21
c. Teknik Penilaian
1 Penilaian Skoring
Penilaian adalah suatu tindakan untuk memberikan interprestasi terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan
norma tertentu untuk mengetahui tinggi-rendahnya atau baik- buruknya aspek tertentu Sugihartono,2007: 130. Semua usaha
membandingkan hasil pengukuran terhadap suatu bahan pembanding atau patokan atau norma disebut penilaian. Skor
adalah kuantitas yang diperoleh dari suatu pengukuran sifat suatu obyek Masidjo, 1997: 14. Kuantitas sifat suatu objek yang
merupakan hasil dari kegiatan pengukuran dari suatu objek, dibedakan menjadi dua yaitu kuantitas kontinyu dan kuantitas
nominal. Kuantitas yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa dari suatu mata pelajaran adalah kuantitas kontinyu.
Kuantitas kontinyu merupakan hasil suatu pengukuran kompetensi siswa dalam pembelajaran menghias busana yang
diatur dalam suatu sistem yang disebut skala atau kelas interval. Skala atau kelas interval adalah suatu pengukuran
kuantitas kontinyu dalam suatu sistem sehingga tampak perbedaan lebih dan kurang. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan dua kategori yaitu tuntas dan belum tuntas.
Acuan penilaian yang digunakan dalam pencapaian kompetensi pembelajaran menghias busana adalah penilaian
22 acuan patokan PAP, karena penentuan nilai kompetensi yang
diberikan kepada siswa berdasarkan standar mutlak artinya pemberian nilai pada siswa dilaksanakan dengan
membandingkan antara skor hasil tes masing-masing individu dengan skor ideal. Tinggi rendahnya atau besar kecilnya nilai
yang diberikan kepada individu mutlak ditentukan oleh besar kecilnya atau tinggi rendahnya skor yang dapat dicapai oleh
masing-masing peserta didik. Sri Wening, 1996:10. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa
penilaian skoring merupakan kuantitas yang diperoleh untuk membandingkan hasil pengukuran terhadap suatu bahan
pembanding dengan menggunakan patokan tertentu.
2 Penilaian Unjuk Kerja
Depdiknas 2006: 95 mengemukan bahwa penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian unjuk kerja perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a Langkah-langkah kerja yang diharapkan dapat dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi. b Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam
kinerja tersebut. c Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
23 d Upaya kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak
sehingga semua dapat diamati. e Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan
yang akan diamati
Penilaian hasil kerja atau penilaian produk adalah penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan
menggunakan bahan untuk menghasilkan, kerja praktek atau kualitas estetik dari sesuatu yang mereka produk, misalnya
menggambar, kerajinan dan lain-lain Masnur Muslich, 2007: 115. Penilaian unjuk kerja yang terdiri dari persiapan, proses
dan hasil masing-masing dapat dilakukan bobot skornya. Berdasarkan ketuntasan belajar praktek pada mata
pelajaran keterampilan dalam KTSP SMK N 1 Dompu dijelaskan bahwa ketuntasan dalam penilaian unjuk kerja dilihat dari setiap
indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi. Sekolah menentukan kriteria
dalam penilaian unjuk kerja yaitu melihat dari indikator persiapan, proses pembuatan dan hasil yang didapatkan oleh masing-
masing siswa sebagai target pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata siswa serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Ketentuan dalam penilaian peraktek dapat
dijabarkan sebagai berikut:
24
1 Persiapan
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang meliputi: pensil, penggaris, penghapus, kertas karbon, kertas, gunting kain,
gunting kertas, gunting benang, jarum tangan, jarum pita, benang, pita, dan kain.
2 Proses
Dalam proses yang akan dinilai meliputi: persiapan desain, pemindahan desain, langkah kerja sesuai dengan yang di
instruksi, penyelesaian, dan ketepatan waktu.
3 Hasil
Adapun kriteria untuk penilaian hasil membuat sulam pita yaitu: kesesuaian dengang desain, ketepatan ukuran,
kerapian penyelesaian dan tampilan keseluruhan Dari pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk
menilai hasil unjuk kerja membuat sulam pita ada beberapa acuan atau indikator penilaian praktek yang harus diperhatikan
yaitu a Persiapan, b Proses dan c Hasil membuat sulam pita.
3. Sulam pita