Investigasi Kompetensi Pendidikan Kejuruan

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskriptif Teori

1. Investigasi

Pada kamus besar bahasa indonesia, pengertian investigasi adalah upaya pencarian dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta. Melakukan kegiatan investigatif tidak hanya mengumpulkan ribuan data atau temuan di lapangan, namun juga menyusun berbagai informasi yang berakhir dengan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian.

2. Kompetensi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Kompetensi menurut UU No. 132003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 10, “Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan”.

3. Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan tidak terpisahkan dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Orientasi pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan kebutuhan akan tenaga kerja. Keberhasilan pendidikan kejuruan terlihat dari jumlah lulusannya yang diserap atau bekerja di dunia indutri sesuai dengan bidangnya. Menurut Helmut Nölker 1983:80 bahwa pendidikan kejuruan merupakan sistem pendidikan yang bertujuan membimbing siswa agar menjadi orang yang mampu 9 berfikir mandiri serta mampu mengambil keputusan, menjadi orang yang berbudi dan berperasaan, memiliki harga diri dan mencintai profesi. Pendidikan kejuruan memberikan pengajaran yang memungkinkan siswa untuk menangani tugas-tugas yang khas di jurusannya. Tugas yang terdapat dalam pengajaran memiliki sifat beragam. Menurut Helmut Nölker 1983:27, jika dilihat dari sudut pandang siswa terdapat tiga kegiatan dasar dalam pendidikan kejuruan yaitu : a. Kegiatan praktik Kegiatan praktik disajikan dalam bentuk kursus-kursus yang sistematik guna melatih serta memperoleh keterampilan, baik dalam bentuk proyek maupun praktek industri. b. Pengetahuan teori Pengetahuan teori disajikan melalui pengajaran secara sistematik, pengamatan, diskusi, dan lain-lain. c. Pengalaman dan perjumpaan Pengalaman dan perjumpaan diperoleh melalui darmawasita, konfrontasi dengan tokoh-tokoh teladan, pengalaman kesetiakawanan kelompok.

4. Kurikulum Curriculum