45
Menurut Sulasmi 1989:58 warna mempunyai nilai perlambangan dan fungsi simbolik, yaitu :
1. Warna merah melambangkan sifat agresif. Warna ini sering diasosiasikan
sebagai darah, kekuatan, keberanian, cinta dan kebahagiaan. 2.
Warna ungu memiliki karakteristik khidmat dan mulia serta mengesankan. Warna ini melambangkan suci dan lambing agama.
3. Biru melambangkan kesucian harapan dan kedamaian.
4. Hijau mengungkapkan kepercayaan, keabadian, kesuburan dan
pertumbuhan. 5.
Kuning sering diartikan sebagai kesenangan dan kemuliaan cinta. Putih memiliki karakter cemerlang dan sederhana serta sering dilambangkan
sebagai kesucian dan kejujuran. 6.
Kelabu melambangkan hal-hal negatif sepereti keragu-raguan. 7.
Hitam melambangkan kegelapan, ketegasan dan kokoh.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ANAK
Menurut Munib, 2004:42 faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah faktor internal peserta didik dan faktor eksternal pendidik
dan lingkungan. 1.
Faktor Internal Setiap anak yang masih dalam tahap perkembangan, kondisi
kejiwaanya masih labil dan kurang terkendali. Penilaian ini dikarenakan oleh kebiasaan individu yang mudah terkena pengaruh, baik itu positif maupun
46
negatif. Emosi yang tidak stabil ditunjukan dengan adanya sifat marah, senang, sedih, takut dan rasa ingin tahu.
Menurut Affandi 2004: 39 pada usia 9-11 tahun anak mulai berpikir rasional. Mereka mulai kritis terhadap realitas yang dihadapi di lingkunganya.
Kebiasaan yang sering dilakukan siswa adalah memberikan penilaian terhadap sesuatu dengan memberikan kekurangan dan kelebihan disertai dengan alasan
yang jelas. Faktor jenis kelamin juga berpengaruh terhadap hasil pembelajaran siswa di sekolah. Anak laki-laki biasanya lebih suka bergerak dan beraktivitas
dengan bebas. Sementara itu anak perempuan cenderung pendiam dan tidak suka beraktivitas yang berlebihan.
2. Faktor Eksternal
Setiap individu siswa mempunyai lingkungan yang berbeda-beda baik dalam keluarga maupun lingkungan masyarkatnya. Pengaruh dari luar pribadi
siswa juga mempunyai andil terhadap hasil pendidikan yang diperoleh melalui pendidikan formal maupun nonformal. Adapun faktor eksternal yang
mempengaruhi siswa dalam pembelajaran antara lain: a.
Lingkungan Keluarga Keluarga adalah faktor utama dalam pendidikan anak. Dalam keluarga
inilah seorang anak pertama kali diperkenalkan pada dunia pendidikan. Pengaruh keluarga dalam pendidikan informal ini sangat besar terhadap
perkembangan kemampuan kreativitas anak Munib, 2004:42. Pada fase inilah seorang anak terbentuk karakternya dalam berperilaku serta kepribadiannya.
47
Kebiasaan baik maupun kebiasaan yang buruk juga akan menbentuk kepribadian dan karakternya.
Orang tua siswa yang memiliki kemapanan status sosial dapat mendorong kegiatan anak secara materi. Kebutuhan yang diperlukan oleh
anaknya selalu tercukupi misalnya dari kelengkapan alat yang digunakannya dalam belajar. Kurangnya kesadaran dan kondisi sosial ekonomi juga
menyebabkan kurangnya motivasi yang diberikan orang tua kepada anak Hamalik, 2007:23. Sesungguhnya di samping dukungan materil orang tua
ataupun keluarga masih bisa memberikan motivasi moril kepada anak untuk berkreativitas sesuai dengan potensi yang dimiliki .
Motivasi moral atau materi yang diberikan keluarga kepada anak sangat besar pengaruhnya terhadap hasil pendidikan. Kemudahan anak untuk
memperoleh pengalaman maupun pendidikan akan mendorong anak semangat dalam belajar. Siswa yang mendapat dukungan dari orang tuanya telihat pada
ekspresinya yang berani dan tangkas dalam menjawab pertanyaan dengan mudah tanpa takut salah walaupun dengan jawaban yang terkadang kurang
mengena tetapi yang lebih penting adalah proses anak tersebut dalam berinteraksi dengan lingkunganya Hamalik,2007:23. Rasa rendah diri juga
terlihat pada anak-anak yang agak tertutup. b.
Lingkungan Tempat Tinggal Pengalaman estetis anak banyak diperoleh dari lingkungan mereka.
Budaya yang ada di sekitar mereka dapat memberikan pengaruh terhadap
48
perkembangan mental anak, baik yang berdampak pada perilaku positif maupun perilaku negatif.
Kegiatan lomba di bidang pendidikan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah maupun organisasi masyarakat juga ikut mendukung
kemampuan siswa dalam mengembangkan kreativitas dan menambah pengalamanya dalam belajar. Partisipasi siswa dalam perlombaan dapat
menambah wawasan mereka tentang perkembangan ilmu pengetahuan. Motivasi untuk memenangkan perlombaan mempengaruhi intensitas siswa
dalam mengasah kemampuan mereka yaitu dengan sering belajar dan berlatih. c.
Lingkungan Sekolah Salah satu faktor yang mendukung pembelajaran adalah ketersediaan
sarana dan sumber daya manusia yang profesional sehingga dapat dipastikan pembelajaran diperhatikan dengan baik. Mata pelajaran yang diajarkan kepada
siswa contohnya seni rupa harus memberikan kebebasan untuk berekspresi sehingga diperoleh hasil yang original dan efisien.
Lingkungan memberikan kesempatan, bagaimana individu mengambil manfaat yang diberikan oleh lingkungan tergantung dari individu yang
bersangkutan. Berbeda dengan pengaruh dari lingkungan pendidikan karena pendidikan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan sistematis untuk
mengembangkan potensi yang ada pada individu sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan Rustiana,2003: 37. Lingkungan pendidikan sudah pasti
bersifat positif, aktif, penuh tanggung jawab dan ingin mengarahkan perkembangan individu ke suatu tujuan tertentu.
49
Sekolah mampu memberikan pendidikan pada anak sesuai fitrahnya, menjaga prinsip keseimbangan hidupan dan mampu memberikan kecerdasan
intelektual. Pendidikan juga menciptakan kematangan emosional anak. Kemapanan religiusitas dan keterampilan hidup juga diperoleh melalui
pendidikan sehingga lahir generasi yang mampu membangun peradaban yang lebih manusiawi dan menjawab tantangan masa depan.
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN PENELITIAN
Penelitian berasal dari bahasa Inggris research dan ada yang menterjemahkan sebagai riset. Research sendiri berasal dari kata re yang
artinya” kembali” dan to search yang artinya” mencari”. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali”. Menurut
Hillway dalam Nazir 1988: 13 penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perillaku yang dapat diamati Moleong, 2006: 4. Pendekatan ini dilakukan dengan cara melihat
objek sebagai suatu sistem, dengan kata lain objek kajian dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari unsur yang saling terkait.
Pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan induktif. Proses berpikir induktif yakni pengambilan
kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Artinya, data dikumpulkan dan dianalisis,
sehingga akan muncul teori-teori sebagai dinamika hubungan antara fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah Sudjana, 2006: