92 keuangan dari pasangan WN pun sangat mencukupi. Ditambah lagi WN
juga merasa puas dan nyaman dengan TN pasangan kumpul kebonya.
c. Subjek DT
Subjek yang terakhir yaitu DT. DT merupakan seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi negeri yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.DT
merupakan mahasiswi semester 2011 dan mengambil jurusan perhotelan. DT adalah mahasiswi yang berasal dari daerah Semarang. DT merupakan
anak kedua dari tiga bersaudara. Saudara tuanya yaitu kakak laki-laki adalah anak dari luar pernikahan antara ibu dan ayah DT. Sedangkan adiknya
merupakan saudara tiri dari ibu DT. Sejak DT berusia 3 tahun, DT sudah menjadi anak yatim, dikarenakan ayahnya meninggal dalam kecelakaan, dan
ketika DT masuk Sekolah Dasar, ibunya menjadi selingkuhan suami orang yang kemudian memiliki seorang anak dari hubungan yang tidak resmi
tersebut. DT sendiri juga pernah melihat ibunya didatangi dan dimarahi oleh isteri dari lelaki yang menjadikan ibu DT selingkuhannya. Namun ibu DT
tidak merasa jera dan sampai saat ini hubungan antara ibu DT dan suami orang tersebut masih berlangsung. Demi menjaga keamanan di lingkunan
sekitar, ibu DT mengaku kepada semua orang bahwa ibu DT telah melakukan nikah sirih dengan suami orang tersebut. Namun DT sendiri
mengakui bahwa, DT dan saudara tuanya tidak pernah melihat ibunya melakukan nikah sirih seperti yang ibu DT katakan.
Dari peristiwa tersebut, hubungan antar anggota di dalam keluarga DT menjadi dingin. Kini DT dan saudara tuanya hidup masing-masing
93 dikarenakan saudara tua DT telah hidup berkeluarga. Sedangkan ibu DT di
rumah hanya berdua dengan adik tirinya, namun terkadang ayah dari adik tirinya menginap 2 hari dalam seminggu di rumah ibu DT. Hubungan antara
DT dan ibunya juga tidak terlalu dekat, DT terkadang pulang hanya untuk melihat keadaan ibunya sehat atau tidak. Hubungan yang dingin dalam
keluarga DT ini sudah berlangsung sejak ibu DT menjadi selingkuhan suami orang. DT merasa benci dengan ibunya. Kemudian DT mulai mencari
pelarian di luar, seperti berpacaran. DT sudah terbiasa melakukan petting sejak berpacaran kelas dua SMP.
Pada suatu ketika, DT duduk di bangku kelas dua SMK, DT memberanikan diri melakukan hubungan seksual dengan pacarnya. DT saat
itu sangat menyayangi pacarnya, karena menurut DT semua yang dia inginkan sudah ada dalam diri pacarnya. Namun setengah tahun berjalan,
ternyata DT ditinggal oleh pacarnya. DT merasa sangat terpukul, namun ada seorang sahabat DT yaitu SS, SS mencoba menghibur DT dan mengenalkan
DT dengan orang-orang baru yang dapat menghibur diri DT. Hingga akhirnya DT bisa mulai meninggalkan bayangan pacarnya dulu, dan mulai
berpacaran dengan orang-orang yang baru. Namun ternyata, berawal dari hubungan seksual yang pernah dilakukan DT dengan pacar sebelumnya,
akhirnya DT terbiasa melakukan free sex dengan pacar-pacar yang baru dan masih belum berhenti ketika DT memasuki dunia perkuliahan.
Sampai pada suatu ketika DT positif hamil, kemudian DT dan pacarnya mencari kos untuk tinggal bersama agar tidak repot dalam proses pengguran
94 anak. Tidak lama dari mereka tinggal bersama, anak yang dikandung DT
berhasil di keluarkan. Namun sampai sampai saat ini, DT masih tinggal bersama dengan pasangannya yaitu RK, karena alasan ekonomi.
Sejak DT memasuki semester 8, kiriman uang dari ibunya mulai tidak tepat waktu lagi. DT mulai berusaha mencari uang untuk menghidupi
dirinya di tanah rantau. Ditambah lagi DT belum bisa menyelesaikan kuliahnya, ibunya semakin jarang mengirimnya uang dengan alasan agar
tidak menjadi malas dan lupa skripsi karena selalu dikirimi uang. Hampir setahun DT dan RK melakukan kumpul kebo. DT sangat
membutuhkan RK untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, disamping itu RK setiap bulannya mendapatkan kiriman hampir 2 juta lebih sehingga
membuat DT terpenuhi hari-harinya dengan RK. Selain itu, DT juga berprofesi sebagai wanita panggilan agar bisa menabung untuk pegangan
hidupnya di suatu hari nanti. Namun RK tidak mengetahui kerja sampingan DT ini.
DT dan RK melakukan kumpul kebo dalam satu kos. Kos yang mereka tempati yaitu kos yang diperuntukkan bagi pasangan suami isteri pasutri
dan untuk perempuan. Sehingga dengan mereka tinggal di kos seperti itu, tidak ada yang mengetahui jika mereka bukan lah pasangan suami isteri.
Peraturan untuk tinggal di kos pasutri dan perempuan tersebut tidaklah sulit, mereka hanya perlu menunjukka KTP Kartu Tanda Penduduk dan nomor
hp. Ketika akan tinggal di kos tersebut, DT dan RK mengaku telah menikah, namun KTP yang mereka miliki belum selesai dalam proses, sehingga