BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Metode Analisis Shift-Share dapat digunakan untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi suatu daerah dan sebagai alat
analisis dalam riset pembangunan pedesaan. diawali dengan perhitungan perubahan PDRB suatu sektor di suatu daerah antara 2 periode, yaitu :
∆Q
t ij
= Q
t ij
– Q
ij
………………………………………… 1 Dimana
: ∆Q
t ij
= Perubahan PDRB Q
t ij
= PDRB sektor i daerah j periode tahun t Q
ij
= PDRB sektor i daerah j periode tahun dasar Teknik analisis ini dibagi menjadi 3 komponen utama, yaitu pangsa
regional, pergeseran proporsional dan pergeseran yang berbeda, maka persamaan 1 dapat diperluas menjadi :
∆Q
t ij
= Q
ij
{Y
t
-1} + Q
ij
{Q
i t
- Y
t
} + Q
ij
{ Q
t ij -
Q
t i
}…………….2 Y
Q
i
Y Q
ij
Q
i
Persamaan 2 dapat dipisahkan menjadi 3 komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah :
PR
ij
= Q
ij
{Y
t
-1} …………………………………………………3 Y
PS1j = Q
ij
{Q
i t
- Y
t
}……………………………………………….4 Q
i
Y DS
ij
= Q
ij
{ Q
t ij
- Q
t i
}………………………………………………5 Q
ij
Q
i
40
Dimana : Y
t
= PDRB Kabupaten periode tahun t Y
= PDRB Kabupaten periode tahun dasar Q
i t
= PDRB Kabupaten sector I pada tahun t Q
i
= PDRB Kabupaten sector I pada tahun dasar Q
t ij
= PDRB Kecamatan pada tahun t Q
ij
= PDRB Kecamatan pada tahun dasar maka definisi operasional variabel adalah sebagai berikut :
1. Sektor Pertanian
Sektor pertanian ini terbagi menjadi lima bagian subsektor yaitu: a.
Tanaman Bahan Makanan Subsektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi,
jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedele, sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, kacang hijau, dan tanaman
pangan lainnya. b.
Tanaman Perkebunan Rakyat 1
Tanaman Perkebunan Rakyat Komoditi yang dicakup adalah hasil tanaman perkebunan yang
diusahakan oleh rakyat seperti jambu mete, kelapa, kopi, kapok, kapas, tebu, tembakau, dan cengkeh. Cakupan tersebut termasuk
produk ikutannya dan hasil-hasilnya pengelola sederhana seperti minyak kelapa, tembakau olahan, kopi olahan, dan teh olahan.
2 Tanaman Perkebunan Besar
Kegiatan yang dicakup subsektor ini adalah kegiatan yang memproduksi komoditi perkebunan yang diusahakan oleh
perusahaan perkebunan besar seperti karet, the, kopi, cokelat, minyak sawit, tebu, rami dan tanaman lainnya.
3 Peternakan dan Hasil-hasilnya
Subsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil unggas maupun hasil-hasil ternak sapi, kerbau, kuda, babi,
kambing, serta hasil pepemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang dipotong
ditambah perubahan stok populasi ternak dan eksport netto ternak.
4 Kehutanan
Subsektor kehutanan menakup penebangan kayu, pengambilan hasil-hasil hutan lainnya dan pemburuan. Kegitan penebangan
kayu menghasilkan kayu gelondongan, kayu bakar, dan arang. Sedangkan hasil kegiatan pengambilan hasil hutan lainnya
berupa dammar, rotan, kulit kayu, kopal, akar-akaran, dan sebagainya. Hasilnya perburuan binatang-binatang liar seperti
babi rusa, penyu, buaya, ular, dan sebagainya; termasuk hasil kegitan di subsektor ini.
5 Perikanan
Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari perikanan laut, perairan umum, tambak kolam sawah, serta pengolahan
sederhana penggaraman dan pengeringan ikan. 2.
Sektor Pertambangan dan Penggalian Komoditi yang dicakup dalam sector ini adalah minyak mentah, dan
gas bumi yodium, biji besi, belerang, serta segala jenis penggalian. 3.
Sektor Industri Pengolahan Sektor ini terdiri dari tiga subsector yaitu subsektor industri
beratsedang, kerajinan rumah tangga dan industri pengilangan minyak.
a. Industri Berat dan Sedang
Ruang lingkup dan metode perhitungan nilai tambah bruto industri besar dan sedang atas dasar harga konstan berdasarkan survey
tahunan. b.
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Angka-angka output dan nilai tambah subsector industri kecil dan
kerajinan rumah tangga diperoleh dengan pendekatan produksi yaitu dengan mengalikan rata-rata output per tenaga yang bekerja
disubsektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga. c.
Industri Pengilangan Minyak Data produksi industri pengilangan minyak seperti premium,
minyak tanah, minyak diesel, avigas avtur, dan sebagainya
4. Sektor Listrik, Gas dan Air bersih
Data produksi yang disajikan adalah data dari Perusahaan Listrik Negara, produksi Perusahaan Negara Gas, dan Perusahaan Daerah Air
Minum. a.
Listrik Subsektor ini mencakup semua kegiatan kelistrikan, baik yang
diusahakan oleh Perusahaan Listrik Negara maupun non Perusahaan Listrik Negara.
b. Gas
Komoditi yang mencakup subsektor ini adalah gas produksi Perusahaan Negara Gas Surabaya.
c. Air Bersih
Subsektor ini mencakup air minum yang diusahakan perusahaan air minum.
5. Sektor Konstruksi
Sektor konstruksi mencakup semua kegiatan penambangan fisik konstruksi, baik berupa gedung, jalan jembatan, terminal pelabuhan,
dan irigasi, maupun jaringan listrik gas air minum, telepon, dan sebagainya.
6. Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran
Sector ini mencakup tiga subsektor yang akan diuraikan sebagai berikut ini :
a. Perdagangan besar dan eceran
Perhitungan nilai tambah subsector perdagangan yang dilakukan dengan pendekatan arus barang commodity flow, yaitu dengan
menghitung besarnya nilai komoditi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri, serta komoditi import yang diperdagangkan.
b. Hotel
Kegiatan subsektor ini mencakup semua hotel, baik berbintang maupun tidak ada serta berbagai jenis penginapan lainnya.
c. Restoran
Karena belum tersedia data restoran secara lengkap, maka output dari subsector ini diperoleh dari perkalian antara jumlah tenaga
kerja yang bekerja di restoran dari hasil sensus penduduk tahun 1980 dan Survey Penduduk Antar Sensus 1985 SUPAS 1985
beserta pertumbuhannya dengan output per tenaga kerja dari hasil survey khusus pendapatan regional.
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan pentumpang, baik melalui darat, laut, sungaidanau, dan udara. Sektor
ini mencakup pula jasa penujang angkatan dan komunikasi. a.
Angkutan Kereta Api Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan
data yang diperoleh dari laporan tahunan Perusahaan Umum Kereta Api.
b. Agkutan Jalan Raya
Subsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik
bermotor, seperti bus, truk, becak, taksi, delman, dan sebagainya. c.
Angkutan LautAir Subsektor angkutan lautair meliputi kegiatan pengangkutan
penumpang dan barang dengan menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran milik nasional, baik yang
melakukan trayek dalam negeri maupun internasional. d.
Angkutan Udara Sektor ini mencakup kegiatan pengangkuta penumpang, barang
dan kegiatan lain yang berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh penerbangan milik nasional.
e. Jasa Penunjang Angkutan
Meliputi kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang sifatnya menunjang dan berkaitan dengan kegiatan pengangkutan,
seperti terminal dan parker ekspedisi, dan bongkar muat, penyimpanan dan pergudangan serta jasa penunjang angkutan
lainnya. 1
Terminal dan Perparkiran Mencakup kegiatan pemberian pelayanan dan pengaturan lalu
lintas kendaraanarmada yang membongkar atau mengisi
muatan, baik barang maupun penumpang, seperti kegiatan terminal dan parker, pelabuhan laut, pelabuhan udara.
2 Bongkar Muat
Kegiatan bongkarmuat mencakup pemberian pelayanan bongkar muat angkutan barang melalui laut dan darat.
f. Komunikasi
Kegiatan yang dicakup adalah jasa pos dan giro serta komunikasi. 1
Pos dan Giro Kegiatan ini meliputi pemberian jasa pos dan giro seperti
pengiriman surat, wesel, paket, jasa tabungan dan sebagainya. 2
Telekomunikasi Kegiatan ini mencakup pemberian jasa dalam hal pemakaian
hubungan telepon, telegram, dan teleks. 3
Jasa Penunjang Komunikasi Kegiatan subsektor ini mencakup pemberian jasa dan
penyelidikan fasilitas yang sifatnya menunjang kegiatan komunikasi seperti wesel, warpostel, radio, telepon
selulerponsel. 8.
Sektor jasa Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor ini meliputi kegiatan perbankan, lembaga keuangan bukan
bank, jasa penunjang keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan.
1 Bank
Angka nilai tambah bruto subsektor bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank Indonesia.
2 Lembaga Keuangan bukan Bank
Kegiatan lembaga keuangan bukan bank meliputi kegiatan asuransi, koperasi, yayasan dana pension, dan pegadaian
3 Jasa Penunjang Keuangan
Kegiatan jasa penunjang keuangan meliputi berbagai kegiatan ekonomi antara lain : Bursa Efek Surabaya, perdagangan valuta
asing, perusahaan anjak piutang, dan modal ventura. 4
Sewa Bangunan Subsektor ini mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan
rumah bangunan sebagai tempat tinggal, tanpa memperhatikan apakah bangunan itu milik sendiri atau disewakan.
5 Jasa Perusahaan
Subsektor ini mencakup semua kegiatan jasa pengacara, jasa akuntan, biro arsitektur jasa pengolahan data, jasa periklanan, dan
sebagainya. 9.
Sektor Jasa-jasa Sektor jasa-jasa dibagi lagi menjadi beberapa subsektor, yaitu :
1 Jasa Pemerintahan Umum
Nilai tambah bruto subsektor ini terdiri dari upah dan gaji rutin pegawai pemerintah pusat dan daerah.
2 Jasa Sosial dan Kemasyarakatan
Subsektor ini mencakup jasa pendidikan, jasa kesehatan, serta jasa kemasyarakatan lainnya seperti jasa penelitian, jasa palang merah,
panti asuhan, yayasan pemeliharaan anak cacat, dan rumah ibadah.
3.2. Jenis dan Sumber Data