183
3. Sebagian dari kedua kaki baik pelaku servis maupun penerima servis harus tetap berada pada permukaan lapangan dalam posisi diam atau
tidak bergerak dari saat servis mulai dilakukan peraturan 10 sampai servis telah dilakukan peraturan 11
4. Perkenaaan raket pelaku servis ketika servis terjadi pada bagian gabus kok
5. Keseluruhan kok harus berada di bawah pinggang pelaku servis pada saat kok dipukul oleh raket pelaku servis. Pinggang yang dimaksud
adalah garis imajiner sekitar tubuh setinggi bagian terbawah dari tulang rusuk pemain.
6. Batang raket pelaku servis pada saat memukul kok harus mengarah kebawah sedemikian rupa.
7. Gerakan raket pelaku servis harus berkesinambungan ke depan setelah awalan start dari servis peraturan 10-11
8. Terbangnya kok harus ke atas dari raket pelaku servis untuk melampaui net, sehingga bila tidak dihalangi akan jatuh di kotak
servis penerima servis tepat di atas garis atau di dalam garis batas kotak servis
9. Dalam upaya melakukan servis, pelaku servis harus berhasil memukul kok jangan sampai kok tidak terpukul shall not miss the
shuttle 10. Sekali para pemain sudah siap melakukan servis, gerakan ke depan
pertama kali kepala raket pelaku servis adalah awalan start dari servis
11. Sekali servis telah dimulai peraturan 10 dianggap telah dilakukan bila kok dipukul oleh raket pelaku servis atau dalam percobaan
untuk melakukan servis, pelaku servis gagal melakukan pukulan servis.
12. Pelaku servis tidak boleh melakukan servis sebelum penerima servis siap, tetapi penerima servis sudah dianggap siap bila berusaha
mengembalikan servis.
184
13. Dalam permainan ganda, selama servis akan dilakukan peraturan 10-11 pasangannya boleh mengambil posisi dimana saja, asal tidak
menghalangi pandangan pelaku servis atau servis lawannya.
Gambar 3. Area servis bulutangkis
D. Evaluasi Keterampilan Bulutangkis
Tujuan utama
dari kegiatan
berlatihbelajar keterampilan
adalah meningkatkan keterampilan tersebut. Di dalam olahraga terdapat dua cara untuk
mengetahui tingkat keterampilan yaitu dengan kompetisi langsung pertandingan dan tes khusus keterampilan. Menurut Sapta Kunta Purnama 2010: 28 evaluasi
dari hasil latihan atau belajar keterampilan bulutangkis dapat diketahui melalui dua cara, yaitu :
a. Dengan cara kompetisi pertandingan, dan b. Dengan cara melakukan tes keterampilan bulutangkis.
Hasil akhir dari suatu pertandingan merupakan evaluasi hasil keterampilan yang cukup baik, karena dalam bertanding seorang atlet akan mengeluarkan seluruh
kemampuannya secara maksimal yang memungkinkan seorang pelatihpembina dapat mengetahui tingkat keterampilan yang dimiliki atletnya. Pemain yang
mendapat peringkat tinggi dalam pertandingan tersebut mencerminkan bahwa atlet tersebut memiliki tingkat keterampilan yang tinggi pula sesuai dengan
kelompoknya, akan tetapi jika untuk mengetahui tingkat keterampilan sebelum pertandingan maka dengan cara tes keterampilan seorang pelatihpembina dapat
mengetahui tingkat keterampilan atletnya. Dengan adanya tes keterampilan maka seorang pelatih dapat mengetahui tingkat keterampilan atlet dan mengevaluai dari
185
hasil latihan yang sudah dijalankan yang dapat dijadikan tolok ukur kesiapan atlet sebelum mengikuti pertandingan.
E. Tes Keterampilan Bulutangkis
Tes keterampilan bulutangkis adalah tes khusus untuk mengetahui tingkat keterampilan bulutangkis. Tes keterampilan bulutangkis sebagai bahan banding
untuk menilai kecakapan bermain bulutangkis terdiri dari lima macam item, yaitu :
a. Tes Wall Volley
Tes wall volley adalah tes keterampilan bulutangkis yang digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan bulutangkis dalam mengukur
kemampuan pukulan backhand dan pukulan forehand serta ketangkasan dalam menggabungkan keduanya. Tes ini pertama kali diperkenalkan
oleh Milner pada tahun 1951.
b. Tes Servis Pendek Short Serve Test
Tes servis pendek adalah tes keterampilan bulutangkis yang digunakan untuk mengukur kemampuan servis pendek. Tes ini pertama
kali diperkenalkan oleh French pada tahun 1941.
c. Tes Servis Panjang Long Serve Test
Tes servis panjang adalah tes keterampilan bulutangkis untuk mengukur kemapuan servis panjang. Tes ini pertama kali diperkenalkan
oleh Scott Fox pada tahun 1959.
d. Tes Lob Clear Test
Clear test adalah tes keterampilan bulutangkis untuk mengukur kemapuan pukulan lob clear. Tes ini pertama kali diperkenalkan oleh
French pada tahu 1941. Kegunaan utama dari tes ini adalah mengukur kekuatan memukul shuttlecock.
e. Smash Test
Smash test adalah tes keterampilan bulutangkis untuk megukur kemampuan pukulan smash. Tes ini pertama kali diperkenalkan oleh