Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

(1)

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PERIODE 2012-2015

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

DIAN OCTAVIANI NIM: 1112046100080

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

Nama : Dian Octaviani

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Oktober 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl.Ulujami Raya Gg.H.Baserin RT.13/05 No.16 Pesanggrahan Jakarta Selatan 12250

Telephone : 082233569524

Email : Dianoctaviani19@gmail.com

B. Pendidikan

SDI Darunnajah Ulujami : 2000-2006 MTs Negeri 13 Jakarta Selatan : 2006-2009 SMA Negeri 32 Jakarta Selatan : 2009-2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2012-2016


(6)

i

Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H / 2016 M.

Sebagaimana diketahui bahwa sumber utama pendapatan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah berasal dari pembiayaan atau penyaluran dana, apabila pembiayaan yang diberikan macet maka akan menurunkan pendapatan atau profitabilitas yang akan didapat oleh bank. Bank juga harus memperhatikan penyaluran dana kepada nasabahnya dengan sebaik mungkin, karena jika dana yang ada pada bank belum tersalurkan dengan baik ataupun dana yang disalurkan oleh bank terlalu besar kemungkinan akan mempengaruhi profitabilitas atau keuntungan yang akan didapat oleh bank. Pada laporan keuangan yang di publish oleh OJK maupun BI pada tahun 2012-2015 NPF dan FDR yang ada pada BPRS tiap tahunnya semakin meningkat seharusnya NPF yang wajar maksimalnya 5% dan FDR maksimalnya 85-100%, namun kenaikan NPF dan FDR yang ada pada BPRS melebihi nilai yang wajar dan hal ini kemungkinan akan berpengaruh pada profitabilitas bank.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat risiko pembiayaanmurabahah,musyarakahdanFinancing to Deposit Ratio(FDR) terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah baik secara parsial maupun simultan.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial risiko pembiayaan

murabahah (NPF murabahah) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan risiko pembiayaan musyarakah (NPF musyarakah) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Secara simultan risiko pembiayaan murabahah

(NPFmurabahah), risiko pembiayaanmusyarakah (NPFmusyarakah) danFinancing to Deposit Ratio (FDR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Persentase menunjukan bahwa sebesar 59,5% variabel profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel independen seperti NPF murabahah, NPF musyarakah dan

Financing to Deposit Ratio (FDR). Sedangkan sisanya 40,5% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain atau variabel-variabel lain diluar model penelitian ini.

Kata Kunci : Risiko Pembiayaan Murabahahh (NPF Murabahahh), Risiko Pembiayaan Musyarakah (NPF Musyarakah), Financing to Deposit Ratio (FDR), Profitabilitas (ROA).


(7)

ii

at Rural Sharia Bank (BPRS) Period 2012-2015". Islamic Banking Studies Program, Faculty of Economics and Business, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, in 1437 H / 2016 M.

We know that the main source of income at the Rural Sharia Bank or Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Abbreviated, BPRS) obtained from the financing or distribution of funds. If the financing provided is problematic, it could reduce the revenue or profitability to be gained by the bank. Banks have to pay attention to the distribution of funds towards customers as well, because if the funds in the bank is not distributed properly or funds disbursed by banks tending to affect the profitability or the benefits to be gained by the bank. In the financial statements which Publish by the OJK and BI in 2012-2015, NPF and FDR that exist in the BPRS is increasing every year, when the appropriate NPF is 5 % and maximal FDR is 85 –100%. But in fact, the increase of NPF and FDR in BPRS exceeds the properly value, and is tending to affect the profitability of banks.

This thesis aims to determine the influence of the level of risk of murabahah financing, musyarakah and Financing to Deposit Ratio (FDR) toward profitability in the Rural Sharia Bank (BPRS) either partially or simultaneously.

The results of this study show that risk murabahah financing (NPF murabahah) and Financing to Deposit Ratio (FDR) partially has a positive and significant impact on profitability. Whereas the risk of musyarakah financing (NPF musyarakah) has a negative and significant impact on profitability. Afterwards, the risk of murabahah financing (murabahah NPF), the risk of musyarakah financing (NPF musyarakah) and Financing to Deposit Ratio (FDR), simultaneously have a significant effect on profitability (ROA). The percentage indicates that 59.5% profitability variables can be explained by the independent variables such as NPF murabahah, NPF musyarakah and Financing to Deposit Ratio (FDR). And the rest 40.5% can be explained by other factors or other variables outside the model of this study.

Keywords: Risk Murabahah Financing (NPF Murabahah), Risk Musyarakah Financing (NPF Musyarakah), Financing to Deposit Ratio (FDR), Profitability (ROA).


(8)

iii

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan berupa skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana (S1). Skripsi penulis berjudul “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015” dapat terselesaikan dengan baik.

Shalawat serta salam semoga selalu senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana beliau telah menyempurnakan akhlak dan mengubah dunia yang penuh dengan kejahiliyahan menjadi dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat do’a, dukungan, bimbingan, semangat, dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Adhitya Ginanjar, M.Si., selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak AM. Hasan Ali, MA., selaku Ketua Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, sebagai sosok yang mengayomi mahasiswa, membantu dan memberikan penulis masukan serta arahan dalam penulisan skripsi.


(9)

iv

Fakultas Syariah dan Hukum yang telah banyak membantu dalam hal akademik terkait penyelesian studi penulis.

7. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.SI selaku dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.

8. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya, serta karyawan /karyawati UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuannya kepada penulis.

9. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum serta Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan sehingga membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

10. Bu Erika Amalia, SE., M.Si, yang dengan segala kesabarannya telah berkenan meluangkan waktu, mengarahkan dan memberikan masukan terkait skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11. Teristimewa cinta dan kasih yang teramat untuk kedua orangtua penulis Ayahanda Sukandi dan Ibunda Badriyah, yang selama ini memberikan kasih, cinta dan sayangnya dan selalu memberikan dukungan yang tiada hentinya untuk membahagiakan putrinya. Baik secara moril maupun materil serta do’a yang tak pernah putus kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kesehatan, memberikan kehidupan yang penuh keberkahan dan membalas segala kebaikan Mama dan Papa,Amiin.

12. Adik ku tercinta Lutfi Fuadi yang selalu memberikan dukungan do’a serta semangat yang tiada henti.


(10)

v

15. Sahabat seperjuangan dikampus (AMIGO) yaitu Anis Khaerunnisa, Betari Tyas Maharani, Marliana Fitriani, Laeli Sayidah Izati, Rahmi Azizah terimakasih telah berbagi suka dan duka , canda tawa selama empat tahun ini dan turut serta mendukung maupun memberikan semangat agar bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

16. Sahabat MTs yang selalu bersama sampai saat ini yaitu Husnul Hotimah, Hoirunnisa, Novia Putri.N, terimakasih atas semangat yang diberikan serta dukungan yang membuat penulis tetap terus bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Untuk semua teman-teman KKN GAMMA terimakasih atas semangat yang diberikan.

18. Teman-teman Perbankan Syariah B 2012 yang telah memberikan canda dan tawa bersama. Semoga tali silaturahmi kita tidak terputus sampai kapanpun.

19. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi para akademisi, praktisi dan bagi masyarakat pada umumnya.

Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Jakarta, 16 Desember 2016


(11)

vi

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 9

F. Perumusan Hipotesis... 10

G. Review Studi Terdahulu... 11

H. Sistematika penulisan... 15

BAB II Landasan Teori ... 17

A. Risiko Pembiayaan ... 17

1. Pengertian Risiko Pembiayaan... 17

2. Penyebab Terjadinya Risiko Pembiayaan ... 19


(12)

vii

C. RasioNon Performing Financing(NPF) ... 25

D.Financing to Deposit Ratio(FDR)... 27

E. Rasio Profitabilitas (ROA) ... 30

F. Kerangka Pemikiran... 33

G. Hubungan NPFMurabahah, NPFMusyarakah,Financing to Deposit Ratio(FDR) dengan Profitabilitas (ROA) ... 34

1. Hubungan NPFMurabahahdengan Profitabilitas (ROA) ... 34

2. Hubungan NPFMusyarakahdengan Profitabilitas (ROA) ... 35

3. HubunganFinancing to Deposit Ratio (FDR) dengan Profitabilitas (ROA)... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 37

1.Jenis Penelitian... 37

2.Jenis dan Sumber Data ... 38

B. Metode Penentuan Sampel ... 38

C. Metode Pengumpulan Data ... 39

D. Variabel Oprasional... 40

1. Profitabilitas (ROA) ... 40


(13)

viii

1.Uji Variabel (Asumsi Klasik)... 48

a. Uji Heteroskedasitas... 49

b. Uji Autokorelasi ... 50

c. Uji multikoliniaritas ... 50

d. Uji normalitas... 51

2. Uji Regresi Berganda ... 52

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 53

b. Uji Simultan (Uji F) ... 53

c. Uji Parsial (Uji t) ... 54

F. Pedoman Penulisan ... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Pengolah Data Analisis Deskripsi ... 55

1.Pengolahan Data... 55

2.Deskripsi Objek Penelitian... 55

3. Statistik Deskriptif ... 56

B.Hasil Analisis Data ... 57

1.Hasil Uji Asumsi Klasik ... 57

a.Hasil Uji Heteroskedasitas ... 57


(14)

ix

a.HasilUji Koefisien Determinasi (R2) ... 63

b. Hasil Uji Simultan (Uji F)... 64

c.HasilUji Parsial (Uji t) ... 65

d.HasilAnalisis Regresi Berganda ... 67

C.Interpretasi ... 68

1. Pengaruh Tingkat Risiko PembiayaanMurabahah(NPF Murabahah) terhadap Profitabilitas (ROA) ... 69

2. Pengaruh Tingkat Risiko PembiayaanMusyarakah(NPF Musyarakah) terhadap Profitabilitas (ROA) ... 70

3. PengaruhFinancing to Deposit Ratio(FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)... 71

4. Pengaruh Tingkat Risiko PembiayaanMurabahah(NPF Murabahah), Risiko PembiayaanMusyarakah(NPFMusyarakah) dan FDR terhadap Profitabilitas (ROA) ... 72

BAB V PENUTUP ... 74

A.Kesimpulan ... 74

B.Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN


(15)

x

Tabel 2.2Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat FDR ... 28

Tabel 2.3Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat ROA... 31

Tabel 3.1Rata-Rata ROA... 41

Tabel 3.2Rata-Rata NPFMurabahah... 43

Tabel 3.3Rata-Rata NPFMusyarakah... 45

Tabel 3.4Rata-Rata FDR ... 47

Tabel 4.1Descriptive Statistics ... 56

Tabel 4.2Hasil Uji Autokorelasi... 59

Tabel 4.3Hasil Uji Multikolinearitas... 60

Tabel 4.4Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 63

Tabel 4.5Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 64

Tabel 4.6Hasil Uji Parsial (Uji t)... 65


(16)

xi

Gambar 1.2GrafikNon Performing Finance(NPF) Pada Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah ... 4

Gambar 1.3GrafikFinance to Deposit Ratio(FDR) Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ... 5

Gambar 2.1Skema Kerangka Pemikiran ... 33

Gambar 4.1Hasil Uji Heteroskedasitas... 58

Gambar 4.2Hasil Grafik Histogram... 61


(17)

1 A. Latar Belakang

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah perbankan yang beroperasi dalam sekala kecil, diperuntukkan melayani Usaha Kecil dan Mikro (UKM), serta tidak diperkenankan melayani simpanan dalam bentuk rekening giro. BPRS beroperasi pada wilayah kabupaten ataupun kotamadya dengan jangkauan yang terbatas sebagaimana permodalannya yang relatif kecil.1

Dasar hukum dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ini mengacu pada peraturan Bank Indonesia No.11/23/PBI/2009 yaitu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebagai salah satu lembaga kepercayaan masyarakat yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, dituntut agar selalu dapat mengemban amanah dari para pemilik dana dengan cara menyalurkannya untuk usaha produktif dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.2

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah perlu memperhatikan kinerja keuangan untuk menilai citra baik dan buruknya suatu perbankan. Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang salah satunya dapat diukur dengan indikator profitabilitas.

1

Saparuddin Siregar, Performance Appraisal Pada BPRS, Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 1, Januari 2008, h.27

2

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/23/PBI/2009 Tentang “Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”, h.1


(18)

Profitabilitas merupakan salah satu alat analisis keuangan bank yang mengukur kesuksesan manajemen dalam menghasilkan laba atau keuntungan dari operasi usaha bank. Profitabilitas yang tinggi dapat menunjukkan kinerja keuangan bank yang baik. Sebaliknya jika profitabilitas atau pendapatan yang dicapai rendah, mengindikasi kurang maksimalnya kinerja keuangan manajemen dalam menghasilkan laba.3

Sumber utama pendapatan atau keuntungan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah berasal dari penyaluran dana. Dana yang di salurkan itu adalah dana-dana yang berasal dari pihak ke tiga. Untuk melihat apakah dana pihak ketiga sudah berjalan efektif atau belum maka indikator yang dapat di gunakan adalah FDR (Financing to Deposit Ratio). Semakin tinggi FDR (Financing to Deposit Ratio) memberikan indikasi semakin tinggi dana yang disalurkan ke dana pihak ketiga.

Penyaluran dana yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga biasanya disalurkan untuk pembiayaan. Karena pembiayaan merupakan komponen aktiva produktif yang kegiatannya memberikan fasilitas keuangan/finansial dari satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung kelancaran usaha maupun untuk investasi yang telah direncanakan.4 Berikut adalah total pembiayaan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Tahun 2015:

3

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2005), h.265

4

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h 160.


(19)

Gambar 1.1

Total Pembiayaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 2015

Sumber: Laporan Keuangan (BPRS) yang dikeluarkan OJK (data diolah) Dapat dilihat dari diagram diatas bahwa total pembiayaan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Seiring dengan banyaknya pembiayaan yang disalurkan maka BPRS harus memanajemen penyaluran pembiayaan sebaik mungkin untuk meminimalisir tingkat risiko pembiayaan bermasalah. Diantara sekian banyak BPRS di Provinsi Jawa Barat dan Banten, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang merupakan BPRS yang memiliki pembiayaan murabahah dan pembiayaan musyarakah yang bermasalah dari tahun 2012-2015.

Tidak dapat dipungkiri, tentunya terdapat risiko dalam pelaksanaan pembiayaan. Risiko pembiayaan mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi lembaga keuangan ketika pembiayaan yang diberikannya macet. Debitur mengalami kondisi ini ketika dia tidak mampu memenuhi kewajiban

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000

Total Pembiayaan BPRS


(20)

mengembalikan modal yang diberikan oleh bank maupun menyerahkan porsi keuntungan yang seharusnya diperoleh bank.5

Risiko pembiayaan murabahah dan musyarakah diukur dengan menggunakan rasio Non Performing Financing (NPF). Berikut adalah grafik

Non Performing Finance (NPF) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang:

Gambar 1.2

GrafikNon Performing Finance(NPF) Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 2012-2015

Sumber: Laporan Keuangan (BPRS) yang dikeluarkan OJK (data diolah) Berdasarkan data statistik perbankan syariah tersebut diketahui bahwa pembiayaan bermasalah (NPF) pada BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang, mengalami fluktuatif naik dan turun. Diketahui normalitas NPF yang wajar seharusnya sebesar 5% namun berdasarkan data tersebut NPF tiap tahunnya mengalami

5

Imam wahyudi, Manajemen Risiko Bank Islam, (Jakarta : Salemba Empat, 2013), h.90 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% M a r-1 2 Ju n -1 2 S e p -1 2 De s-1 2 M a r-1 3 Ju n -1 3 S e p -1 3 De s-1 3 M a r-1 4 Ju n -1 4 S e p -1 4 De s-1 4 M a r-1 5 Ju n -1 5 S e p -1 5 De s-1 5 NPF BPRS AMANAH RABBANIAH BPRS Berkah Ramadhan Tangerang BPRS HIK Tangerang


(21)

kenaikan melebihi batas yang wajar.6 Hal ini menyatakan terjadinya ketidaknormalan dalam hal pembiayaan bermasalah. Tingkat risiko pembiayaan bermasalah (NPF) yang besar dapat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dan akan mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga keuangan syariah.

Selain pembiayaan bermasalah bank juga harus memperhatikan FDR (Financing to Deposit Ratio), berikut adalah grafik FDR pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang:

Gambar 1.3

GrafikFinance to Deposit Ratio(FDR) Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 2012-2015

Sumber: Laporan Keuangan (BPRS) yang dikeluarkan OJK (data diolah)

6

A.Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.117

0 20 40 60 80 100 120 140 M a r-1 2 Ju n -1 2 S e p -1 2 De s-1 2 M a r-1 3 Ju n -1 3 S e p -1 3 De s-1 3 M a r-1 4 Ju n -1 4 S e p -1 4 De s-1 4 M a r-1 5 Ju n -1 5 S e p -1 5 De s-1 5 BPRS AMANAH RABBANIAH BPRS Berkah Ramadhan Tangerang BPRS HIK Tangerang


(22)

Dari Gambar 1.3 BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang mengalami FDR yang fluktuatif naik dan turun. BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung pada periode Maret 2013 mengalami penurunan FDR dibawah 80%, dan BPRS Berkah Ramadhan Tangerang juga mengalami penurunan FDR dibawah 80% pada periode Juni 2013 dan September 2015. Sedangkan BPRS HIK Tangerang pada periode Maret 2013 dan Juni 2014 mengalami kenaikan diatas 100%. Menurut ketentuan Bank Indonesia batasan normal untuk FDR adalah 85%-100%. Semakin tinggi dana yang tersalurkan (FDR) pada perbankan syari’ah, akan mengorbankan tingkat pendapatan atau profitabilitas dan jika terlalu sedikit akan berpotensi meningkatkan biaya dan akhirnya menurunkan profitabilitas.7

Berdasarkan uraian yang telah diidentifikasikan di atas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai risiko pembiayaan murabahah,

musyarakah, dan FDR serta pengaruhnya terhadap profitabilitas dan judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah “PENGARUH TINGKAT

RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH, DAN

FINANCING TO DEPOSITE RATIO (FDR) TERHADAP

PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PERIODE 2012-2015”.

7

Zainul Arifin, Dasar-DasarManajemen Bank Syariah. (Bandung: Alva Beta, 2002), h.70.


(23)

B. Identifikasi Masalah

1. Adanya peluang terjadinya risiko gagal bayar pada pembiayaan

murabahah dan musyarakah yang disalurkan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sehingga akan mempengaruhi profitabilitas.

2. Adanya (FDR) yang terlalu besar maupun (FDR) yang sangat kecil sehingga akan mempengaruhi profitabilitas yang ada pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

3. Besarnya pengaruh tingkat risiko antara pembiayaan murabahah,

musyarakah dan FDR terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan mencapai tujuan sesuai yang diharapkan, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah,musyarakah danFinancing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang. Data yang digunakan adalah laporan keuangan triwulan periode 2012 sampai dengan 2015.


(24)

D. Rumusan Masalah

Dalam kaitannya dengan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah tingkat risiko pembiayaan murabahah berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang (Periode 2012-2015)?

2. Apakah tingkat risiko pembiayaan musyarakahberpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang (Periode 2012-2015)?

3. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang (Periode 2012-2015)?

4. Apakah tingkat risiko pembiayaanmurabahah,musyarakahdanFinancing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang (Periode 2012-2015)?


(25)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris yaitu :

a. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. b. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah terhadap

profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. c. Menguji pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. d. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah,musyarakah

dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas secara simultan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yang cukup besar baik bagi penulis, nasabah, akademisi, maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah:

a. Bagi Penulis, Menambah wawasan keilmuan mengenai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang terkait dengan tingkat risiko pembiayaanmurabahah, musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio

(FDR) serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.

b. Bagi Nasabah, sebagai wadah pengenalan dan untuk memperdalam pengetahuan terhadap Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)


(26)

khususnya mengenai tingkat risiko pembiayaan murabahah,

musyarakah, danFinancing to Deposit Ratio(FDR) serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.

c. Bagi Akademisi, sebagai bahan referensi dan khazanah keilmuan, khususnya mengenai pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah,

musyarakah dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas.

d. Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), sebagai bahan masukan yang bermanfaat agar pengelolaan kinerja manajemen risiko BPRS lebih baik khususnya pada pembiayaan murabahah,

musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan profitabilitas (ROA).

F. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial

H0 : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko pembiayaanmurabahahterhadap profitabilitas secara parsial.

H1 : b ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko pembiayaanmurabahahterhadap profitabilitas secara parsial.

2. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas secara parsial

H0 : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko pembiayaanmusyarakahterhadap profitabilitas secara parsial.

H1 : b ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko pembiayaanmusyarakahterhadap profitabilitas secara parsial.


(27)

3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio(FDR) terhadap profitabilitas secara parsial

H0 : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam Financing to

Deposit Ratio(FDR) terhadap profitabilitas secara parsial.

H1: b≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalamFinancing to Deposit

Ratio terhadap profitabilitas secara parsial.

4. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan

Financing to Deposit Ratio(FDR) terhadap profitabilitas secara simultan H0 : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing to Deposit Ratio

(FDR) terhadap profitabilitas secara simultan.

H1 : b = 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit Ratio

(FDR) terhadap profitabilitas secara simultan.

G. Review Studi Terdahulu

1. Analisis Pengaruh Pendapatan Murabahah,MudharabahdanMusyarakah

terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri periode 2005- 2008. (Skripsi Muhammad Zikri, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009).

Penelitian Muhammad Zikri menganalisis prndapatan pembiayaan

Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah secara simultan terhadap profitabilitas (ROE). Sampel yang digunakan dari populasi terdaftar di bank sentral (BI) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Hasil statistik menunjukan bahwa mudharabah mempengaruhi profitabilitas (ROE) secara signifikan. Murabahah dan musyarakah tidak mempengaruhi profitabilitas (ROE) secara signifikan.


(28)

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti, penulis menguji risiko pembiayaan murabahah dan risiko pembiayaan musyarakah dengan menggunakan rasio NPF dan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel independen sedangkan variabel dependen adalah profitabilitas (ROA). Sampel yang digunakan terdaftar di Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Objek penelitian dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang.

2. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi, Pembiayaan

Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia periode 2006-2013 (Skripsi Renzy Primadiansa, jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014).

Penelitian Renzy Primadiansa menunjukan secara simultan variabel dana pihak ketiga, Inflasi, pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial dana pihak ketiga dan pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas sedangkan inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas.

Perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian sebelumnya yaitu variabel independen menggunakan NPF sebagai rasio risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit


(29)

Ratio (FDR) untuk menguji pengaruhnya terhadap profitabilitas (ROA). Objek penelitian dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang.

3. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan

Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014 (Tesis Zuliana Roviqoh, S.E.I, UIN Sunan Kalijaga 2015).

Hasil penelitian Zuliana Roviqoh, menunjukan bahwa tingkat risiko pembiayaan (NPF) murabahah, mudharabah, dan musyarakah

secara simultan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas (ROA). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia. periode tahun yang digunakan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian sebelumnya yaitu Objek penelitian yang dilakukan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang. Data yang digunakan adalah laporan keuangan triwulan dimulai dari 2012 sampai dengan 2015. 4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas (Roa) (Jurnal

Lyla Rahma Adyani dan Drs.R.Djoko Sampurno, MM).

Hasil penelitian Lyla Rahma Adyani dan Drs.R.Djoko Sampurno, MM, dengan menggunakan uji F CAR, NPF, BOPO dan FDR secara simultan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas. CAR dan NPF


(30)

berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas sedangkan BOPO dan NPF berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas.

Perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang akan diteliti mengukur pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dengan menggunakan rasio NPF dan Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan pengaruhnya adalah profitabilitas menggunkan rasio (ROA). Objek penelitian dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang dengan periode triwulan yang digunakan peneliti dari 2012 sampai dengan 2015. 5. Determinan Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Pasca Krisis

Keuangan Global ”Jurnal Muamalah”Muh.Ruslan Abdullah.

Hasil penelitian menunjukan secara simultan variabel FDR, NPF, CAR dan BOPO berpengaruh terhadap ROA perbankan syariah. Secara parsial hanya variabel BOPO yang berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan variabel-variabel NPF, FDR, dan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA di Bank Syariah.

Perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian yang akan diteliti, penulis menguji risiko pembiayaanmurabahah, musyarakahdengan menggunakan rasio NPF dan

Financing to Deposit Ratio(FDR) sebagai variabel independen sedangkan variabel dependen adalah profitabilitas menggunkan rasio (ROA). Sampel yang digunakan terdaftar di Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa


(31)

Keuangan (OJK). Objek penelitian dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini tersusun atas lima bab, setiap bab memiliki sub-bab tersendiri. Penulisan setiap bab dimaksudkan agar mempermudah penulis dalam melakukan penelitian dan bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari skripsi ini. Maka disusun sistematika penulisan dengan rincian sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menerangkan secara garis besar mengenai latar belakang penelitian yang merupakan alasan pemilihan judul. Penulis mengidentifikasi masalah serta melakukan pembatasan dan perumusan masalah agar skripsi ini lebih terarah. Selain itu penulis juga memaparkan tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai teori dasar dari penelitian. Pemaparan ini dimaksudkan untuk memberitahu pembaca bahwa penelitian ini memiliki landasan awal sehingga pembaca mengetahui landasan teori penelitian ini. Landasan teori terdiri dari risiko pembiayaan murabahah, risiko pembiayaan


(32)

musyarakah dengan rasio Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio(FDR), rasio profitabilitas (ROA), dan kerangka pemikiran.

BAB III: METODELOGI PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan dan memaparkan tentang metode penelitian yang akan penulis gunakan. Metode tersebut berisi ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, operasional variabel penelitian, teknis analisis data.

BAB IV: HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan memaparkan seluruh hasil yang berkaitan dengan penelitian. Penulis akan memberikan berbagai macam jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah.

BAB V: PENUTUP

Pada bab terakhir ini, penulis akan menarik kesimpulan atas penjelasan-penjelasan dari skripsi yang telah dijabarkan sebelumnya. Penulis juga akan memberikan saran sebagai masukan dari penulis mengenai permasalahan yang terkait.


(33)

A. Risiko Pembiayaan

1. Pengertian Risiko Pembiayaan

Risiko dapat didefinisikan sebagai potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu. Risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.1 Sedangkan pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakandefisit unit.2

Menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan menyatakan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.3

1

Pusat Bahasa Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed.4, (Jakarta; PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008) h.1177.

2

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.160

3


(34)

Risiko pembiayaan adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Dalam bank syariah, risiko pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan risiko terkait pembiayaan korporasi.4

Sedangkan menurut Veitzal Rivai, Risiko pembiayaan dapat bersumber dari berbagai aktifitas fungsional bank. Seperti pembiayaan (penyediaan dana), treasury dan investasi, serta dana pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalambanking bookmaupuntrading book.5

Adapun ketentuan risiko dalam Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 34 yaitu:                             

....”Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti)

apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa risiko pembiayaan adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian atau kegagalan dalam membayar cicilan pokok maupun porsi keuntungan. Setiap bisnis sudah pasti akan berhadapan dengan berbagai risiko sehingga tidak ada suatu bisnis yang tidak ada risiko, dan disinilah peran perusahaan untuk

4

Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) h. 260-261

5

Veitzal Rivai, Islamic Financial Management, (Jakarta: Raja Grafinda Persada, 2008), h.633


(35)

memperkecil atau bahkan menghindarkan risiko dengan berbagai rambu yang dipersiapkan sebelumnya.

2. Penyebab Terjadinya Risiko Pembiayaan

Beberapa faktor yang menjadi penyebab risiko pembiayaan yaitu:6 a. Penguapan pasar yang meningkat: institusi keuangan pertama kali

menyadari pentingnya manajemen risiko setelah kegagalan sistem

Bretton Woods atas tarif pertukaran tetap, yang menentukan pada penguapan signifikan dalam tarif pertukaran asing dan pasar suku bunga. Sejak saat itu penguapan di pasar dan permintaan akan produk manajemen risiko telah menjadi bentuk permanen dari pasar.

b. Inovasi keuangan: inovasi keuangan dan perkembangan yang cepat dipasarderifatif telah meningkatkan kompleksitas manajemen institusi keuangan. Produk-produk inovatif telah muncul baik pada neraca keseimbangan dan produk baru, telah memunculkan profil pendapatan dan risikonya yang memengaruhi profil risiko dari institusi.

c. Perubahan bisnis perbankan: ada perubahan permanen dalam bisnis perbankan tradisional sebagai hasil, dimana bisnis telah bergerak dari bisnis pemberian pinjaman tradisional kepada aktivitas penghasilan biaya.

6

Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Management For Islamic Bank, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.235


(36)

d. Peningkatan kompetisi: kompotisi di perbankan telah meningkat, membuat bank-bank kecil sulit untuk bertahan. Bank-bank berskala kecil tidak mampu untuk berkompetisi karena meningkatnya biaya bisnis dan tingginya biaya manajemen risiko.

e. Lingkungan peraturan: didalam krisis keuangan, dari krisis utang Dunia Ketiga pada tahun 1980-an hingga krisis di Asia Timur pada tahun 1990.

3. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengendalian risiko

Dalam memenuhi kewajibannya, Bank Syariah harus bisa mengendalikan risiko serendah mungkin, berikut hal-hal yang di perhatikan dalam pengendalian risiko:7

a. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap karakteristik risiko yang melekat pada aktivitas fungsional, dan risiko dari produk dan kegiatan usaha.

b. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko, serta penyempurnaan sistem pengukuran risiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material.

c. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan evaluasi terhadap eksposur risiko, penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko, 7

Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) h. 260


(37)

teknologi informasi dan sistem informasi manajemen risiko yang bersifat material.

d. Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.

B. Risiko PembiayaanMurabahahdanMusyarakah 1. Risiko PembiayaanMurabahah

Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil) lebih dikenal sebagai

murabahah saja. Murabahah, yang berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (marjin).8

Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 04/DSN-MUI/IV/2000. Pengertian murabahah yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.9

Sebagaimana telah dijelaskan dalam surat Al-baqarah [2]: 275











....

Artinya: “...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...”

8

Adiwarman Karim, Bank Islam,Analisis Fiqih Dan Keuangan, h.98. 9

Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 04/DSN-MUI/IV/2000, TentangMurabahah, h.1


(38)

Masalah potensial dari akad jual beli murabahah adalah terlambatnya pembayaran oleh pihak ketiga, sedangkan pihak bank tidak dapat menuntut kompensasi apapun (yang melebihi harga yang telah disepakati) atas keterlambatan tersebut. Gagalnya pembayaran yang telah disepakati ini akan merugikan pihak bank.10

Risiko pembiayaan murabahah bisa berakibat buruk pada bank, diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi dalam pembiayaan

murabahahantara lain:11

a. Tashir (kelalaian), terjadi apabila nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

b. Fluktuasi harga komparatif, bila harga barang dipasar naik setelah LKS membelinya untuk nasabah, karena LKS tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut.

c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak nasabah karena beberapa sebab.

d. Dijual, hal ini terjadi karena Ba’i al-murabahah dapat bersifat jual beli dengan hutang, maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah. Dan nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut, termasuk untuk menjualnya kepada pihak lain. Dengan demikian risikotaqshirsangat besar.

10

Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.55

11

HM.Dumairi Nor, Ekonomi Syariah (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri, 2008) h.45


(39)

2. Risiko PembiayaanMusyarakah

Musyarakah dari kata syirkah disebut juga syarikah yang artinya akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama.12

PSAKA No.106 mendefinisikan musyarakah sebagai akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Para mitra bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai sebuah usaha tertentu dalam masyarakat, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru, selanjutnya salah satu mitra dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya secara bertahap atau sekaligus kepada mitra lain. Investasi

musyarakahdapat dalam bentuk kas, setara kas atau aset non kas.13

12

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.90

13

Sri Nurhayati-Wasilah, Akuntansi Syaraiah di Indonesia, (Jakarta:Salemba Empat,2013), h.150.


(40)

Adapun ketentuan musyarakah dalam surat Shad ayat 24 sebagai berikut:                                                             

Artinya : Daud berkata "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.

Penggunaan model pembiayaan musyarakah yang lebih besar pada sisi aset akan mengakibatkan ketidakstabilan sistemik pada saat giro dipergunakan dalam jumlah besar oleh bank syariah.14 Risiko yang terdapat dalam musyarakah, terutama pada penerapan dalam pembiayaan adalah sebagai berikut:15

a. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan yang seperti disebut dalam kontrak.

b. Lalai dan kesalahan yang disengaja.

c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur.

14

Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.58

15

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik,


(41)

C. Rasio Non Performing Financing (NPF)

1. PengertianRasio Non Performing Financing(NPF)

Dalam penelitian ini aktiva produktif pembiayaan murabahah dan

musyarakah diukur dengan rasio Non Performing Financing (NPF). Non Performing Financing (NPF) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank syariah dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang diberikan oleh bank syariah. Risiko pembiayaan yang diterima oleh bank syariah merupakan salah satu risiko usaha bank syariah yang diakibatkan dari ketidakpastian dalam pengembaliannya atau yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank syariah kepada debitur.16 Non Performing Finance (NPF) diukur dengan menggunakan skala pengukuran dengan data yang ada pada laporan triwulan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Adapun formulanya adalah:

= Pembiayaan (Kurang Lancar, Diragukan, Macet)

NPF merupakan indikator kesehatan kualitas aset bank, semakin tinggi nilai NPF (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan diterima oleh bank.17

16

Muh.Ruslan Abdullah, Jurnal Muamalah : Volume IV No.2 Agustus 2014, h.3

17

A.Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.117


(42)

2. Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat Rasio (NPF)

Kriteria penilaian dan penetapan peringkat rasio Non Performing Financing (NPF) untuk bank syariah berdasarkan ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:18

Tabel 2.1

Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat (NPF)

Peringkat Penilaian Penetapan

a. NPF<2%

Kualitas aset sangat baik dengan risiko portofolio yang sangat minimal.

b. 2%≤NPF>5%

Kualitas aset baik, namun terdapat kelemahan yang tidak signifikan.

c. 5%≤NPF<8%

Kualitas aset cukup baik namun diperkirakan akan mengalami penurunan apabila tidak dilakukan perbaikan.

d. 8%≤NPF<12%

Kualitas aset kurang baik dan diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank apabila tidak dilakukan perbaikan secara mendasar.

e. NPF≥12%

Kualitas aset tidak baik dan diperkirakan kelangsungan hidup bank sulit untuk dapat diselamatkan.

18

Bank Indonesia, lampiran surat edaran Bank Indonesia


(43)

3. Simulasi Perhitungan RasioNon Performing Financing(NPF)

Bank Budi Luhur memiliki data keuangan berdasarkan laporan Bank Umum bahwa total pembiayaan yang diberikan Bank Budi Luhur sebesar Rp.5.000.000 dan memiliki pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet totalnya sebesar Rp.700.000. Berapa rasio NPF pada Bank Budi Luhur?19

Diketahui:

Total pembiayaan keseluruhan = 5.000.000, total pembiayaan bermasalah = 700.000

Jawab:

NPF = .

. .

100%

= 14,00%

D. Financing to Deposit Ratio (FDR)

1. PengertianFinancing to Deposit Ratio(FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengendalikan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga (DPK).20

19

Selamet Riyadi,Banking Assets And Liability Management, edisi ketiga, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 160

20


(44)

Semakin tinggi Financing to Deposit Ratio (FDR), memberikan indikasi semakin tinggi dana yang disalurkan ke dana pihak ketiga. Dengan penyaluran dana pihak ketiga yang besar maka pendapatan bank

Return On Asset (ROA) akan semakin meningkat. Rasio Financing to Deposit Ratio(FDR), dirumuskan sebagai berikut:

FDR =

100%

2. Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)

Kriteria penilaian dan penetapan peringkat rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) untuk bank syariah berdasarkan ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat FDR

Peringkat Penilaian Penetapan

a. 50%<FDR≤75% Kualitas aset sangat baik

b. 75%<FDR≤85%

Kualitas aset baik, namun terdapat kelemahan yang tidak signifikan.

c. 85%<FDR≤100%

Kualitas aset cukup baik namun diperkirakan akan mengalami penurunan apabila tidak dilakukan perbaikan.


(45)

d. 100%<FDR≤120%

Kualitas aset kurang baik dan diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank apabila tidak dilakukan perbaikan secara mendasar.

e. FDR≥120%

Kualitas aset tidak baik dan diperkirakan kelangsungan hidup bank sulit untuk dapat diselamatkan.

3. Simulasi Model Perhitungan RasioFinancing to Deposit Ratio(FDR) Bank Budi Luhur memiliki data keuangan berdasarkan laporan Bank Umum diketahui pembiayaan yang diberikan Bank Budi Luhur sebesar Rp.700.000 dan total DPK (Dana Pihak Ketiga) sebesar Rp.980.000 berapa rasio FDR pada Bank Budi Luhur?21

Diketahui:

Pembiayaan yang diberikan = Rp.700.000, total DPK = Rp.980.000 Jawab:

FDR = .

.

100%

= 71,43%

21

Selamet Riyadi,Banking Assets And Liability Management, edisi ketiga, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 166


(46)

E. Profitabilitas

1. Pengertian Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total assets

yang dimiliki bank pada periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio mendekati pada kondisi yang sebenarnya (real), maka posisi modal atau asset dihitung secara rata-rata selama periode tersebut.22

Profitabilitas merupakan salah satu alat analisis keuangan bank yang mengukur kesuksesan manajemen dalam menghasilkan laba atau keuntungan dari operasi usaha bank. Profitabilitas yang tinggi dapat menunjukkan kinerja keuangan bank yang baik. Sebaliknya jika profitabilitas yang dicapai rendah, mengindikasi kurang maksimalnya kinerja keuangan manajemen dalam menghasilkan laba.23

Rasio profitabilitas ini terdiri dari rasio marjin laba atas penjualan atau disebut juga sebagai net profit margin, rasio pengembalian atas total aktiva yang dikenal dengan return on assets ratio, rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa atau dikenal dengan return on equity ratio.24 Rasio profitabilitas menunjukan nilai yang menggambarkan pengukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, baik dengan

22

Selamet Riyadi,Banking Assets and Liability Management, h.155 23

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2005), h.265

24

Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), h.36


(47)

menggunakan nilai dari seluruh aktiva yang dimilikinya maupun dengan menggunakan modal sendiri dalam satu periode akuntansi tertentu.25

Profitabilitas atau Return On Assets (ROA) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana dengan bentuk investasi dari keseluruhan aktiva sehingga menghasilkan keuntungan.26

ROA =

( ) 100%

2. Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat RasioReturn On Assets(ROA) Kriteria penilaian dan penetapan peringkat rasio Return On Assets

(ROA) untuk bank syariah berdasarkan ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat ROA

Peringkat Penilaian Penetapan

a. ROA< 1,5% Kualitas aset sangat baik

b. 1,25%<ROA≤1,5%

Kualitas aset baik, namun terdapat kelemahan yang tidak signifikan.

c. 0,5%<ROA≤1,25%

Kualitas aset cukup baik namun diperkirakan akan mengalami penurunan apabila tidak dilakukan perbaikan.

25

Moeljadi, Manajemen Keuangan; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif

(Malang, Bayumedia Publishing, 2006), h. 52 26

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2014) h.254


(48)

d. 0%≤ROA<0,5%

Kualitas aset kurang baik dan diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank apabila tidak dilakukan perbaikan secara mendasar.

e. ROA≥0%

Kualitas aset tidak baik dan diperkirakan kelangsungan hidup bank sulit untuk dapat diselamatkan.

3. Simulasi Model PerhitunganReturn On Assets(ROA)

Laba posisi sampai dengan bulan Maret sebelum pajak sebesar Rp.6.600 juta dan rata-rata aset yang didapat sampai bulan Maret adalah 4.200.000 juta. Berapa rasio ROA dari Januari hingga bulan Maret?27 Diketahui:

Laba selama 3 bulan = 6.600 juta, di buat 1 tahun = 12 bulan Jawab:

ROA =( . )

. .

100%

= 0,63%

27

Selamet Riyadi,Banking Assets And Liability Management, edisi ketiga, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 156


(49)

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Penyaluran Danaakan menambah efektifitas usaha-usaha sector riil dan untuk

melihat apakah dana pihak ketiga sudah efektif berjalan atau belum maka indikator yang dapat di gunakan adalahFinancing to Deposit Ratio(FDR)

Tingkat Risiko Pembiayaan merupakan suatu kejadian potensial baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan, yang berdampak negatif pada

pendapatan maupun permodalan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) indikator

yang di gunakan adalah (NPFMurabahah) dan(NPFMusyarakah)

1.BPRS Amanah Rabbaniah Bandung

2.BPRS Berkah Ramadhan Tangerang

3.BPRS HIK Tangerang

Profitabilitas (ROA) Tingkat Risiko

Pembiayaan (NPF) Murabahah

Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF)

Musyarakah

Financing to Deposit Ratio(FDR)


(50)

G. Hubungan NPFMurabahah, NPFMusyarakah dan Financing to Deposite Ratio(FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)

1. Hubungan antara NPFMurabahahterhadap Profitabilitas (ROA) Risiko yang terjadi pada bank syariah dalam memberikan fasilitas pembiayaan adalah tidak kembalinya pokok pembiayaan dan tidak mendapat imbalan, ujrah, atau bagi hasil sebagaimana telah disepakati dalam akad pembiayaan antara bank syariah dan nasabah penerima fasilitas.28

Risiko pembiayaan murabahah digunakan untuk mengukur kesehatan kualitas aset bank dengan menggunakan rasio NPF murabahah. Apabila nilai NPF murabahah semakin tinggi (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan diterima oleh bank.29

Pada penelitian Zuliana Roviqoh NPF murabahah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Risiko yang muncul terjadi karena adanya kegagalan pembayaran atau pelunasan kembali pembiayaan

murabahah. Hal ini dikarenakan pembiayaan murabahah sifatnya lebih banyak kekonsumtif sehingga akan berpengaruh terhadap pembayaran nasabah kedepan.30

28

A.Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.89

29

A.Wangsawidjaja Z,Pembiayaan Bank Syariah, h.117 30

Zuliana Roviqoh, S.E.I, “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas


(51)

Dilihat dari hasil penelitian Zuliana Roviqoh dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko pembiayaan bermasalah atau NPF pembiayaan

murabahah yang besar dapat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dan akan mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga keuangan syariah.

2. Hubungan antara NPFMusyarakahterhadap Profitabilitas (ROA) Penggunaan model pembiayaan musyarakahyang lebih besar pada sisi aset akan mengakibatkan ketidakstabilan sistemik pada saat giro dipergunakan dalam jumlah besar oleh bank syariah, hal ini akan meningkatkan risiko pembiayaan musyarakah.31 Risiko pembiayaan

musyarakah digunakan untuk mengukur kesehatan kualitas aset bank dengan menggunakan rasio NPF musyarakah. Apabila nilai NPF

musyarakah semakin tinggi (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan diterima oleh bank.32

Pada Jurnal penelitian Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan, Darwanis secara parsial memperlihatkan bahwa risiko pembiayaan

musyarakah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah.33 Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko pembiayaan bermasalah atau NPF pembiayaan musyarakah yang besar dapat berpengaruh pada 31

Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.58

32

A.Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.117

33

Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan, Darwanis, Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah, Jurnal Akuntansi, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2012, h.83


(52)

kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dan akan mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga keuangan syariah.

3. Hubungan antara Financing to Deposite Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)

Financing to Deposite Ratio (FDR) merupakan alat ukur untuk mengukur besarnya volume pembiayaan sehingga rasio FDR ini dapat menunjukan kesehatan bank dalam memberikan pembiayaannya. Pada penelitian Bambang Agus Pramuka, menjelaskan semakin tinggi FDR mengindikasikan bahwa sebuah bank lebih menekankan keuangannya pada penyaluran hutang atau pembiayaan yang lebih banyak. Semakin kecil FDR semakin baik likuiditas bank tersebut.34

Hasil penelitian Bambang Agus Pramuka ini menunjukan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Semakin tinggi rasio FDR menunjukan bahwa semakin optimalnya fungsi intermediasi yang dijalankan bank syariah sehingga meningkatkan profitabilitas.

34

Bambang Agus Pramuka, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah”, Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis


(53)

37 A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian ini membahas tentang pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit Ratio

(FDR) terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang Periode 2012-2015.

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan variabel terikat yaitu profitabilitas dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA) dan variabel bebas yaitu risiko pembiayaan murabahah (NPF murabahah), risiko pembiayaan musyarakah (NPF musyarakah) dan Financing to Deposit Ratio

(FDR).

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif. Kuantitatif merupakan metode penelitian yang pengujiannya dilakukan untuk menekankan teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.1Data risiko pembiayaan murabahah, risiko pembiayaan musyarakah, dan

Financing to Deposite Ratio serta profitabilitas merupakan variabel yang

1

Muhammad Nadratuzzaman Hosen dan Shofaun Nada, Jurnal Pengukuran Tingkat Kesehatan dan Financial Distress Bank Umum Syariah,UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 216


(54)

berbentuk angka untuk di deskripsikan dan dianalisis bagaimana pengaruhnya.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.2 Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan triwulan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang. Dengan data triwulan periode 2012 sampai dengan 2015 yang telah di publikasikan oleh BI dan OJK.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel non probability dimana metode ini menetapkan bahwa setiap elemen tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Sampel penelitian harus memenuhi syarat dan kriteria tertentu untuk digunakan dalam penelitian. Kritetria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah:

2

Muhammad, M.Ag, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.102


(55)

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang terdaftar di BI maupun OJK. 2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang mengeluarkan laporan keuangan

triwulan yang lengkap untuk mengetahui informasi variabel independen yang diteliti.

3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang melakukan akad pembiayaan

murabahahdanmusyarakah.

4. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang mempunyai NPF yang tinggi diatas 5%.

5. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang mempunyai FDR yang sangat tinggi maupun terlalu rendah.

6. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Field Research

Data tersebut berupa sumber data sekunder yang diambil dari laporan keuangan triwulan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang periode 2012 - 2015 yang dipublish oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


(56)

2. Library Research

Metode pengumpulan data dengan cara mempelajari dan memahami buku-buku yang berhubungan dengan manajemen keuangan, risiko pembiayaan bank syariah, FDR dan profitabilitas bank syariah. Selain itu penelitian kepustakaan dapat berasal dari jurnal dan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber yang berhubungan atau mendukung penelitian ini.

D. Variabel Oprasional 1. Profitabilitas (ROA)

Profitabilitas (ROA) merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Return On Assets (ROA) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas atau kinerja suatu lembaga khususnya Lembaga Keuangan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Profitabilitas (ROA) yang tinggi dapat menunjukkan kinerja keuangan bank yang baik. Sebaliknya jika profitabilitas yang dicapai rendah, mengindikasi kurang maksimalnya kinerja keuangan manajemen dalam menghasilkan laba.


(57)

Tabel 3.1 Rata-Rata ROA

ROA Data

Triwulan

BPRS BANDUNG

AMANAH RABBANIAH

BPRS TANGERANG

BERKAH RAMADAHAN

BPRS HIK TANGERANG

Mar-12 2,55 1,78 4,80

Jun-12 2,75 0,60 4,20

Sep-12 3,30 1,20 4,30

Des-12 3,14 1,89 4,40

Mar-13 2,98 0,70 4,30

Jun-13 3,12 1,31 4,30

Sep-13 3,41 1,5 4,40

Des-13 4,07 1,94 4,30

Mar-14 3,40 0,33 4,30

Jun-14 3,41 0,57 4,00

Sep-14 2,95 1,23 3,80

Des-14 4,11 1,85 3,70

Mar-15 4,32 0,63 4,80

Jun-15 4,62 0,92 3,50

Sep-15 4,95 1,21 3,50

Des-15 4,11 1,91 3,00

Rata-rata 3,57 1,22 4,10

ROA yang dihasilkan BPRS Amanah Rabbaniah Bandung dari Maret 2012 hingga Desember 2015 mengalami kenaikan yang fluktuatif. Sedangkan ROA pada BPRS HIK Tangerang dari Maret 2012 hingga Desember 2015 terjadi penurunan. Dan pada BPRS Tangerang Berkah Ramadahan dari Maret 2012 hingga Desember 2015 ROA terlihat stabil berkisar antara 0 sampai dengan 1.


(58)

BerdasarkanTabel 3.1rata-rata ROA yang paling besar terdapat di BPRS HIK Tangerang sebesar 4,10%. Diposisi kedua adalah BPRS Amanah Rabbaniah yang memiliki rata-rata ROA 3,57%. Dan yang terkecil adalah BPRS Tangerang Berkah Ramadahan sebesar 1,22%. Sebagaimana kita ketahui bahwa kriteria penilaian peringkat RasioReturn On Assets (ROA) yang sangat baik adalah ROA>1,5% sedangkan batas ROA yang wajar berkisar 0,5%<ROA≤1,25%. Sehingga dapat disimpulkan ROA yang sangat baik terdapat di BPRS HIK Tangerang dan BPRS Amanah Rabbaniah, Sedangkan ROA yang cukup baik pada BPRS Tangerang Berkah Ramadahan yang hanya sebesar 1,22%, ini mengindikasi bahwa kinerja keuangan bank di BPRS tersebut sudah cukup baik.

2. Risiko PembiayaanMurabahah (NPFMurabahah)

Risiko pembiayaan murabahah dengan menggunakan rasio NPF

murabahah merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Risiko pembiayaan murabahah adalah terlambatnya pembayaran oleh pihak ketiga, sedangkan pihak bank tidak dapat menuntut kompensasi apapun atas keterlambatan pembayaran. Risiko pembiayaan murabahah (NPF

murabahah) yang besar dapat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan yang diperoleh bank.


(59)

Tabel 3.2

Rata-Rata NPFMurabahah

NPFMURABAHAH Data Triwulan BPRS BANDUNG AMANAH RABBANIAH BPRS TANGERANG BERKAH RAMADAHAN BPRS HIK TANGERANG

Mar-12 1,93 16,06 1,63

Jun-12 2,59 12,93 2,29

Sep-12 2,63 7,32 2,12

Des-12 4,02 4,79 1,97

Mar-13 5,30 3,69 2,08

Jun-13 5,87 0,64 2,01

Sep-13 8,01 0,35 1,95

Des-13 4,88 2,83 1,71

Mar-14 5,55 2,45 1,91

Jun-14 4,72 3,60 1,74

Sep-14 8,16 1,57 1,61

Des-14 6,88 2,38 1,22

Mar-15 7,15 2,17 1,56

Jun-15 7,7 2,97 3,45

Sep-15 7,16 2,89 3,35

Des-15 5,84 2,71 2,88

RATA-RATA 5,52 4,33 2,09

NPF murabahah yang dihasilkan BPRS Amanah Rabbaniah Bandung dari Maret 2012 hingga September 2015 mengalami kenaikan yang fluktuatif, namun pada Desember 2015 terjadi penurunan. Kenaikan NPFmurabahahtertinggi sebesar 8,16% pada bulan September 2014.

NPF murabahah pada BPRS Tangerang Berkah Ramadahan dari Maret 2012 hingga Desember 2015 mengalami penurunan yang fluktuatif. Sedangkan pada BPRS HIK Tangerang dari Maret 2012 hingga Desember 2015 NPFmurabahahstabil.


(60)

BerdasarkanTabel 3.2rata-rata NPFmurabahahyang paling besar terdapat di BPRS Amanah Rabbaniah sebesar 5,52%. Diposisi kedua adalah BPRS Tangerang Berkah Ramadahan yang memiliki rata-rata NPF

murabahah 4,33%. Dan yang terkecil adalah BPRS HIK Tangerang sebesar 2,09%. Sebagaimana kita ketahui bahwa kriteria penilaian peringkat Non Performing Financing (NPF) yang sangat baik dilihat dari persentase yang terkecil yaitu NPF<2% sedangkan batas NPF yang wajar berkisar 5%≤NPF<8%. Sehingga dapat disimpulkan NPFmurabahahyang sangat kecil dan sangat baik terdapat di BPRS HIK Tangerang karena memiliki nilai NPF sebesar 2,09. Sedangkan pada BPRS Amanah Rabbaniah, dan BPRS Tangerang Berkah Ramadahan NPF murabahah

cukup baik, ini mengindikasi bahwa kinerja keuangan bank di BPRS tersebut sudah cukup baik.

3. Risiko PembiayaanMusyarakah(NPFMusyarakah)

Risiko pembiayaan musyarakah dengan menggunakan rasio NPF

musyarakah merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Risiko pembiayaan musyarakah adalah adanya kelalaian ataupun ketidak jujuran yang akan mengakibatkan ketidakstabilan pendapatan perusahaan. Risiko pembiayaan musyarakah (NPF) yang besar dapat memerpengaruhi besarnya profitabilitas lembaga keuangan syariah.


(61)

Tabel 3.3

Rata-Rata NPFMusyarakah

NPFMUSYARAKAH Data Triwulan BPRS BANDUNG AMANAH RABBANIAH BPRS TANGERANG BERKAH RAMADAHAN BPRS HIK TANGERANG

Mar-12 2,88 12,14 1,79

Jun-12 4,33 11,68 1,6

Sep-12 3,06 11,54 1,59

Des-12 2,65 4,12 1,58

Mar-13 2,28 5,62 1,57

Jun-13 2,71 5,29 1,48

Sep-13 2,84 2,56 2,04

Des-13 2,02 1,35 1,91

Mar-14 2,01 1,58 2,27

Jun-14 1,74 3,85 2

Sep-14 1,77 0,99 1,64

Des-14 1,63 1,49 1,88

Mar-15 2,02 2,03 1,7

Jun-15 1,95 1,68 3,78

Sep-15 1,77 1,68 3,64

Des-15 1,78 0,32 2,06

RATA-RATA 2,34 4,25 2,03

NPF musyarakah yang dihasilkan BPRS Amanah Rabbaniah Bandung dan BPRS Tangerang Berkah Ramadahan dari Maret 2012 hingga Desember 2015 mengalami penurunan yang fluktuatif. Sedangkan NPF musyarakah BPRS HIK Tangerang dari Maret 2012 hingga Desember 2015 stabil.

Berdasarkan Tabel 3.3 rata-rata NPF musyarakah yang paling besar adalah BPRS Tangerang Berkah Ramadahan sebesar 4,25%. Diposisi kedua adalah BPRS Amanah Rabbaniah yang memiliki rata-rata


(62)

NPF musyarakah sebesar 2,34%. Dan rata-rata NPF musyarakah yang terkecil adalah BPRS HIK Tangerang sebesar 2,03%. Sebagaimana kita ketahui bahwa kriteria penilaian peringkat Non Performing Financing

(NPF) yang sangat baik dilihat dari persentase yang terkecil yaitu NPF<2% sedangkan batas NPF yang wajar berkisar 5%≤NPF<8%. Sehingga dapat disimpulkan NPF musyarakah yang sangat kecil dan sangat baik terdapat di BPRS HIK Tangerang karena memiliki nilai NPF sebesar 2,03. Sedangkan pada BPRS Amanah Rabbaniah, dan BPRS Tangerang Berkah Ramadahan NPF musyarakah cukup baik, ini mengindikasi bahwa kinerja keuangan bank di BPRS tersebut sudah cukup baik.

4. Financing to Deposit Ratio(FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio yang menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengendalikan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, memberikan indikasi semakin rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan.


(63)

Tabel 3.4 Rata-Rata FDR

FDR Data

Triwulan

BPRS BANDUNG

AMANAH RABBANIAH

BPRS TANGERANG

BERKAH RAMADAHAN

BPRS HIK TANGERANG

Mar-12 86,84 57,8 108

Jun-12 86,16 57,75 107,3

Sep-12 81,94 73,93 109,25

Des-12 75,08 76,22 111,2

Mar-13 68,21 85,75 116,7

Jun-13 92,84 72,24 109,5

Sep-13 81,2 80,72 108,8

Des-13 81,68 78,83 104

Mar-14 76,97 77,61 105,9

Jun-14 98,31 85,28 117

Sep-14 91,51 77,05 107,5

Des-14 83,6 89,9 101,5

Mar-15 81,39 80,83 97,7

Jun-15 92,78 81,94 105,9

Sep-15 89,73 71,31 104,1

Des-15 79,93 81,45 102,7

RATA-RATA 84,26 76,78 107,32

BerdasarkanTabel 3.4rata-rataFinancing to Deposit Ratio(FDR) yang paling besar adalah BPRS HIK Tangerang sebesar 107,32%. Diposisi kedua adalah BPRS Amanah Rabbaniah yang memiliki rata-rata FDR sebesar 84,26%. Dan rata-rata FDR yang terkecil adalah BPRS Tangerang Berkah Ramadahan sebesar 76,78%. Sebagaimana kita ketahui bahwa


(64)

kriteria penilaian peringkatFinancing to Deposit Ratio(FDR) yang sangat baik berkisar 50%<FDR≤75% sedangkan batas FDR yang wajar berkisar 85%<FDR≤100%. Sehingga dapat disimpulkan Financing to Deposit Ratio (FDR) di BPRS HIK Tangerang, BPRS Amanah Rabbaniah, dan BPRS Tangerang Berkah Ramadahan memiliki Financing to Deposit Ratio(FDR) cukup baik.

E. Teknik Analisis Data

Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti akan melakukan serangkaian tahap untuk menghitung dan mengolah data yang sudah tersedia. Peneliti menggunakan analisis statistik melalui pendekatan analisis regresi linier berganda, untuk meramalkan nilai pengaruh lebih dari dua variabel bebas terhadap suatu variabel terikat serta membuktikan ada tidaknya hubungan parsial atau hubungan simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.3 Pada penelitian ini akan menggunakan software SPSS 22 untuk memproses data yang didapat dari laporan keuangan BPRS Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang periode 2012-2015. Pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Uji Variabel (Asumsi Klasik)

Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda, perlu dilakukan suatu pengujian asumsi klasik agar model regresi menjadi suatu model yang lebih terarah. Uji asumsi klasik penting dilakukan untuk 3

Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), h. 198


(65)

menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang minimum.

a. Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik scatterplot. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas.4

Salah satu cara untuk melihat adanya problem heteroskedasitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Cara menganalisisnya:5

1) Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka mengindikasi terdapat heteroskedasitas.

2) Jika terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasi tidak terjadi heteroskedasitas.

4

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ketiga, (Semarang: Universitas Diponegoro2005), h.105

5

Tony Wijaya, Analisis Multivariat, (Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya,2010), h.56


(66)

b. Uji Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).6 Jika terjadi korelasi maka ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknnya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:7

1) 1,65 < DW < 2,35→tidak ada autokorelasi

2) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 → tidak dapat disimpulkan

3) DW < 1,21 atau DW > 2,79→ terjadi autokorelasi c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.8 Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah pada multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya.

Ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan

6

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ketiga, h.96

7

Wahid Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS, (Yogyakarta, Andi Offset, 2004), h.89

8

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ketiga, (Semarang: Universitas Diponegoro2005), h.91


(67)

tolerance.9 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah sebagai berikut:10

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

2) Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi diatas (0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat multikolinearitas dapat ditoleransi.

4) Nilai Eigen value sejumlah satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinearitas. d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal.11 Uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

9

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ketiga, h.92

10

Tony Wijaya, Analisis Multivariat, (Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya,2010), h.51

11

Imam Ghazali, Aplikasi Multivariate dengan Program IBM 19, (Semarang : BP Universitas Diponegoro, 2011), h.147


(1)

Lampiran 3 : Data Triwulan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah HIK Tangerang

Nama Perusahaan

Data

Triwulan ROA NPFMRB NPFMUS FDR

_BPRSHIKTG 03/01/2012 4,8 1,63 1,79 108

_BPRSHIKTG 06/01/2012 4,2 2,29 1,60 107,3

_BPRSHIKTG 09/01/2012 4,3 2,12 1,59 109,25

_BPRSHIKTG 12/01/2012 4,4 1,97 1,58 111,2

_BPRSHIKTG 03/01/2013 4,3 2,08 1,57 116,7

_BPRSHIKTG 06/01/2013 4,3 2,01 1,48 109,5

_BPRSHIKTG 09/01/2013 4,4 1,95 2,04 108,8

_BPRSHIKTG 12/01/2013 4,3 1,71 1,91 104

_BPRSHIKTG 03/01/2014 4,3 1,91 2,27 105,9

_BPRSHIKTG 06/01/2014 4,0 1,74 2,00 117

_BPRSHIKTG 09/01/2014 3,8 1,61 1,64 107,5

_BPRSHIKTG 12/01/2014 3,7 1,22 1,88 101,5

_BPRSHIKTG 03/01/2015 4,8 1,56 1,70 97,7

_BPRSHIKTG 06/01/2015 3,5 3,45 3,78 105,9

_BPRSHIKTG 09/01/2015 3,5 3,35 3,64 104,1


(2)

Lampiran 4 : Hasil Output SPSS Descriptive Statistics

Mean

Std.

Deviation N

ROA 2,966 1,3884 48

NPFMR

B 3,9837 3,06362 48

NPFMU

S 2,8727 2,54585 48

FDR 89,4547 14,98644 48

Correlations ROA NPFMR B NPFMU S FDR Pearson Correlation

ROA 1,000 -,096 -,417 ,659

NPFMRB -,096 1,000 ,639 -,538

NPFMUS -,417 ,639 1,000 -,491

FDR ,659 -,538 -,491 1,000

Sig. (1-tailed) ROA . ,258 ,002 ,000

NPFMRB ,258 . ,000 ,000

NPFMUS ,002 ,000 . ,000

FDR ,000 ,000 ,000 .

N ROA 48 48 48 48

NPFMRB 48 48 48 48

NPFMUS 48 48 48 48

FDR 48 48 48 48

Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables Removed Method 1 FDR, NPFMUS, NPFMRBb . Enter a. Dependent Variable: ROA


(3)

Model Summaryb

Mode

l R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbi n-Watso

n R

Square Chang

e

F Chang

e df1 df

2

Sig. F Chang

e

1 ,788

a ,621 ,595 ,8831 ,621 24,054 3 44 ,000 1,150

a. Predictors: (Constant), FDR, NPFMUS, NPFMRB b. Dependent Variable: ROA

ANOVAa Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 56,279 3 18,760 24,054 ,000b

Residual 34,316 44 ,780

Total 90,595 47

a. Dependent Variable: ROA


(4)

Coefficientsa

Model

Unstandardize d Coefficients

Stand ardiz

ed Coeff icient

s

t Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta

Zero-order Partial Part

Tole ranc e

VIF (Constant) -3,809 1,080 -3,528 ,001

NPFMRB ,262 ,058 ,579 4,522 ,000 -,096 ,563 ,420 ,525 1,904 NPFMUS -,223 ,068 -,409 -3,303 ,002 -,417 -,446 -,306 ,561 1,784 FDR ,071 ,010 ,769 6,803 ,000 ,659 ,716 ,631 ,674 1,483 a. Dependent Variable: ROA

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions (Constant)

NPFMR B

NPFMU

S FDR

1 1 3,407 1,000 ,00 ,01 ,02 ,00

2 ,442 2,775 ,01 ,08 ,18 ,01

3 ,143 4,879 ,00 ,75 ,74 ,00

4 ,008 20,796 ,99 ,15 ,06 ,99


(5)

Residuals Statisticsa Minimu

m

Maximu

m Mean

Std.

Deviation N

Predicted Value ,323 4,697 2,966 1,0943 48

Std. Predicted Value -2,415 1,582 ,000 1,000 48 Standard Error of

Predicted Value ,154 ,558 ,241 ,084 48

Adjusted Predicted

Value ,078 4,740 2,965 1,1096 48

Residual -1,7797 1,6211 ,0000 ,8545 48

Std. Residual -2,015 1,836 ,000 ,968 48

Stud. Residual -2,047 1,868 ,000 1,002 48

Deleted Residual -1,8359 1,6795 ,0009 ,9180 48

Stud. Deleted Residual -2,127 1,925 -,003 1,018 48

Mahal. Distance ,458 17,780 2,938 3,429 48

Cook's Distance ,000 ,126 ,019 ,025 48

Centered Leverage

Value ,010 ,378 ,063 ,073 48


(6)

Dokumen yang terkait

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2010-2014

4 36 130

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2012 – 2014) Yusiana Widya A’malina

0 0 9

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NONPERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2013-2016) - Test Repositor

0 0 115

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

1 3 18

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH - repository perpustakaan

1 24 13