Prosedur Pengembangan PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN SERVIS PENDEK BULUTANGKIS UNTUK ATLET KELOMPOK UMUR ANAK-ANAK (KU 11-12 TAHUN), PEMULA (KU 13-14 TAHUN), REMAJA (KU 15-16 TAHUN) DAN TARUNA (KU 17-18 TAHUN).

58

5. Revisi desain

Berdasarkan validasi ahli, data yang masuk selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk. Hasil revisi produk yang pertama selanjutnya digunakan dalam uji coba kelompok kecil kepada beberapa atlet dengan pengembangan tes keterampilan servis bulutangkis untuk atlet kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, kelompok pemula KU 13-14 tahun, kelompok remaja KU 15-16 tahun, dan kelompok taruna KU 17-18 tahun.

6. Uji coba produk

Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh berbagai masukan maupun koreksi tentang produk yang telah dihasilkan. Uji coba kelompok kecil melibatkan masing 10 atlet setiap kelompok umur anak- anak KU 11-12 tahun, pemula KU 13-14 tahun, remaja KU 15-16 tahun dan taruna KU 17-18 tahun yang terdaftar dalam Perkumpulan Bulutangkis PB di PENGKAB Bulutangkis Kota Jogja.

7. Revisi produk

Berdasarkan uji coba kelompok kecil di Perkumpulan Bulutangkis PB PBSI Kota Jogja, data yang masuk selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk tersebut. Hasil revisi produk yang kedua selanjutnya digunakan dalam uji coba kelompok besar. 59

8. Uji coba pemakaian

Uji coba pemakaian ini dimaksudkan untuk memperoleh penilaian, masukan-masukan maupun koreksi tentang produk yang telah direvisi sebelumnya. Uji coba kelompok besar ini dilakukan dengan subjek penelitian seluruh atlet kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, pemula KU 13-14 tahun, remaja KU 15-16 tahun dan taruna KU 17-18 tahun yang terdaftar dalam Perkumpulan Bulutangkis PB di PENGDA PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Pada tahapan uji coba kelompok besar ini dilakukan pencarian validitas dan reliabilitas pengembangan tes keterampilan servis pendek bulutangkis untuk atlet kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, pemula KU 13-14 tahun, remaja KU 15-16 tahun dan taruna KU 17- 18 tahun.

9. Revisi produk

Berdasarkan uji coba kelompok besar akan dilakukan revisi produk apabila masih ada ditemukan kekurangan dalam pengembangan tes keterampilan servis pendek bulutangkis untuk atlet kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, pemula KU 13-14 tahun, remaja KU 15- 16 tahun dan taruna KU 17-18 tahun.

10. Produk masal

Produk masal dimaksudkan memperbanyak produk setelah dinilai produk sudah tidak ada masukan, penilaian, dan revisi. Setelah pada tahap terakhir ini sudah tidak ada revisi, maka produk akhir yang 60 dihasilkan berupa pengembangan tes keterampilan servis pendek bulutangkis untuk atlet kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, kelompok pemula KU 13-14 tahun, kelompok remaja KU 15-16 tahun, dan kelompok taruna KU 17-18 tahun. Dari rangkaian penjelasan di atas dapat digambarkan rangkaian penelitian yang akan dilaksanakan seperti pada gambar berikut : Gambar 6. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development RD Sugiyono, 2012:409

D. Subjek Uji Coba

Penelitian pengembangan ini menggolongkan subjek uji coba menjadi dua, yaitu:

1. Subjek Uji Coba Validasi Ahli

a. Ahli materi potensi dan masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Produk Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba pemankaian Revisi Produk PRODUK MASAL 61 Ahli materi yang dimaksud adalah dosen, pelatih atau pakar bulutangkis yang berperan untuk menentukan apakah pengembangan tes keterampilan servis pendek bulutangkis untuk atlet kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, kelompok pemula KU 13-14 tahun, kelompok remaja KU 15-16 tahun, dan kelompok taruna KU 17-18 tahun sudah benar atau belum. b. Ahli media Ahli media yang dimaksud adalah pakar yang biasa menangani dalam hal media pembelajaran dan latihan, apakah produk pengembangan tes keterampilan servis pendek bulutangkis untuk atlet kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, kelompok pemula KU 13-14 tahun, kelompok remaja KU 15-16 tahun, dan kelompok taruna KU 17-18 tahun sudah layak atau belum.

2. Subjek Uji Kelompok Kecil Dan Kelompok Besar

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah seluruh atlet bulutangkis dengan kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, kelompok pemula KU 13-14 tahun, kelompok remaja KU 15-16 tahun, dan kelompok taruna KU 17-18 tahun di Perkumpulan Bulutangkis PB yang terdaftar dalam PENGDA PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Uji coba tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah uji coba kelompok kecil dengan jumlah 62 subjek penelitian sebanyak 10 atlet untuk masing-masing kelompok umur, dan tahap selanjutnya adalah uji coba kelompok besar dengan jumlah subjek penelitian seluruh atlet kelompok umur anak-anak KU 11-12 tahun, kelompok pemula KU 13-14 tahun, kelompok remaja KU 15-16 tahun, dan kelompok taruna KU 17-18 tahun di Perkumpulan Bulutangkis PB yang terdaftar dalam PENGDA PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Teknik penentuan subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah dengan metode simple random sampling. Menurut Sugiyono 2011: 218 simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel atau subjek yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel atau subjek.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono 2011:102 instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian pengembangan ini adalah dengan menggunakan tes. Tes merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasidata tentang seseorang atau objek tertentu. Data yang diperoleh merupakan atribut atau sifat-sifat yang melekat pada individu atau objek yang bersangkutan. Data yang terhimpun meliputi ranah kognitif, afektif, dan motorik Andi Sutonda: 2010. Pengumpulan data dalam penelitian 63 pengembangan ini menggunakan tes pengukuran, dimana pada halaman berikutnya disertai dengan hasil tes kemampuan. Instrumen tes diberikan kepada siswa dan sudah disahkan olehahli materi, ahli media. Tes tersebut bertujuan untuk memperoleh data tentang tingkat kelayakan produk dalam bentuk angka sebagai dasar dalam melakukan revisi produk.

F. Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Saifuddin Azwar, 2009: 5. Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Produk dalam penelitian ini divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Validasi dilakukan melalui konsultasi dan penilaian terhadap kelayakan produk yang akan diuji dari aspek materi dan desain yang akan disampaikan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang bersifat kuantitatif berupa hasil angka, dihimpun melalui sebuah tes yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan data kualitatif berupa saran yang dikemukakan oleh ahli media kemudian dihimpun untuk perbaikan norma tes. Teknik analisis data kualtitatif dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, yang berupa pernyataan sangat kurang layak, layak, cukup,