a. Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis
dalam penelitian
bertujuan untuk
membuktikan: 1 pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas merek minuman isotonik merek Mizone, 2 pengaruh kepercayaan merek
terhadap loyalitas merek minuman isotonik merek Mizone, 3 pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek minuman isotonik merek
Mizone, 4 pengaruh kualitas produk, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek minuman isotonik merek Mizone.
Subjek penelitian ini responden mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dengan frekuensi yang pernah melakukan
pembelian dan mengonsumsi minuman isotonik merek Mizone lebih dari dua kali. Responden yang diambil dalam sebanyak 150 responden.
Hasil analisis regresi sederhana dan berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.00 for mac sebagai berikut:
Tabel 22. Hasil Uji Regresi Berganda Kualitas Produk X
1
, Kepercayaan MerekX
2
, dan Kepuasan Konsumen X
3
terhadap Loyalitas Merek Y
Sub Variabel Koefisien
Regresi b t-
hitung Sig.
Kesimpulan
Kualitas Produk 0,128
2,719 0,007
Signifikan Kepercayaan Merek
0,261 3,635
0,000 Signifikan
Kepuasan Konsumen 0,509 8,467
0,000 Signifikan
Konstanta = 2,040 R = 0,795
R² = 0,632 F hitung = 83,647
Sig. = 0,000
Sumber: Data Primer 2015
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 2,040 + 0,128 + 0,261
+ 0,509 + e
Keterangan: 1 Nilai konstanta sebesar 2,040 dapat diartikan apabila variabel kualitas
produk, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen dianggap nol, maka loyalitas merek produk minuman isotonik merek Mizone akan
sebesar 2,040. 2 Nilai koefisien beta pada variabel kualitas produk sebesar 0,128
artinya setiap perubahan variabel kualitas produk sebesar satu
satuan akan mengakibatkan perubahan loyalitas merek produk minuman isotonik merek Mizone sebesar 0,128 satuan. Sebaliknya
penurunan satu satuan pada variabel kualitas produk akan menurunkan loyalitas merek produk minuman isotonik merek Mizone sebesar 0,128
dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap. 3 Nilai koefisien beta pada variabel kepercayaan merek sebesar 0,261
artinya setiap perubahan variabel kepercayaan merek sebesar satu
satuan akan mengakibatkan perubahan loyalitas merek produk minuman isotonik merek Mizone sebesar 0,261 satuan. Sebaliknya
penurunan satu satuan pada variabel kepercayaan merek akan menurunkan loyalitas merek produk minuman isotonik merek Mizone
sebesar 0,261 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap.
4 Nilai koefisien beta pada variabel kepuasan konsumen sebesar 0,509 artinya setiap perubahan variabel kepuasan konsumen
sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan loyalitas merek produk
minuman isotonik merek Mizone sebesar 0,509 satuan. Sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel kepuasan konsumen akan
menurunkan loyalitas merek produk minuman isotonik merek Mizone sebesar 0,509 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap.
Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa pada nilai koefisien beta variabel kualitas produk
memiliki nilai positif, artinya apabila variabel kualitas produk
meningkat maka loyalitas merek juga meningkat, sebaliknya apabila variabel kualitas
produk menurun, maka loyalitas merek juga menurun. Nilai koefisien
beta pada variabel kepercayaan merek memiliki nilai positif, artinya
apabila variabel kepercayaan merek meningkat, maka loyalitas merek
juga meningkat, sebaliknya apabila variabel kepercayaan merek menurun, maka loyalitas merek juga menurun. Selanjutnya, nilai koefisien
beta pada variabel kepuasan konsumen memiliki nilai positif, artinya
apabila variabel kepuasan konsumen meningkat, maka loyalitas
merek juga meningkat, sebaliknya apabila variabel kepuasan konsumen menurun, maka loyalitas merek juga menurun.
Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka akan dilakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
b. Uji t Secara Parsial