daya manusia adalah: 1. memperbaiki pemanfaatan sumber daya manusia. 2. menyesuaikan aktifitas sumber daya manusia dan kebutuhan dimasa depan secara efisien. 3. meningkatkan efisiensi dalam menarik pegawai baru. 4. melengkapi informasi sumbar daya manusia yang dapat membantu kegiatan sumber daya manusia dan unit organisasi lain. Marihot Tua Efendi, 2002

2.3 Konsep Pengukuran Waktu Kerja Work Measurement