Tabel 4. Spesifikasi Khitin dan Khitosan
Spesifikasi Deskripsi
Kelembaban Dari 2-10 dibawah kondisi laboratorium normal
Nitrogen Biasanya antara 6-7 pada Khitin, antara 7-8,4 pada Khitosan
Derajat deasetilasi
biasanya−10 pada Khitin, 0 pada Khitosan
Kandungan Abu pada suhu 900
c
Pada Khitin dan Khitosan biasanya dibawah 1,0
Viskositas 1 larutan dalam 1 asam asetat
Hanya pada Khitosan, berkisar antara 200 sampai 300cps
Berat molekul Khitin murni, 1.10
6
, khitin dan Khitosan komersial 1-5.10
5
Titrasi Dengan Potasium Polyvinilsulfonat dan alkali
Konstanta Disosiasi,
K
a
Antara 6.0 dan 7.0, kebanyakan 6.3
Asam amino
Glysin, serin, dan Asam aspartat mungkin ada
Karetinoid Khitin dan Khitosan mungkin mengandung Karetinoidf
Sumber: Aspinall,1985
2.9.2 Khitin pada Udang dan Kepiting
Tabel 4. Rendemen dan Tekstur Senyawa Khitin
Berat sampel
g Khitin yang
Diperoleh g Rendemen
Khitin Tekstur Khitin
Kulit udang 300,000
105,5113 35,17
Serbuk putih krem
Cangkang kepiting 100,000
20,9072 20,91
Serbuk putih krem
Sumber : Puspawati, 2010
2.10 Kalsium Karbonat
Kalsium karbonat adalah senyawa anorganik yang umum dikenal sebagai kapur. Sebagian besar digunakan dalam industri yang diekstraksi dengan KP
proccess. Kalsium karbonat murni disintesis dengan melewatkan karbondioksida ke dalam larutan kalsium hidroksida. Dalam proses presipitasi kalsium karbonat, produk
ini disebut sebagai endapan kalsium karbonat.
Universitas Sumatera Utara
Reaksi yang umum adalah sebagai berikut Pankaj, 2011: CaOH
2
l + CO
2
g CaCO
3
s + H
2
O l Kalsium karbonat dapat mengkristal sebagai kalsit, aragonit, dan vaterit.
Kalsit dan aragonit merupakan bentuk polimorf CaCO
3
yang paling umum secara biologis. Sebagian besar penyusunan CaCO3 dilakukan pada suhu kamar Shi, 2009.
2.11 Kerangka Konsep
Cangkang Kepiting
Cangkang Udang
Cangkang Kerang Air Sumur
Keruh Jernih
Permenkes No 416 Thn 1990
Universitas Sumatera Utara
22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasy Experiment atau bersifat eksperimen semu yaitu untuk mengetahui perbedaan kemampuan cangkang kerang,
cangkang kepiting dengan cangkang udang sebagai koagulan alami terhadap proses penjernihan air sumur di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten
Langkat.
Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap yaitu untuk melihat perbedaan penurunan kekeruhan air sumur setelah diberikan perlakuan berupa
penambahan cangkang kerang, cangkang kepiting dan cangkang udang.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Adapun alasan dipilihnya lokasi tersebut sebagai lokasi
penelitian adalah karena : a.
Desa Tanjung Ibus letaknya tidak jauh dari Laut, dan tambak udang b.
Belum pernah ada penelitian tentang penjernihan air menggunakan cangkang kerang, cangkang udang dan cangkang kepiting di desa ini
c. Masyarakat sekitar umumnya menggunakan sumur sebagai sumber air bersih dan
beberapa menggunakan air sumur sebagai sumber air minum d.
Air sumur masyarakat di Desa Tanjung Ibus cenderung keruh
Universitas Sumatera Utara
Lokasi pemeriksaan sampel air dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi IPASunggal.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Desember 2013.
3.3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah air sumur yang secara fisik terlihat keruh yang didapatkan dari rumah warga desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang,
Kabupaten Langkat
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data-data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil penelitian yaitu berupa : a.
Data nilai kekeruhan air sumur masyarakat desa Tanjung Ibus sebelum diberi perlakuan.
b. Data perbedaan tingkat kekeruhan air masyarakat desa Tanjung Ibus setelah
diberi perlakuan berupa cangkang kerang, cangkang udang dan cangkang kepiting
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder yang akan digunakan yaitu: data demografi desa Tanjung Ibus yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Secanggang tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini adalah pengukuran kekeruhan air sumur sebelum dan sesudah diberikan cangkang kerang, cangkang kepiting dan cangkang udang.
3.5.1 Pengambilan dan Pengiriman sampel air sumur ke Laboratorium
1. Persiapkan botol sebagai wadah sampel
2. Lapisi seluruh bagian botol dengan perekat berwarna hitam agar tidak ada cahaya
yang masuk 3.
Sampel diambil dan dimasukkan ke dalam botol plastik 4.
Diberi label dan dibawa ke laboratorium
3.5.2 Pembuatan Larutan Kerja a. Pembuatan larutan khitosan Kepiting 1
Khitosan dari cangkang kepiting yang digunakan dibeli dari industri dengan derajat deasetilasi 95. Khitosan kepiting diambil sebanyak 0,5 g dan dilarutkan
dalam 50 mL asam asetat 1. Selanjutnya larutan khitosan 1 diambil sebanyak 10mL dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL, selanjutnya diencerkan sampai tanda
batas untuk pembuatan larutan kerja: 0,20.
b. Pembuatan larutan khitosan Udang 1
Khitosan dari cangkang udang yang digunakan dibeli dari industry dengan derajat deasetilasi 95 diambil sebanyak 0,5 g dan dilarutkan dalam 50 mL asam
asetat 1. Selanjutnya larutan khitosan 1 diambil sebanyak 10mL dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL, selanjutnya diencerkan sampai tanda batas untuk pembuatan
larutan kerja: 0,20.
Universitas Sumatera Utara
c. Pembuatan larutan kalsium karbonat 1