Produk Domestik Nasional Bruto Pendekatan Perhitungan Produk Domestik Bruto

yang bekerja di dalam daerah yang bersangkutan Paul Sitohang, 1977. Apabila nilai Sd dan Sp positif maka sector yang bersangkutan dalam perekonomian daerah menempati posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan. Sebaliknya, bila nilainya negatif maka perekonomian daerah sector tersebut masih dapat diperbaiki, antara lain dengan membandingkannya terhadap struktur perekonomian propinsi. Harry W. Richardson, 1978;202

2.2.4. Produk Domestik Nasional Bruto

a. Menurut Sukirno 2001:165 Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah bruto dari semua sektor dan diperoleh dari sebagaian selisih antara nilai bruto yang dinilai atas dasar konstan yang diterima oleh produsen dikurangi pemakaian bahan baku dan penolong yang dinilai atas dasar pembelian. b. Gross Domestik Bruto adalah nilai barang jadi yang diproduksi dalam negeri Doembusch dan Fisher 1992:30. c. Menurut Rosyidi 1997:203, salah satu pengukuran Produk Domestik Bruto, dengan menghitung seluruh pengeluaran untuk penelitian barang dan jasa yang dihasilkan oleh Negara yang bersangkutan yaitu : a Konsumsi rumah tangga b Konsumsi pemerintah c Investasi Pemerintah dan swasta d Ekspor barang dan jasa e Impor barang dan jasa d. GDP Gross Domestic Bruto, merupakancara untuk mengukur output total menurut harga faktor industri di dalam negeri dengan cara menjumlahkan nilai tengah dari setiap industri Lipsey, dkk. 1992:50 e. Produk Domestik Bruto adalah jumlah barang dan jasa akhir kali harga sebagai alat produksi barang dan jasa suatu Negara ditambah dengan hasil produksi barang dan jasa dan perusahaan asing Partadireja, 1982:50 f. Menurut Suparmoko 1991:205 yang dimaksud dengan permintaan agregat output total adalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh konsumen perusahaan dan pemerintah, pada tingkat harga tertentu pendapatan tertentu variabel-variabel tertentu, pendapatan tertentu serta variabel ekonomi lainnya. g. Produk Domestik Regional Bruto adalah nilai total produksi barang dan jasa yang diproduksi diwilayah regional tertentu dalam waktu tertentubiasanya satu tahun. Anonim 1995:1

2.2.5. Pendekatan Perhitungan Produk Domestik Bruto

Cara perhitungan Produk Domestik Regional Bruto dapat diperoleh melalui tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, pendekatan pengeluaran yang selanjutnya dijelaskan berikut: A. Menurut Pendekatan Produksi PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentusatu tahun. Unit-unit produksi tersebut didalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 sektor lapangan usaha yaitu : a Pertanian b Pertambangan dan Penggalian c Industry pengolahan d Listrik, Gas dan air bersih e Konstruksi f Perdagangan, Hotel dan Restoran g Pengangkutan dan Komunikasi h Jasa Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan i Jasa-jasa B. Menurut Pendekatan Pengeluaran PDRB Produk Domestik Regional Bruto adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir yaitu : a. Pengeluaran Konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung b. Konsumsi Pemerintah c. Pembentukan Modal tetap domestik bruto d. Perubahan stok e. Ekspor netto dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun C. Menurut Pendekatan Pendapatan Produk Domestik Bruto merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah,bunga modal, dan keuntungan. Semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian produk domestik regional bruto, kecuali faktor pendapatan, termasuk semua komponen penyusutan dan pajak tak langsung netto. Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Produk domestik bruto merupakan nilai tambah bruto seluruh sektorlapangan usaha. Dari tiga pendekatan perhitungan tersebut, secara seyogyanya jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung Anonim 1995:3

2.2.6. Produk Domestik Regional Bruto per Kapita