BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan perkembangan Perusahaan. Perusahaan Roti “Satria Bakery” adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pembuatan roti, Perusahaan Roti “Satria Bakery” ini beralamat di desa Teken, Kebakkramat, Karanganyar.
Perusahaan mempunyai izin dari departemen kesehatan dengan nomor DEP.Kes.RI.P-IRT.No. 206331301005. perusahaan juga
dilengkapi sertifikat izin usaha yaitu : TANDA DAFTAR USAHA PERDAGANGAN TDUP Nomor:43 11-34 TDUPV1998. Juga
TANDA DAFTAR PERUSAHAAN Nomor:11345604771.
Perusahaan ini berdiri pada tanggal 15 Juni 2001 dengan pemilik Bapak Sawidi. Tetapi perusahaan sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Ibu Ngatiyem selaku Direktur Utama. Perusahaan ini merupakan usaha keluarga, sehingga semua urusan
perusahaan yang menangani adalah semua anggota keluarga. Pada awal berdiri perusahaan hanya membuat satu jenis, dan satu
bentuk roti saja, dengan seiring berjalannya waktu, perusahaan ini
25
mampu berkembang dan bersaing dan sekarang perusahan ini mampu membuat beberapa jenis dan bentuk roti. Pada mulanya
perusahaan ini berproduksi dengan spekulasi penjualan, ternyata produk roti yang dihasilkan perusahaan ini diterima pasar, dan
mampu memikat hati konsumen, dan sekarang perusahaan sudah mempunyai pelanggan tetap yang disalurkan oleh distributor atau
perusahaan sering menyebut sales tetap. Dengan sudahnya perusahaan mempunyai banyak distributor tetap, sekarang
perusahaan berproduksi berdasarkan pesanan oleh para distributor tersebut.
2. Pemilihan Lokasi Perusahaan a Harga Tanah
Harga tanah sangat mempengaruhi pembangunan suatu industri, Harga tanah perusahaan pada awalnya adalah 600.000 per
meter, karena masih murahnya harga tanah, maka perusahaan mampu meminimalkan modal yang dikeluarkan guna
membangun perusahaan tersebut. b Tenaga Kerja
Faktor tenaga kerja adalah faktor yang sangat penting bagi perusahaan khususnya dalam menjalankan roda industri. Tenaga
kerja yang diperoleh perusahaan adalah tenaga kerja yang didapat dari sekitar perusahan, hal tersebut dilakukan
perusahaan karena kemudahan menerima karyawan, dan sebagian sudah mengerti watak dan perilaku karyawan sehingga
26
perusahaan lebih mudah menyeleksi para karyawan tersebut. Disamping alasan tersebut perusahaan ingin membangun desa
sekitar perusahaan agar menjadi desa yang maju dengan membuka lapangan pekerjaan para pemuda-pemudi dan
meminimalkan pengangguran. Walaupun perusahaan juga merekrut karyawan diluar daerah, perusahaan tetap
memprioritaskan karyawan dari daerah sekitar. c Transportasi
Jalur transportasi perusahaan tergolong mudah, karena hanya berjarak kurang lebih satu kilometer dari jalur yang dilewati bus
atau angkutan umum jurusan Sragen-Tawangmangu. d Jaringan listrik dan telepon
Jaringan Listrik dan telepon sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan industri, jaringan listrik juga digunakan untuk
penerangan perusahaan. Dilokasi perusahaan sudah terdapat jaringan listrik dari PLN dan jaringan telepon, sehingga
perusahaan lebih mudah berhubungan dengan pelanggan ataupun konsumennya.
27
3. Struktur Oganisasi Perusahaan Roti”Satria Bakery”
Gambar Struktur Oranganisasi Perusahaan Roti “Satria Bakery
” Gambar 3.1
Stuktur Oranganisasi Perusahaan Roti “Satria Bakery”
Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”
4. Produksi
28 Direktur
Manajer Keuangan
Manajer Pemasaran
Karyawan Produksi
Manajer Produksi
Sales
Perusahaan ini dalam satu kali produksi mampu menghasilkan roti sebanyak 12.500 bungkus roti dengan bentuk
yang berbeda-beda.
a Jenis Produksi Jenis produk yang dihasilkan perusahaan adalah produk roti
siap saji b Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Dalam pemilihan bahan baku, perusahaan mempunyai lebih dari satu alternatif pilihan kualitas dan perusahaan juga mempunyai
lebih dari satu alternatif pilihan pemasok, hal itu dilakukan perusahan karena perusahan selalu antisipasi jika suatu saat
terjadi kekosongan bahan baku ataupun terjadi hubungan yang tidak harmonis antara perusahaan dengan pemasok. Dalam
pembuatan roti perusahaan menggunakan bahan baku dan bahan pembantu, antara lain :
1 Bahan Baku a Gandum
Gandum merupakan bahan utama dalam pembuatan roti. Perusahaan tidak hanya menggunakan satu jenis gandum
saja, tetapi perusahaan juga menggunakan gandum dengan merk yang berbeda dan pemasok yang berbeda
pula. Hal itu dilakukan perusahaan guna mengantisipasi
29
apabila terjadi kekosongan bahan baku dan juga mengantisipasi apabila terjadi ketidakharmonisan
hubungan dengan pemasok. Perlu diingat bahwa bahan baku yang berbeda-beda bukan berarti kualitas yang
berbeda. Perusahaan tetap menjaga rasa dengan memberikan kepuasan konsumen. Dalam satu kali
produksi perusahaan mampu menghabiskan bahan baku gandum sebanyak 10 sak gandum dengan berat 250 Kg.
b Gula pasir. Gula pasir juga merupakan bahan baku utama karena gula
pasir adalah bahan baku yang wajib digunakan untuk proses pembuatan roti. Gula pasir didapat dari pemasok
agen bahan baku. Gula pasir yang diperlukan dan dipesan akan diantar oleh agen keperusahaan. Hal itu akan lebih
meminimalkan biaya transportasi, sehingga perusahaan akan mampu mamaksimalkan laba yang akan
diperolehnya nanti. Dalam satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan gula pasir sebanyak 2 sak, yang
beratnya 100 Kg. c Mentega
Mentega merupaka bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan roti. Perusahaan juga tidak
mengandalkan satu pemasok saja untuk mendapatkan bahan baku mentega. Tetapi perusahaan mengambil
30
bahan baku lebih dari satu pemasok. Dalam satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan mentega
sebanyak 4 karton mentega dengan berat 60 Kg.
2 Bahan pembantu a Obat pengempuk roti.
Obat pengempuk roti digunakan perusahaan agar roti yang diproduksinya bisa empuk dan tidak keras. Dalam
satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan obat pengempuk roti sebanyak 2,5 Kg.
b Obat pengembang roti. Obat pengembang roti digunakan perusahaan agar roti
yang diproduksinya bisa terlihat besar-besar dan berisi. Perusahaan tidak mengharapkan roti yang diproduksinya
tidak mengembang atau bantat. Dalam satu kali produksinya perusahaan mampu menghabiskan obat
pengembang roti sebanyak 3 Kg. c Selay.
Selay merupakan bahan pembantu pada pembuatan roti, karena selay dibutuhkan tidak pada semua roti yang ada
tetapi hanya pada roti tertentu yaitu pada roti yang disebut roti tabur sokade saja. Pada perusahaan ini mampu
membuat selay sendiri. Hal itu dilakukan karena mengingat harga selay terlalu tinggi sehingga perusahaan
31
tidak bisa memaksimalkan labanya. Perusahaan membuat selay dengan roti yang tidak memenuhi standar kualitas
kemudian diolah kembali menjadi selay roti buatan sendiri dengan rasa yang khas, karena selay tersebut merupakan
cairan roti buatan sendiri dengan resep yang rahasia. d Meses
Meses tidak digunakan pada semua jenis roti, karena itu meses merupakan bahan pembantu pada pembuatan roti
ini. Pada satu kali produksi perusahaan meses sebanyak 3Kg.
e Pisang Perusahan menggunakan pisang didalam proses
pembuatan roti ini. Pisang tersebut digunakan dalam pembuatan roti yang bernama roti isi pisang. Pisang
tersebut didapat pemasok atau penjual pisang yang siap mengantar keperusahaan, hal itu akan menghemat biaya
transportasi bagi perusahaan. Dalam pemilihan pisang perusahaan memilih pisang yang berkualitas, karena
dalam pembuatan roti isi pisang jika menggunakan pisang yang berkualitas rendah maka roti yang dibuat tersebut
akan cepat basi dan dapat mencoreng nama baik perusahaan.
f Kelapa.
32
Kelapa digunakan perusahaan dalam pembuatan roti yang bernama roti tabur kelapa. Kelapa didapat dari pemasok
yang siap mengantar keperusahaan. Dalam pemilihan kelapa, perusahaan memilih kelapa yang masih muda,
tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Kelapa yang seperti itu merupakan rasa yang paling enak untuk taburan
roti menurut perusahaan. g Cokelat
Cokelat digunakan perusahaan dalam pembuatan roti yang bernama roti isi pisang. Cokelat didapat dari agen
yang juga siap mengantar keperusahaan. Dalam satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan cokelat
sebanyak 2 Kg. h Sokade
Sokade merupakan bahan pembantu yang digunakan perusahaan dalam pembuatan roti yang bernama roti tabur
sokade. Sokade adalah daging buah yang dibuat manisan. Sokade yang digunakan perusahaan adalah sokade yang
berwarna-warni. Hal itu dilakukan perusahaan untuk menarik konsumen dengan pemberian warna yang agak
mencolok dan memberi kesan enak jika dimakan. 5. Mesin dan Peralatan Produksi
a Mesin Peralatan utama 1 Mesin pres rolling
33
Mesin pres rolling ini berfungsi untuk mencampurkan semua bahan yang digunakan dalam pembuatan roti, agar
bercampur, dan bahan-bahan bercampur rata.
2 Mesin pengaduk Mesin pengaduk ini berfungsi untuk mengaduk campuran
pertama dalam pembuatan roti, hal ini dilakukan karena mengingat bahan yang dicampur terlalu banyak, sehingga
tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual. Digunakan mesin ini dengan tujuan menghemat waktu serta
tenaga kerja dapat dialokasikan kedepartemen tertentu. 3 Mesin oven
Mesin ini berfungsi untuk mengoven bahan roti menjadi roti siap saji. Mesin oven ini menggunakan kompor yang diatur
suhunya. 4 Kompor
Kompor pada perusahaan ini berguna untuk memanggang mesin oven sehingga mesin oven bisa digunakan
sebagaimana mestinya. Kompor yang digunakan pada perusahaan adalah jenis kompor dengan bahan minyak
tanah. 5 Meja kerja
34
Meja kerja pada perusahaan ini terbuat dari kayu, meja kerja ini digunakan untuk membentuk bahan roti seperti yang
diinginkan para konsumen
6 Tong Tong ini digunakan untuk mendidihkan air, dan diambil
uapnya untuk ruang penguapan, sehingga bahan roti dapat mengembang seperti yang diharapkan.
7 Peralon penghubung Peralon penghubung ini menghubungkan antara tong
pendidih dengan ruang penguapan bahan roti.
b Peralatan Pembantu 1 Ember
Ember digunakan untuk wadah seley, margarin, atau bahan yang lainnya.
2 Timbangan Timbangan digunakan untuk menimbang bahan roti, agar
nantinya setelah dioven bentuk dan beratnya sama. 3 Kotak
Kotak digunakan untuk wadah roti yang sudah jadi dan sudah melalui packing, dan siap untuk diambil para tenaga pemasar.
4 Loyang
35
Loyang adalah jenis wadah yang terbuat dari zeng, yang digunakan untuk wadah bahan roti yang akan melalui tahap
oven.
5 Tenaga Penggerak a Diesel
Diesel yang digunakan pada perusahaan ini adalah jenis diesel dengan daya 20 PK.
b PLN Perusahaan juga menggunakan PLN untuk
memperalancar produksinya, perusahaan menggunakan PLN dengan daya 1.300 watt.
36
6. Proses Produksi Gambar 3.2 Alur Proses Produksi
37 pengadukan
pengerolan
pembentukka n
pengembangan
pengovenan pendinginan
pencampuran
pendinginan pengepakan
Sumber : Perusahaan roti “Satria Bakery”
a Pencampuran Sebelum bahan baku akan diproses, maka terlebih dahulu bahan
baku dilakukan pencampuran, pencampuran merupakan tahap awal dari seluruh proses produksi, pencampuran adalah
dicampurnya semua bahan baku dengan takaran yang sudah ditentukan.
b Pengadukan Setelah tahap pencampuran, kemudian selanjutnya bahan baku
tersebut dilakukan pengadukan agar semua bahan baku tersebut bersatu dan bahan baku tersebut siap menjalani tahap
selanjutnya. c Pengerolan
Tahap selanjutnya setelah pengadukan yaitu tahap pengerolan. Pengerolan adalah tahap dimana bahan baku yang telah
melakukan pencampuran di padatkan dengan ukuran pemadatan yang telah diukur. Pada tahap ini hampir sama dengan
pencampuran tetapi pada tahap ini bahan baku tersebut dihalusakan agar roti yang diproduksi nanti terlihat halus, mulus
dan semua bahan baku telah benar-benar tercampur rata pada semua bagian roti nantinya.
d Pembentukan
38 QC
Setelah bahan baku melalui tahap pengerolan, maka selanjutnya bahan baku tersebut melalui tahap pembentukan. Tahap
pembentukan ini adalah tahap dimana bahan baku tersebut dibentuk seperti apa yang diinginkan. Sebelum dibentuk bahan
baku tersebut dipotong dengan ukuran yang telah ditentukan dan ditimbang sekaligus dilakukan pengecekan apakah bahan
tersebut bagus atau tidak, setelah di cek bahan tersebut. Pada perusahaan ini terdapat enam bentuk roti yang diproduksi.
Diantaranya adalah roti semir, roti tabur sokade, roti isi pisang, roti tabur kelapa, roti isi coklat, roti tabur meses. Roti dibentuk
menurut jadwal pembuatan roti apa yang sedang dilakukan. e Pengembangan
Setelah melalui tahap pembentukan, tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan roti. Tahap pengembangan roti adalah
tahap dimana bahan roti yang telah dibentuk tersebut diletakkan pada ruangan isolasi. Ruang isolasi tersebut adalah ruang yang
tertutup rapat kemudian dialiri uap air. Pada tahap ini adalah tahap yang paling lama dilakukan, karena dalam tahap
pengembangan ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam lamanya. f Pengovenan
Setelah bahan baku mengembang seperti yang telah ditentukan, kemudian bahan baku melalui tahap pengovenan, dan bahan
baku tersebut melalui tahap pengovenan. Tahap pengovenan yaitu tahap dimana bahan baku tersebut dioven atau disekap
39
diruang yang panas dengan temperatur yang telah ditentukan selama waktu yang telah ditentukan pula. Tahap pengovenan ini
memerlukan waktu sekitar 15 menit dalam satu kali pengovenan. g Pendinginan
Setelah dilakukan tahap pengovenan, bahan baku sudah menjadi produk jadi berupa roti, tetapi produk roti tersebut harus melalui
terlebih dahulu tahap pendinginan, tahap pendinginan adalah tahap dimana setelah roti dioven dengan suhu yang panas maka
roti harus didinginkan, agar roti bisa dikemas, pendinginan dilakukan agar roti tidak panas dan mudah untuk dikemas. Tahap
pendinginan harus mendapat perhatian lebih bagi perusahaan, karena dalam pengemasan roti tidak boleh terlalu panas,
dikarenakan roti akan menguap dan akan cepat menjadi basi dan akhirnya masa produktif roti akan terlalu pendek dan merugikan
perusahaan. h Pengemasan
Setelah roti melalui tahap pendinginan, kemudian roti dicek, apakah roti tersebut bisa keluar pasar. kemudian roti dikemas
dengan wadah plastik yang telah ditentukan, dan roti sudah bisa dipasarkan.
7. Kondisi Karyawan a Aspek Tenaga Kerja
Dalam perekrutan tenaga kerja, Perusahaan Roti Satria Bakery lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari daerahnya
sendiri, hal itu dilakukan perusahaan karena tenaga kerja yang
40
didapat tersebut lebih mudah, selain memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, Perusahaan juga
mengharapkan kemajuan desa dengan meminimalkan pengangguran. Alasan yang lain adalah tenaga kerja yang
berasal dari masyarakat sekitar lebih dapat datang tepat waktu karena dekat dengan lokasi perusahaan tersebut. Selain itu juga
kemudahan perusahaan mengawasi segala bentuk sifat dan karakteristik tenaga kerja yang tentunya berkaitan dengan
operasional perusahaan. Adapun jumlah dan pendidikan para karyawan sebagi berikut :
Tabel 3.1 Jumlah karyawan pada
Perusahaan Roti Satria Bakery Jenis pekerjaan
jumlah Staf
3 produksi
19 Packing
7 Pemasaran
21
total 50
Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”
41
Tabel 3.2
Pendidikan Karyawan Staf Perusahaan Roti “Satria Bakery”
Nama Karyawan Staf Pendidikan
umur Kris Widyo Prasetyo
D3 30
Kris Wido Sulistyo D3
27 Kris Wido Utomo
D3 24
Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”
Tabel 3.3 Pendidikan dan Umur Karyawan Produksi
Perusahaan “Roti Satria”
Nama Karyawan Produksi
Pendidikan umur
Kar SD
44 Wiji
SD 34
Sugiyarti SD
35 Sayem
SD 45
Iyem SD
33 Parti
SD 37
Mami SD
31 Nurul
SD 33
Tugiyem SD
32 Wagiyem
SD 17
Painem SD
40 Tini
SD 40
Iyah SD
39 Sholokin
SMP 22
42
Tri SMP
17 Priyono
SMP 19
Riyanto SMP
25 Agung
SMP 19
Dodo SMP
18
Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”
Tabel 3.4 Pendidikan dan Umur Tenaga Pemasar
Perusahaan Roti “Satria Bakery”
Nama Pendidikan
Umur Lanjar
SMA 30
Gimin SMA
28 Rebo
SMA 35
Sunar SMP
35 Yusi
SMP 35
Hadi SD
45 Rahmat
SMA 28
Sangat SMA
25 Jumadi
SMA 20
Purwanto SMA
31 Ngadi
SD 45
Hardi SMA
25 Mandor
SMA 37
Sularto SMA
36 Narto
SMA 27
Ngadiyo SD
46 Bani
SMP 40
Darman SMP
25 Jum
SMP 29
Joko S1
37 Wagimin
SD 42
Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”
Tabel 3.5 Kesimpulan dari tabel karyawan adalah:
No Jenis kelamin
jumlah umur
1 Pria
30 17-25 Th= 12
2 Wanita
20 26-50 Th= 38
43
Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”
b Hari dan Jam Kerja Perusahaan roti “Satria Bakery” menetapkan jam kerja
karyawan sebagai berikut : Dalam satu minggu karyawan masuk enam hari. Perusahaan
meliburkan karyawan pada hari minggu. Pembagian hari dan jam kerja adalah sebagai berikut :
Hari kerja : Senin – Sabtu
Jam Kerja : 7 jam hari
Shif I : Senin – Sabtu : 07.00 – 14.00 Istirahat : 1 jam
Shif II : Senin – Sabtu : 15.00 – 22.00 Istirahat : 1 jam
c Sistem Pengupahan Manajemen Perusahaan Roti “Satria Bakery” menerapkan tiga
sistem pengupahan, yaitu sebagai berikut : 1 Upah Mingguan
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan produksi pada perusahaan roti “Satria Bakery” setiap satu minggu sekali.
2 Upah Lembur Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan yang melakukan
lemburan yang perhitungannya berdasarkan jam lembur. 3 Upah Borongan
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan packing pada perusahaan roti “Satria Bakery”.
44
4 Jaminan Sosial Sebagai tambahan selain upah gaji pokok, perusahaan juga
memberikan sejumlah tunjangan guna mendorong semangat kerja karyawan. Tunjangan Tenaga Kerja tersebut adalah :
a Dana Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK dari perusahaan
b Dana kesehatan atau pengobatan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja.
c Tunjangan Hari Raya THR kepada semua karyawan pada saat menjelang hari raya.
d Rekreasi untuk semua karyawan. d Pemasaran
Perusahaan roti Satria Bakery juga menggunakan Tenaga pemasar untuk memasarkan hasil produksinya. Agar mampu
memperoleh pasar yang cukup luas dan menjanjikan, perusahaan harus memilih tenaga pemasar yang tangguh, ulet ,
disiplin, tidak mudah putus asa. Oleh sebab itu perusahaan tidak sembarangan memilih tenaga kerja.
B. Laporan Kegiatan Magang Kerja