tiga bagian, yaitu bagian kepala, perut dan ekor. Seluruh tubuh udang terdiri dari ruas-ruas yang terbungkus oleh kerangka luar eksoskeleton yang terbuat dari khitin
yang diperkeras oleh bahan kapur CaCO
3
Sosrowinoto, 2007 Udang memiliki mata bulat di batang kepala, kumis yang panjang, sepuluh
kaki dan ekor. Kaki yang berada di karapaks kepala digunakan untuk berjalan dan kaki yang berada pada abdomen digunakan untuk berenang, ekor yang disebut
uropoda sebagai tenaga penggerak ketika udang berenang di air. Udang merupakan salah satu jenis krustacea berbentuk lateral pipih, bentuknya ramping sehingga
memudahkan berenang serta memiliki kaki-kaki halus yang dapat membantu udang hinggap di dasar laut Rudloe, 2010.
Cangkang udang mengandung protein 25- 40, kalsium karbonat 45-50, dan khitin 15- 20, tetapi besarnya kandungan komponen tersebut tergantung pada
jenis udang dan tempat hidupnya Marganov, 2003 dalam Puspawati, 2010.
2.9 Khitin dan Khitosan a. Khitin
Gambar 4. Struktur Kimia Khitin Sumber :Lertsutthiwong et al., 2002 dalam Abdulkarim et. al, 2013
Universitas Sumatera Utara
Khitin adalah salah satu contoh polisakarida yang mengandung N- asetilglukosamin. Khitin dibangun dari pengulangan unit N-asetilglukosamin yang
bergabung dengan ikatan 1 4 glycosidik Wilbraham, 1984. Khitin berkaitan erat dengan selulosa dimana gugus hidroksil alkohol pada karbon nomor 2
dari unit -D-glukosa diganti dengan kelompok N-asetil Fruton, 1956 Reaksi:
NH
3
H H C O H
H C N O CH
3
COOH C CH
3
Glukosamin didapat saat musin air liur dan mucoids dari jaringan ikat dihidrolisis yang merupakan salah satu pembangun molekul Streptomisin Harrow, 1964.
Rantai khitin antara satu dengan yang lainnya berasosiasi dengan ikatan hidrogen yang sangat kuat antara gugus NH dari satu rantai dan gugus C=O dari
rantai yang berdekatan. Ikatan hidrogen menyebabkan khitin tidak dapat larut dalam air dan membentuk formasi serabut fibril. Berdasarkan pola penyusunan rantai
polimernya, khitin fibril dibedakan menjadi tiga jen is yaitu α-khitin, -khitin dan
khitin. Pada α-khitin rantai-rantai polimser yang berdekatan tersusun secara antiparalel. Bentuk ini banyak ditemukan pada jamur dan arthropoda. Jenis -khitin
mempunyai rantai polimer yang tersusun paralel, sedangkan -khitin fibrilnya masing-masing tersusun dari tiga rantai, dua rantainya tersusun paralel dan rantai
ketiga antiparalel Cabib, 1987 dalam Yurnaliza, 2002. Khitin merupakan komponen dalam cangkang Krustacea seperti kepiting,
Lobster dan udang. Juga sebagai pembentuk terbesar rangka keras terluar dari
Universitas Sumatera Utara
beberapa serangga Wilbraham, 1984. Mikrofibril kristal inilah yang membentuk komponen struktural dari eksoskeleton arthropoda atau pada dinding sel jamur dan
ragi. Khitin dapat juga diekstrak dari sejumlah organisme hidup lainnya dalam kingdom tanaman dan hewan yang lebih rendah, muncul dalam banyak fungsi dimana
penulangan dan kekuatan diperlukan Rinaudo, 2006 dalam Abdulkarim et. al, 2013
b. Khitosan