52
sebagaimana adanya Ibrahim, 2007: 97. Instrumen penelitian merupakan istilah yang lazim digunakan untuk menyebut alat pengumpul data penelitian,
sehingga instrumen ini menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Wujud data merupakan sumber penelitian yakni subjek dari mana
data diperoleh. Dalam penelitian ini data yang diambil di lapangan adalah dalam bentuk fakta-fakta melalui observasi langsung di lapangan, informasi
dari siswa maupun guru dan juga menggunakan dokumentasi sebagai salah satu fakta di lapangan. Di samping menyusun instrumen pekerjaan yang jauh
lebih penting dalam penelitian adalah mengumpulkan data. Untuk memperoleh data yang relevan, maka dalam penelitian ini teknik
pengumpulan datanya dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan teknik dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pengamatan dengan menggunakan indera pengelihatan, atau secara langsung terjun ke lokasi
penelitian untuk melakukan pengamatan. Menurut Nazir 1988: 213 penggunaan observasi sebagai cara mengumpulkan data mempunyai
keuntungan yakni data dari subjek dapat dicatat segera dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang. Kemudian dengan pengamatan
langsung dapat diperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang dapat berkomunikasi secara verbal
tetapi tidak mau berkomunikasi.
53
Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung, sehingga peneliti dapat melihat dengan dekat karya aslinya dan dapat mempermudah
analisa dalam memperoleh data yang dibutuhkan. Penulis mencari data yang meliputi letak dan kondisi geografis. Observasi lain dilakukan terhadap hal-
hal yang berhubungan dengan kondisi sekolah, aktivitas guru dan siswa dan kegiatan belajar khusunya di kelas V. Sementara untuk mengetahui ekspresi
estetis, peneliti melakukan observasi terhadap hasil karya seni lukis siswa kelas V.
Observasi dilakukan terhadap hasil karya seni lukis 52 siswa kelas V. tema lukisan terdiri dari tema pemandangan dan kaligrafi. Kemudian peneliti
hanya mengambil 6 karya dengan tema pemandangan dan 6 karya dengan tema kaligrafi secara acak atau undian untuk mewakili 52 karya dari masing-
masing tema yang dibahas dalam analisis. Teknik yang digunakan adalah Stratified Sample, yaitu
mengelompokan karya berdasarkan tingkat nilai atau kategori . Kemudian tiap tingkatan kategori diambil 2 karya sangat baik, selanjutnya
mengelompokan karya berdasarkan kategori baik dan mengambil 2 karya, kemudian karya dengan kategori cukup diambil 2 dengan cara acak atau cara
indian, sehingga dalam pembahasan ditampilkan 12 karya seni lukis yaitu 6 karya bertema pemandangan dan 6 karya bertema kaligrafi. Teknik
mengambil 2 karya tersebut bertujuan sebagai pembanding pada tiap kategori.
54
2. Wawancara
Dalam teknik wawancara, peneliti melakukan penelitian dengan cara meminta keterangan atau jawaban secara langsung kepada responden.
Dalam penelitian kualitatif, wawancara merupakan teknik utama dalam pengumpulan data karena dengan wawancara akan diperoleh data, selain yang
diketahui dan dialami subjek, juga data tersembunyi yang melatarbelakangi perilaku subjek.
Dalam bukunya Arikunto 2006: 227 menjelaskan bahwa secara garis besar pedoman wawancara dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil dari pedoman ini lebih
banyak ditentukan oleh pewawancara. b.
Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci dan menyerupai check list. Pewawancara tinggal
membubuhi tanda v check pada nomor yang sesuai. Wawancara yang dilakukan menggunakan dua teknik dalam
mendapatkan informasi, yaitu wawancara secara individu dan wawancara secara berkelompok. Untuk wawancara yang dilakukan secara individu atau
wawancara secara personal, data dapat diperoleh dengan lengkap tetapi akan kurang efektif karena memakan waktu yang lama, sedangkan secara
kelompok dilakukan dengan melibatkan banyak individu dalam satu waktu
55
dan data yang diperoleh akan lebih efektif, akan tetapi kurang bisa mendapatkan data secara lengkap dan mendalam.
Informasi yang digali melalui wawancara meliputi: a. Wawancara terhadap siswa kelas V antara lain: M. Zaki, Galang, Frinanda,
Syarif, Annisa, Mila, Husna, Alfisyar, Emir, Nadia, Chofifah, Amanatul, M. Naufal, Faris, Rahmadika, Qonita dan Fauzan. meliputi: tentang tema
lukisan, media, proses pengerjaan dan tentang maksud lukisannya. b. Wawancara terhadap Bapak Supriyanto Guru Seni Rupa meliputi:
strategi membelajarkan seni rupa, tentang tema-tema melukis yang disukai siswa, media pembelajaran dan kondisi pembelajaran seni rupa serta
bagaimana sarana pendukung lainnya. c. Wawancara kepada Ibu Zulaichah Kepala Sekolah meliputi: latar
belakang berdirinya SDIT Bina Amal, bagaimana visi dan misi sekolah, perkembangan sekolah, dan bagaimana kompetensi siswa khususnya
dalam bidang seni yang diharapkan oleh pihak sekolah.
3. Dokumentasi