34
D. Guru Pendamping Khusus
1. Pengertian Guru Pendamping Khusus
Guru pendamping khusus adalah guru yang mendampingi anak berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Guru
pendamping khusus menurut Kustawan 2013: 129 yaitu: “guru pembimbing khusus adalah guru yang memiliki kulaifikasi
akademik dan kompetensi pendidikan khusus yang diberikan tugas oleh Kepala SekolahKepala DinasKepala Pusat Sumber Resourch
Center untuk memberikan bimbinganadvokasikonsultasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah umum dan sekolah
kejuruan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif
”. Selain itu menurut Sari Rudiyati 2013: 192, bahwa guru pembimbing
khusus adalah seseorang gurupendidik yang berlatar belakang pendidikan khusus anak berkebutuhan pendidikan khususPendidikan Luar Biasa dan
atau mendapat pelatihan tentang pendidikan khusus anak berkebutuhan khususPLB.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa guru pendamping khusus adalah guru yang memiliki latar belakang pendidikan
khusus atau yang mendapatkan pelatihan tentang pendidikan khusus, yang kemudian ditempatkan di sekolah inklusi untuk memberikan layanan
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di kelas reguler.
2. Peran Guru Pendamping Khusus
Guru pendamping khusus memiliki peran penting di sekolah inklusi untuk memberikan layanan pembelajaran yang sesuai bagi anak
berkebutuhan khusus sehingga dapat menyesuaikan dengan teman
35 sebayanya di kelas reguler. Beberapa tugas Guru Pendamping Khusus
menurut Dedy Kustawan 2013: 130-131 antara lain: a.
Menyusun program pembimbingan bagi guru kelas dan guru mata pelajaran,
b. melaksanakan program pembimbingan bagi guru kelas dan guru mata
pelajaran, c.
memonitor dan mengevaluasi program pembimbingan bagi guru kelas dan guru mata pelajaran,
d. memberikan bantuan profesional dalam penerimaan, identifikasi,
asesmen, prevensi, intervensi, kompensatoris dan layanan advokasi peserta didik,
e. memberikan bantuan profesional dalam melakukan pengembangan
kurikulum, program pendidikan individual, pembelajaran, penilaian, media dan sumber belajar serta sarana dan prasarana yang aksesibel,
f. menyusun laporan program pembimbingan bagi guru kelas dan guru
mata pelajaran, g.
melaporkan hasil pembimbingan bagi guru dan guru mata pelajaran kepada kepala sekolah, dinas pendidikan kabupatenkotaprovinsi dan
pihak terkait lainnya, dan h.
menindaklanjuti hasil pembimbingan bagi guru kelas dan guru mata pelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, diketahui bahwa tugas guru pendamping khusus yaitu menyusun program pembimbingan bagi guru
kelas dan guru mata pelajaran. Setelah guru pendamping menyusun program pembimbingan, selanjutnya guru pendamping melaksanakan
program pembimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang telah disusun. Program pembimbingan dibuat untuk melakukan koordinasi
terhadap guru kelas dan guru mata pelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran. Langkah selanjutnya yaitu melakukan monitoring terhadap
jalannya program pembimbingan yang dilaksanakan, kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui perkembangannya.
Tugas selanjutnya yaitu memberikan bantuan profesional dalam penerimaan, identifikasi, asesmen, prevensi, intervensi, kompensatoris,
36 dan layanan advokasi peserta didik. Guru pendamping khusus harus bisa
memutuskan apakah calon peserta didik dengan kebutuhan khusus dapat belajar secara penuh di kelas inklusi atau tidak, dan apakah sekolah dapat
menangani atau tidak. Identifikasi dan asesmen penting dilakukan untuk mengetahui
hambatan dan potensi anak yang masih dapat dioptimalkan. Jadi sebagai guru pendamping khusus harus dapat mencari celah potensi anak yang
dapat dikembangkan. Sebelum menerima siswa dengan kebutuhan khusus, sekolah harus meminta surat rekomendasi dari ahli yang menyatakan
bahwa siswa dapat bersekolah di sekolah inklusi. Setelah mengetahui permasalahan dan potensi yang dimiliki anak, maka guru pendamping
khusus melakukan intervensi. Program kompensatoris yang dibuat oleh guru pendamping khusus
seperti bina diri, terapi wicara, orientasi mobilitas, membaca dan menulis Braille, bahasa isyarat, activity daily living, pengembangan kreativitas, dan
lain-lain. Program ini untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki anak berkebutuhan khusus dan dapat dioptimalkan, sehingga
akan melatih kemandirian anak berkebutuhan khusus baik di dalam kelas maupun di lingkungan masyarakat.
Selanjutnya dalam
memberikan layanan
advokasi anak
berkebutuhan khusus, guru pendamping khusus berperan dalam melindungi hak-hak anak berkebutuhan khusus yang telah dijelaskan
dalam peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan anak
37 berkebutuhan khusus terutama dalam sekolah inklusi. Hal ini untuk
melindungi anak berkebutuhan khusus dari perilaku diskriminatif serta apabila tidak ada pemenuhan hak-hak yang seharusnya diterima oleh anak
berkebutuhan khusus di sekolah inklusi, terutama di dalam layanan pembelajaran di kelas inklusi.
Peran selanjutnya yaitu memberikan bantuan profesional dalam melakukan pengembangan kurikulum, program pendidikan individual,
pembelajaran, penilaian, media dan sumber belajar serta sarana dan prasarana yang aksesibel. Sebagai guru yang memiliki kualifikasi
akademik dalam dunia pendidikan luar biasa, guru pendamping khusus tentu mengetahui bagaimana memberikan layanan pembelajaran anak
berkebutuhan khusus sesuai dengan karakteristik serta kemampuan yang dimiliki. Maka guru pendamping khusus membantu guru reguler dalam
mengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi anak berkebutuhan khusus. Karena anak berkebutuhan khusus
memiliki kemampuan yang berbeda-beda, maka guru pendamping khusus membuat program individual yang disusun sesuai dengan karakter masing-
masing anak berkebutuhan khusus. Peran selanjutnya yaitu menyusun laporan program pembimbingan
bagi guru kelas dan guru mata pelajaran, dari program-program pembimbingan yang telah dilaksanakan, maka guru pendamping khusus
membuat laporan program pembimbingan untuk mengembangkan program pendidikan inklusif serta menjadi pertanggungjawaban.
38 Selanjutnya melaporkan hasil pembimbingan bagi guru dan guru
mata pelajaran
kepada kepala
sekolah, dinas
pendidikan kabupatenkotaprovinsi dan pihak terkait lainnya sebagai bahan evaluasi
dan refleksi terhadap pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.
E. Prinsip Pembelajaran dalam Kelas Inklusi