Display Data Hasil Penelitian Verifikasi Hasil Penelitian
187 korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pacarnya sendiri
ketika duduk di bangku SMA, terbiasa melakukan masturbasi sejak kecil karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan kurang
mendapat pendidikan seks sejak dini, serta kondisi fisik yang sudah tidak perawan membuat WN merasa berkecil hati sehingga mencari
lelaki yang mau menerimanya walaupun dengan jalan apa saja. Terakhir yaitu subjek DT, meski tidak pernah melihat video
porno ketika duduk di bangku sekolah, namun DT telah berani melakukan pacaran yang tidak sehat seperti petting hingga
melakukan seksual dengan pacarnya ketika duduk di bangku SMK, namun ternyata pacarnya meninggalkannya dan tanpa DT sadari, DT
telah menjadi korban pelecehan seksual dari pacarnya sendiri. Selain itu ada juga pengaruh dari kondisi fisik DT untuk melakukan kumpul
kebo, yaitu terjadinya kehamilan di luar perkiraan yang harus membuat DT dan pacarnya ketika itu untuk mencari sebuah kos-
kosan yang bisa untuk tinggal bersama. 2
Faktor Eksternal Faktor eksternal ini adalah penyebab yang ditimbulkan dari luar
diri sendiri. Pada subjek FB, faktor eksternal yang menyebabkannya yaitu kebutuhan hidup yang cenderung kurang dan kiriman yang
menurut FB kecil, memaksa FB untuk mencari seseorang yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, dan juga adanya modeling
188 dari lingkungan kos FB sendiri yang menyebabkan FB terpengaruh
hingga melakukan hal yang sama yaitu perilaku kumpul kebo. Subjek berikutnya adalah WN, kondisi keluarga WN yang
kurang nyaman membuat WN merasa kurang mendapatkan kenyamanan di dalam rumah. Hal ini dikarenakan salah satu anggota
keluarga yaitu saudara laki-lakinya kurang bisa menjaga emosi ketika sedang marah. Adanya perlakuan fisik dan perlakuan yang
tidak baik kepada WN maupun orang tua WN, membuat WN merasa lebih nyaman berada di luar rumah dan pada akhirnya
menjerumuskan WN kepada pacaran yang tidak sehat. Subjek terakhir adalah DT, pergaulan yang kurang baik pasca
ditinggal pergi oleh pacar yang pertama kali berhubungan seksual dengan DT, membuat DT terperosok lebih jauh ke dalam pacaran
yang tidak sehat, yakni free sex. DT selalu melakukan hubungan seksual dengan lelaki yang DT pacari hingga akhirnya terjadi
kehamilan dan mencari tempat tinggal kos-kosan yang bisa untuk tinggal bersama. Selain itu adanya motif ekonomi yang membuat DT
melakukan kumpul kebo yaitu kiriman uang yang tidak lancar semenjak semerter delapan dan kebutuhan sehari-hari yang harus
selalu terpenuhi membuat DT mengambil jalan pintas untuk melakukan kumpul kebo, serta adanya modeling dari ibunya sendiri
yang terjadi ketika DT duduk di bangku Sekolah Dasar hingga saat