25
C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini menduga adanya pengaruh variabel berupa Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap
variabel dependen yaitu pembiayaan Murabahah. Berdasarkan deskripsi dan penelitian yang relevan, hubungan masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan Murabahah.
Dana Pihak Ketiga DPK adalah seluruh dana yang dihasilkan dari produk bank syariah berupa giro wadiah, tabungan wadiah, tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah. Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya dalam menghimpun
dana masyarakat. Dana pihak ketiga dapat memengaruhi budget bank. Jika dana dari pihak ketiga bertambah, maka budget bank tersebut akan
bertambah pula. Budget suatu bank berhubungan dengan jumlah dana yang dimiliki oleh bank tersebut. Dana dialokasikan oleh bank dalam
berbagai bentuk pembiayaan, termasuk untuk pembiayaan Murabahah. Selain itu, dalam perbankan DPK merupakan sumber likuiditas untuk
memperlancar pembiayaan yang terdapat pada sisi aktiva neraca bank. Sehingga semakin banyak DPK yang berhasil dihimpun oleh bank, maka
akan semakin banyak pula pembiayaan yang dapat disalurkan oleh bank tersebut. Jadi jika jumlah DPK meningkat, maka pembiayaan Murabahah
yang diberikan oleh bank syariah juga meningkat. Berdasarkan uraian
26 tersebut dapat disimpulkan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap
pembiayaan Murabahah. 2.
Pengaruh Non Performing Financing terhadap pembiayaan Murabahah
Non Performing Financing NPF merupakan indikator yang digunakan untuk menunjukkan kerugian akibat risiko pembiayaan. Nilai
NPF dapat dikatakan merupakan cerminan sejauh mana bank mampu mengelola kebijakan dan melakukan pengendalian dalam penyaluran
pembiayaan yang diberikan. Semakin tinggi tingkat NPF maka akan semakin tinggi kerugian yang ditanggung akibat terjadinya pembiayaan
bermasalah. Pembiayaan bermasalah yang tinggi akan menyebabkan kecilnya penyaluran kredit, karena harus membentuk candangan
penghapusan yang besar, sehingga pembiayaan Murabahah yang akan disalurkan semakin kecil. Sebaliknya jika NPF rendah maka pembiayaan
bermasalah yang dialami semakin kecil dan penyaluran pembiayaan akan semakin meningkat termasuk pembiayaan Murabahah. Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Non Performing Financing berpengaruh negatif terhadap pembiayaan Murabahah.
3.
Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap pembiayaan Murabahah.
Rasio Financing to Deposit Ratio FDR merupakan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar
kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
27 Semakin tinggi FDR memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin
besar. Sebaliknya, angka FDR yang rendah menunjukkan tingkat ekspansi kredit yang rendah dibandingkan dengan dana yang diterimanya
dan menunjukkan bahwa bank masih jauh dari maksimal dalam menjalankan fungsi intermediasi. Dengan demikian, semakin tinggi FDR
dalam pembiayaan untuk keperluan kredit termasuk pembiayaan Murabahah juga akan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Financing to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap pembiayaan Murabahah.
D. Paradigma Penelitian