Membangun Kerjasama Tim
2
Manfaat membangun tim dinamis; Tahapan perkembangan tim; Membangun rasa kebersamaan tim; Membangun kebanggaan
tim. Pemecahan Masalah Secara Win-win Solution, hal-hal yang dibahas meliputi : Pengertian dan respon terhadap konflik;
Langkah-langkah penyelesaian konflik; Gaya tanggapan konflik.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum TPU
Setelah selesai proses pembelajaran peserta diharapkan mampu menerapkan Konsep Team Building secara efektif
dan efisien dalam pelaksanaan Diklat .
2. Tujuan Pembelajaran Khusus TPK
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat : a.
Menjelaskan Konsepsi dasar Membangun tim yang efektif;
b. Mempraktekkan Kerjasama Dalam Membangun tim
yang efektif; c.
Mempraktekkan Teknik Pemecahan Masalah secara Win-win Solution.
C. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Konsepsi dasar membangun tim yang efektif
a. Pengertian tim yang efektif;
b. Perbedaan kelompok dan tim;
c. Hakikat dan ciri organisasi sebagai tim;
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
3
d. Manfaat membangun tim yang efektif.
2. Kerjasama Dalam Membangun tim yang efektif
a. Pengertian dan unsur-unsur tim yang dinamis;
b. Manfaat membangun tim dinamis;
c. Tahapan perkembangan tim;
d. Membangun rasa kebersamaan tim;
e. Membangun kebanggaan tim.
3. Pemecahan Masalah Secara Win-win Solution
a. Pengertian dan respon terhadap konflik;
b. Langkah-langkah penyelesaian konflik;
c. Gaya tanggapan konflik.
4
BAB II KONSEPSI DASAR
MEMBANGUN TIM EFEKTIF
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat menjelaskan Konsepsi Dasar Membangun Tim Yang Efektif
A. Pengertian Tim Efektif
Apakah Tim Itu ? Apakah Kelompok ?
Dalam pembelajaran ini Saudara akan diajak untuk mencermati apakah tim sama dengan kelompok ?. Berikut ini akan dikutip
beberapa pengertian kelom pok sebagai berikut: W. H. Y. Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai
beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain;
Kurt Lewin berpendapat bahwa “The essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its mem-bers but their
interdepence”;
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
5
H. Smith menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu,
yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
Kelompok adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain saling berinteraksi dalam mencapai tujuan bersama.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Kelompok adalah suatu unit yang merupakan
sekelompoksekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan secara bersama-sama dalam suatu wadah tertentu. Dinamika kelompok yang dibahas dalam modul ini adalah
kelompok formal, dalam artian kelompok yang berada dalam suatu organisasi. Berkaitan dengan hal ini maka kelompok
disebut dengan kelompok formal apabila suatu kelompok yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Memiliki keberadaan untuk melaksanakan tugas-tugas orga- nisasi atau pekerjaan-pekerjaan yang tidak berkaitan;
Orang-orang yang ditunjuk oleh organisasi yang bersangkut- an untuk menjalankan peran resmi tertentu, misalnya sebagai
Kepala Bagian, Kepala Seksi dan lain sebagainya; Memiliki struktur, hubungan tugas dan hirarkis yang telah
digariskan secara jelas. Achieving goals through team work, dialih bahasakan oleh Wandi
S. Brata dan rekan dalam buku “Mencapai Sasaran melalui Kerjasama Tim”.
Membangun Kerjasama Tim
6
Dari pengertian di atas muncul dalam benak kita apakah kelompok sama dengan tim? Kelompok belum tentu merupakan
tim, namun tim pasti merupakan suatu kelompok. Ini berarti bahwa kelompok akan menikmati keberhasilan yang luar biasa
jika menjadi satu kesatuan yang lebih produktif yang disebut dengan tim. tim adalah kumpulan orang-orang yang memiliki
kebutuhan tertentu. Lalu apakah perbedaan antara kelompok dengan tim ? Robert B.
Maddux dalam bukunya “Team Building” membedakan ke duanya adalah sebagai berikut :
Kelompok
• Anggota menganggap pengelompokan mereka semata-mata
untuk kepentingan Administratif. Individu bekerja secara mandiri, kadang-kadang berbeda tujuan dengan individu
yang lainnya; •
Anggota cenderung memperhatikan dirinya sendiri karena tidak dilibatkan dalam penetapan sasaran. Kadang-kadang
pendekatannya hanya sebagai tenaga bayaran; •
Anggota diperintah untuk mengerjakan pekerjaan, bukan diminta saran untuk mencapai sasaran yang terbaik.
• Anggota tidak percaya pada motif rekan-rekan kerjanya
karena tidak memahami peran anggota lainnya. Menyatakan pendapat atau menyampaikan kritik dianggap sebagai upaya
memecah belah; •
Anggota kelompok sangat berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya, karena kurang saling toleransi;
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
7
• Apabila
menerima Diklat
yang memadai
dalam penerapannya sangat dibatasi oleh pimpinan;
• Anggota berada dalam suatu konflik tanpa mengetahui sebab
dan cara pemecahan masalahnya; •
Anggota tidak di dorong untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan.
Lalu apakah yang dimaksud dengan tim? Berikut ini akan dibahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan ciri-ciri yang
berkaitan dengan tim efektif sebagai berikut : •
Anggota menyadari ketergantungan diantara mereka dan memahami bahwa sasaran pribadi maupun tim paling baik
dicapai dengan cara saling mendukung. Waktu akan sangat efektif karena masing-masing sangat memahami dan tidak
mencari keuntungan diatas anggota tim yang lain; •
Anggota tim ikut merasa memiliki pekerjaan dan organi- sasinya karena mereka memiliki komitmen terhadap sasaran
yang akan dicapai; •
Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan organi sasi;
• Anggota bekerja dalam suasana saling percaya dan didorong
untuk mengungkapkan ide, pendapat, ketidaksetujuan serta mencetuskan perasaan secara terbuka. Pertanyaan yang
muncul akan disambut dengan baik; •
Anggota menjalankan komunikasi dengan tulus. Mereka
saling memahami sudut pandang masing-masing;
Membangun Kerjasama Tim
8
• Para anggota didorong untuk menambah ketrampilan dan
menerapkannya dalam tim, mereka menerima dukungan
penuh dari tim;
• Mereka menyadari bahwa konflik dalam tim merupakan hal
yang wajar, karena dengan konflik merupakan kesempatan untuk mengembangkan ide dan kreativitas. Apabila terjadi
suatu konflik akan diselesaikan secara konstruktif;
• Anggota berpartipasi aktif dalam pengambilan keputusan
yang mempengaruhi tim. Meskipun mereka menyadari bahwa keputusan tetap ditangan pemimpin apabila tim
menemui jalan buntu. Tujuannya adalah memperoleh hasil
yang positif.
B. Hakikat dan Ciri Organisasi Sebagai Tim