30
BAB IV PEMECAHAN MASALAH
SECARA WIN-WIN SOLUTION
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat menjelaskan tekhnik pemecahan masalah secara win-win solution
A. Pengertian dan Respon Terhadap Konflik
Dalam suatu tim yang berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuannya selalu mengalami perbedaan pendapat.
Perbedaan Pendapat yang berlarut-larut akan menyebabkan
konflik. Anggota tim perlu memahami bahwa konflik atau
ketidaksepakatan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan dan tidak memiliki sifat baik atau buruk konflik bersifat netral.
Konflik akan menghancurkan kemajuan tim jika dibiarkan tidak terkelola, tetapi juga dapat mengarah pada pengambilan
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
31
keputusan yang mantap jika dikelola secara efektif. Hasil dari suatu konflik sangat tergantung pada bagaimana tim
mengelolanya. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan konflik? Isyarat apakah yang merupakan gejala konflik dalam
suatu tim? Bagaimana konflik merebak dan bagaimanakah respon terhadap konflik? Dalam Pokok bahasan inilah akan
dibahas hal tersebut. Sebelum Saudara membaca pokok bahasan ini silahkan Saudara
merenungkan terlebih dahulu hakekat tentang konflik menurut pikiran saudara.
Apabila Saudara mendengar kata konflik apa yang terfikirkan dalam benak Saudara dan
bagaimanakah perasaan Saudara?
Dari jawaban saudara tersebut silahkan diidentifikasi mana perasaan yang cenderung positif dan mana yang cenderung
negatif. Kecenderungan dari kita adalah konflik berkonotasi negatif.
Kata konflik menimbulkan kesan tidak menyenangkan. Reaksi kita pada umumnya adalah negatif. Pada umumnya merupakan
bahaya dan menyakiti perasaan orang lain. Kita cenderung
menghubungkan konflik dengan kekerasan, krisis, perkelaian, perang, kalah, menang, kehilangan kendali dan lain
sebagainya. Kebanyakan dari kata-kata ini memberikan
Membangun Kerjasama Tim
32
gambaran adanya kerusakan besar, merasa disakiti, dan hubungan menjadi rusak. Haruskah demikian?
Lalu apa sebenarnya konflik tersebut? Konflik selalu melibatkan dua orang atau lebih perorangan
atau kelompok yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi
Modul Leadership Laboratory, Lembaga Administrasi Negara. Selanjutnya Hanmer dan Hogan dalam bukunya How to Manage
Conflik mengatakan bahwa yang dimaksud dengan konflik adalah Segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam
organisasi, baik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok maupun kelompok yang bersifat antagonis. Dari pengertian tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa
konflik terkait dengan persepsi pihak yang bersangkutan yang merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-
halangi, terlepas dari atau tidak ada halangan tersebut.
Apabila konflik ini kita biarkan maka akan menghancurkan kemajuan tim, namun juga dapat mengarahkan pada peng-
ambilan keputusan yang mantap bila dikelola dengan baik. Hasil dari suatu konflik tergantung pada bagaimana mengelolanya.
Untuk itu perlu mengenali konflik secara dini. Isyarat adanya konflik antara lain:
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
33
√ Anggota kelompok memberikan komentar dan saran dengan
penuh emosi; √
Anggota tim menyerang gagasan orang lain sebelum gagasan tersebut diselesaikan;
√ Anggota tim saling menuduh bahwa mereka tidak memahami
masalah yang sebenarnya,Anggota Tim selalu beroperasi dan menolak untuk berkompromi dan
√ anggota tim saling menyerang secara langsung pada
pribadinya
Sukses Melalui Kerjasama Tim, Richart Chang, PT Pustaka Binaman Pressindo, Hal. 30.
Konflik akan tambah merebak apabila : √
Tindakan bermusuhan; Anggota Tim memasuki permainan menang kalah;
Mereka lebih senang memenangkan kemenangan pribadi daripada memecahkan masalah.
√ Memegang posisinya dengan kuat;
Anggota tim tidak melihat perlunya mencapai tujuan yang menguntungkan, mereka memegang teguh posisi
nya, mempersempit komunikasi dan membatasi keter- libatannya satu sama lain.
√ Keterlibatan emosional
Anggota tim mempertahankan posisinya secara emosional.
Membangun Kerjasama Tim
34
Tidak setiap orang merespon terhadap konflik dengan cara yang sama, respon tersebut antara lain 1 konfrontasi agresif, 2
melakukan manufer negatif, 3 penundaan terus menerus serta 4 Bertempur secara pasif.
Namun ada pula anggota Tim merespon dari segi positif. Apabila hal ini yang terjadi maka pemecahan konflik mengarah
ke hal yang positif. sadar untuk Respon tersebut adalah Mengarahkan energi secara sehat dan langsung untuk
memecahkan masalah atau tidak ada reaksi secara emosional, melakukan upaya yang menanggapinya dengan cara rasional.
Respon yang tepat ini akan memperkuat tim kerja dan melancarkan jalan untuk mengatasi konflik, Huruf Tionghoa
krisis berarti kesempatan yang mengandung resiko. Untuk itu maka perlu melihat konflik tidak selalu mengandung
resiko, tetapi juga merupakan kesempatan-kesempatan yang bersifat petualangan, tantangan, kegembiraan dan kesempatan-
kesempatan. Menurut Bolton dalam bukunya Management konflik sumber-sumber konflik adalah sebagai berikut:
1. Menghalangi pencapaian sasaran perorangan;
2. Kehilangan status;
3. Kehilangan otonomi atau kekuasaan;
4. Kehilangan Sumber-sumber;
5. Merasa diperlakukan tidak adil;
6. Mengancam nilai dan norma;
7. Perbedaan persepsi dan lain sebagainya.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
35
B. Langkah-Langkah Penyelesaian Konflik