Keabsahan Data Analisis Data

54

F. Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang telah diperoleh di lapangan agar tidak menyimpang dengan tujuan penelitian menggunakan uji kredibilitas. Uji kredibilitas yang digunakan yaitu dengan teknik triangulasi dan member check. Menurut Moleong 2005: 330, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Selain itu menurut Susan Stainback, 1988 Sugiyono, 2013: 330 menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi untuk peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan member check. Triangulasi sumber dilakukan untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Dalam hal ini peneliti melakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui tiga narasumber yaitu guru kelas, guru pendamping khusus sekolah, dan guru pendamping khusus kunjung. Peneliti mengumpulkan dan membandingkan data hasil wawancara dari tiga narasumber, yang kemudian menghasilkan kesimpulan dari tiga sumber data tersebut. Selanjutnya, peneliti melakukan member check dengan menunjukkan hasil wawancara kepada subjek penelitian, yaitu guru reguler, guru pendamping khusus sekolah, dan guru pendamping khusus kunjung. Member check dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh narasumber. 55

G. Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka peneliti selanjutnya melakukan analisis terhadap data-data tersebut. Menurut Sugiono 2013: 335, analisis data adalah: “proses mencari dan menyusun secara sistematis datayang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman. Miles and Huberman, 1984 Sugiyono, 2013: 337 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung scara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Data-data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Reduksi Data Dalam pengumpulan data di lapangan semakin banyak informasi yang didapatkan maka semakin rumit pula data yang diperoleh. Maka dalam reduksi data, peneliti akan meyisihkan data-data yang sekiranya tidak perlu, memilih data yang sudah diperoleh mengenai fokus masalah yang diteliti, memfokuskan data yang penting, dan kemudian merangkum aspek-aspek yang mendukung fokus penelitian. Dalam hal ini peneliti memfokuskan terhadap peran kolaborasi guru reguler dengan guru pendamping khusus di kelas satu SD Taman Muda. 56 2. Penyajian Data Melalui penyajian data, data yang telah diolah secara terorganisir akan lebih mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data di lakukan dalam bentuk uraian singkat atau kalimat naratif. Data yang tersaji dalam penelitian ini terkait dengan peran kolaborasi guru reguler dengan guru pendamping khusus di kelas satu SD Taman Muda. 3. Penarikan Kesimpulan Langkah terakhir dalam analisis data yaitu penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat data yang telah tersaji sehingga tidak menyimpang dari data yang telah dianalisis, dan peneliti dapat mengetahui makna yang terkandung dalam data yang diperoleh. Dalam penarikan kesimpulan penelitian kualitatif ini temuan berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya masih remang-remang menjadi lebih jelas. Gambaran akhir dari penelitian ini yaitu mengenai peran kolaborasi guru reguler dengan guru pendamping khusus di kelas satu SD Taman Muda Yogyakarta. 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR GURU KELAS DENGAN GURUPENDAMPING KHUSUS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al

0 2 16

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR GURU KELAS DENGAN GURUPENDAMPING KHUSUS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al

0 3 16

PENDAHULUAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al-Firdaus Surakarta).

0 2 5

KOMPETENSI GURU REGULER DALAM MELAYANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR.

0 2 41

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU PADA SISWA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INKLUSI STUDI KASUS KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU PADA SISWA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DAL.

0 1 2

METODE LESSONS STUDY DALAM PROSES KOMUNIKASI GURU DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( Studi Deskriptif Kualitatif Metode Lessons Study Dalam ProsesKomunikasi Guru Dengan Anak Berkebutuhan Khusus (Inklusi) di SMPN 39 Surabaya ).

0 0 138

TUGAS GURU PENDAMPING KHUSUS (GPK) DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PENDIDIKAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSIF SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA.

8 84 191

Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Reguler

0 0 14

Siswa Siswi Berkebutuhan Khusus di Sekol

0 0 10

METODE LESSONS STUDY DALAM PROSES KOMUNIKASI GURU DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( Studi Deskriptif Kualitatif Metode Lessons Study Dalam ProsesKomunikasi Guru Dengan Anak Berkebutuhan Khusus (Inklusi) di SMPN 39 Surabaya )

0 0 32