Cara melakukan Perencanaan Layout Keseimbangan Lini Line Balancing

Kerugian layout yang buruk adalah : 1. Bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat, dimana urutan proses berliku-liku karena susunan tata letak barang dan ruangan yang ada. 2. Ruangan produksi, mesin-mesin dan fasilitas lainnya disusun sacara tidak teratur berserakan sehingga mengganggu kelancaran produksi. 3. Service area sempit sekali dan letaknya tidak memuaskan. 4. Bahan-bahan produk-produk tidak dapat bergerak segera dikosongkan, sehingga memperlambat pembongkaran barang- barang yang tiba dipabrik. Sofjan Assauri, 1996 : 45 .

E. Cara melakukan Perencanaan Layout

Pekerjaan layout tidak dapat dikerjakan sendiri oleh satu orang. Dalam membuat layout yang baru, semua faktor-faktor yang disebutkan diatas harus diperhatikan benar-benar dan harus dipertimbangkan, terutama faktor-faktor yang penting, yaitu: 1. Flow material 2. Product 3. Peralatan Machine 4. Minimum movement 5. Sequence urutan dari operasi produksi Tahapan-tahapan perencanaan layout : 1. Plan Inventory 19 a Daftar mesin b Ukuran mesin c Gambar-gambar mesin 2. Group outline Didalam menggambar perlu diperhatikan macam-macam mesin serta kelompok yang terdiri dari mesin-mesin yang sama dan ukuran yang sama. Alat-alat pembantu misal, lori trailer, tool boxes standard dan lain-lain. 3. Method investigation Dari hasil method study, layout suatu mesin, operator dan alat- alat pembantu digambar dan diskala. 4. Daerah mesin Ruangan untuk maintenance harus ditambahkan pada ruangan kerja mesin, demikian pula dengan ruangan tempat hasil pembongkaran akibat perbaikan. a Machine blok plan Pengaturan mesin sesuai dengan proses produksi terdiri dari kumpulan mesin-mesin sejenis atau sekelompok mesin. b Shop floor layout Ditinjau dari segi : 1 Flow of production. 2 Pembagian gang 20 3 Dimensi machine shop 4 Kedudukan daripada penghalang-penghalang yang tidak dapat bergerak seperti tiang-tiang kolam. 5 Penempatan daripada gudang Sofjan Assauri, 1996 : 66.

F. Keseimbangan Lini Line Balancing

Keseimbangan lini adalah pengelompokan elemen pekerjaan kedalam stasiun-stasiun kerja yang bertujuan membuat seimbang jumlah pekerja yang ditugaskan kesetasiun-stasiun tersebut, sehingga dapat diperoleh jumlah waktu yang menganggur sedikit sehingga efisiensi proses produksi tinggi. Sedangkan secara umum penerapan keseimbangan lini bertujuan untuk meminimalkan jumlah waktu yang menganggur. Merencanakan suatu keseimbangan lintas kerja meliputi usaha yang bertujuan untuk mencapai suatu kapasitas yang optimal dan tidak terjadi penghamburan kapasitas. Tujuan tersebut akan tercapai apabila lintasan produksi bersifat seimbang, stasiun kerja berjumlah minimum, jumlah waktu yang menganggur disetiap stasiun kerja sepanjang lintasan produksi minimum. Apabila proses produksi pada suatu perusahaan mengalami hambatan-hambatan, salah satu kemungkinan penyebabnya adanya ketidaksesuaian antara model layout yang diterapkan dengan kebutuhan proses produksi. Apabila hal ini terjadi pada perusahaan, maka harus segera dilakukan peninjauan ulang terhadap layout yang diterapkan diperusahaan tersebut. Pengaturan kembali layout yang 21 ada hendaknya dilakukan agar tercapai keseimbangan antar stasiun kerja yang ada. Untuk mencapai keseimbangan kapasitas yang baik maka hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain waktu yang dibutuhkan untuk melakukan keseluruhan proses produksi, urutan teknis dari pekerjaan dan kapasitas output yang diinginkan. Penentuan besarnya tingkat keseimbangan dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Menentukan cycle time. Cycle time adalah selang waktu yang terjadi pada saat produk yang sudah selesai dikerjakan meninggalkan garis produksi atau waktu terpanjang yang diperlukan antara bagian-bagian produksi yang harus dilalui suatu produk. Rumus D t C   60 C : cycle time t : waktu kerja per hari D : permintaan per hari Sedangkan untuk memperoleh kapasitas yang memadai dengan cara : Maksimum output per hari = unit c hari waktu 2. Perhitungan untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil Untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil dapat dicari dengan : Rumus : N= t T D   60 Keterangan 22 N : stasiun kerja yang dibuat. T : waktu proses total. D : permintaan per hari. 3. Melakukan penugasan dari elemen-elemen penugasan kestasiun kerja dengan aturan LOT Longest Operation Time. Yaitu melakukan penugasan elemen tugas-tugas berikutnya dengan tetap memperhatikan urutan proses. Penundaan balancing delay dipakai sebagai ukuran tentang bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja pada stasiun kerja yang merupakan suatu indikator efisiensi. Untuk mengetahui penundaan dapat dicari dengan : Rumus : Total waktu yang menganggur Penundaan = X100 Total waktu kerja Total waktu kerja = Jumlah stasiun kerja X cycle time Tingkat efisiensi = 100 - balancing delay

G. Pengertian Efisiensi.