Pokok lukisan Subject Matter Bentuk Form Isi Content

18

2. Komponen-Komponen dalam Karya Seni Lukis

Menurut Sunaryo 2006: 5 sebagai karya seni rupa, lukisan memilki komponen-komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut adalah 1 pokok lukisan subject matter, 2 bentuk form dan 3 isi content.

a. Pokok lukisan Subject Matter

Subject matter atau pokok lukisan merupakan suatu yang dipilih untuk dikerjakan pelukis, yang merefleksikan gagasan yang akan disampaikan lewat bentuk dan isi lukisan Sunaryo,206:5. Pokok lukisan antara pelukis satu dengan pelukis lain bisa sama, tetapi nilai mereka bisa berbeda jika dilihat dari aspek bentuk dan isi. Pilihan pokok lukisan sangat dipengaruhi oleh minat pelukis dalam rangka mewujudkan gagasan dan pengalaman estetisnya. Tema lukisan berkaitan dengan perhatian pelukis akan hubungan dirinya dengan tuhan, hubungan terhadap alam lingkungan, teknologi, masyarakat sekitar atau berbicara tentang dirinya sendiri.

b. Bentuk Form

Bentuk merupakan unsur fisik yang dapat kita lihat wujudnya. Bentuk sebagai salah satu komponen seni lukis, terdiri atas susunan unsur-unsur rupa Sunaryo, 2006:5. Bentuk visual mengacu pada wajah karya seni lukis yang tampak dalam bentuk komposisi yang diorganisasikan dengan penuh pertimbangan dan menerapkan prinsip-prinsip desain, tetapi dapat tercipta secara spontan. Bentuk dapat menggambarkan hal-hal yang kasat mata, maupun hal-hal yang tidak kasat mata. Susunan bentuknya mewakili objek di 19 alam, tetapi juga dapat berupa sesuatu yang abstrak dan sesuatu yang menggambarkan imajinasi pelukisnya. Menurut Susanto 2006:22 bentuk dalam karya seni rupa biasanya dikaitkan dengan matra yang ada, seperti dwi atau trimatra. Sebuah lukisan dapat menampilkan subjek, bentuk atau unsur-unsur rupa itu sendiri yang digambarkan oleh seorang pelukis. Lukisan pemandangan dapat berisi gambar pohon, gunung, awan, air terjun dan sebagainya. Sebuah lukisan abstrak dapat berisi gambar segitiga, segi empat dan lingkaran dengan berbagai macam warna. Hasil rekaman kehendak pelukis yang diwujudkan dalam bentuk lukisan akan menimbulkan pengertian tentang ekspresinya, sehingga karyanya menjadi jelas bagi pengamat.

c. Isi Content

Apa yang kita lihat dari sebuah lukisan tidak lain adalah aspek bentuknya sedangkan isinya hanya dapat dirasakan. Bentuk karya seni lukis merupakan wadah container sedangkan yang ada di dalamnya disebut isi Content. Oleh karena itu, keduanya tidak dapat dipisahkan sebab bentuk sebagai wadah pasti memiliki isi, demikian juga tidak ada isi yang tidak memiliki wadah, lihat Schapiro dalam Rondhi 2002: 27. Masih menurut Schapiro, isi selain sebagai pernyataan atau representasi unsur-unsur yang menjadi bagian dari bentuk lukisan, isi juga dapat dikatakan sebagai struktur ekspresif dari sebuah lukisan. Sebuah lukisan dapat menimbulkan pengalaman estetis bagi pengamat, dan sebaliknya lukisan tidak menimbulkan pengalaman apapun bagi pengamat 20 atau penontonya. Isi dalam pengertian ini sangat relatif tergantung pada persepsi pengamat. Setiap bentuk karya seni memilki makna atau isi tak terkecuali seni lukis. Karya seni lukis abstrakpun mempunyai makna. Komponen isi dalam karya seni lukis dapat disebut sebagai suatu makna yang tedapat di balik bentuknya Sunaryo, 2006: 6. Hubungan antara pokok lukisan, bentuk dan isi karya lukis merupakan satu kesatuan yang utuh dan sebagai refleksi pribadi pelukisnya. Karena itu salah satu karya seni lukis adalah ekspresif dan merupakan ungkapan yang bersifat pribadi.

B. EKSPRESI SENI 1.

Pengertian Ekspresi Ekspresi merupakan suatu kegiatan mengungkapkan perasaan dan pikiran sesuai keinginan. Setiap orang selalu ingin mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakanya kepada orang lain. Menurut Herbert Read dalam Bastomi 2003: 9 disebutkan bahwa seni adalah ekspresi. Seni tanpa ekspresi, jelas tidak ada artinya. Ketika seni modern muncul yaitu abad 19, maka seni khususnya seni lukis, dipandang sebagai ekspresi jiwa seniman. Menurut Susanto 2006: 36 ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan dalam bentuk nyata. Seniman bukan lagi sebagai tukang yang pekerjaanya meniru keindahan alam. Dalam proses berkreasi sudah pasti di dalamnya terdapat juga proses pengungkapan perasaan. Karya seni juga memiliki nilai dan nilai itu menjadi