Setelah itu, air sumur didiamkan selama 40 menit dan disaring. Kemudian diukur nilai kekeruhan air sumur. Hasil pengukuran penurunan kekeruhan air sumur dengan
perlakuan pengadukan pada air sumur sebagai kontrol setelah perlakuan pengadukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Kekeruhan Air Sumur pada Kontrol setelah Perlakuan Pengadukan
Ulangan Kekeruhan
Sebelum Perlakuan
Kekeruhan setelah
perlakuan I
21,20 1,92
II 21,00
1,80 III
21,90 1,39
IV 20,70
1,20 V
21,00 1,65
VI 19,60
2,52
Rata-rata 21,90
1,75
Persentase rata-rata penurunan kekeruhan
- 91,58
Berdasarkan tabel 4.2, penurunan kekeruhan air sumur pada kontrol, yaitu air sumur yang diberikan perlakuan pengadukan tanpa penambahan koagulan
yaitusebesar 91,58.
4.2.2 Penurunan Kekeruhan Air Sumur setelah Penambahan Kalsium Karbonat CaCO3 Kerang 1
Air sumur diberi perlakuan berupa pengadukan dengan alat Jar Test dan penambahan kalsium karbonat CaCO3 kerang 1 . Sebelum dilakukan perlakuan
tersebut, dihitung kekeruhan air sumur terlebih dahulu. Air sumur diaduk dengan kecepatan 140rpm selama 5 menit setelah itu dilakukan putaran lambat dengan
kecepatan 30rpm selama 10 menit. Kalsium karbonat 1 dimasukkan ke dalam
Universitas Sumatera Utara
wadah jar test sambil dilakukan pengadukan. Setelah itu, air sumur didiamkan selama 40 menit dan disaring. Kemudian diukur nilai kekeruhan air sumur. Hasil
pengukuran penurunan kekeruhan air sumur setelah penambahan kalsium karbonat kerang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Kekeruhan Air Sumur setelah Penambahan CaCO3 Kerang 1
Ulangan Kekeruhan
Sebelum penambahan
CaCO3 kerang Kekeruhan
setelah penambahan
CaCO3 kerang I
21,20 0,33
II 21,00
0,63 III
21,90 0,71
IV 20,70
1,10 V
21,00 1,02
VI 19,60
1,44
Rata-rata 21,90
0,87
Persenntase rata-rata penurunan kekeruhan
- 95,28
Berdasarkan tabel 4.3 penurunan kekeruhan air sumur pada penambahan kalsium karbonat kerang 1 yaitu sebesar 95,28.
4.2.3 Penurunan Kekeruhan Air Sumur setelah Penambahan Khitosan Cangkang Kepiting
Air sumur diberi perlakuan berupa pengadukan dengan alat Jar Test dan penambahan khitosan kepiting . Sebelum dilakuakan perlakuan tersebut, dihitung
kekeruhan air sumur terlebih dahulu. Air sumur diaduk dengan kecepatan 140rpm selama 5 menit setelah itu dilakukan putaran lambat dengan kecepatan 30rpm selama
10 menit. Khitosan kepiting 1 dimasukkan ke dalam wadah jar test sambil dilakukan pengadukan. Setelah itu, air sumur didiamkan selama 40 menit dan
Universitas Sumatera Utara
disaring. Kemudian diukur nilai kekeruhan air sumur. Hasil pengukuran penurunan kekeruhan air sumur setelah penambahan khitosan kepiting 1 adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Kekeruhan Air Sumur setelah Penambahan Khitosan Cangkang Kepiting
Ulangan Kekeruhan
sebelum penambahan
khitosan kepiting Kekeruhan
setelah penambahan
khitosan kepiting I
21,20 0,29
II 21,00
1,28 III
21,90 1,18
IV 20,70
0,85 V
21,00 1,74
VI 19,60
1,78
Rata-rata 21,90
1,19
Persenntase rata-rata penurunan kekeruhan
- 94,25
Berdasarkan tabel 4.4 penurunan kekeruhan air sumur pada penambahan khitosan 1 yaitu sebesar 94,25.
4.2.4 Penurunan Kekeruhan Air Sumur setelah Penambahan Khitosan Cangkang Udang 1