Jenis-jenis layout TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan perencanaan layout antara lain : 1. Meminimalkan biaya material handling diantara fungsi berbeda. 2. Mengurangi kemacetan material dan tenaga kerja. 3. Menaikkan keamanan karyawan. 4. Menaikkan efisiensi tenaga kerja. 5. Memperbaiki moral 6. Memperindah komunikasi dan koordinasi bila diperlukan. 7. Meningkatkan kualitas lingkungan pekerjaan secara fisik sinar, temperatur, suara gaduh dan secara psikis sosial, dan komunikasi Atmaji, 1989 : 97 Didalam penyusunan perencanaan layout pabrik, sebelum ditentukan layout apa yang akan digunakan dalam pabrik tersebut terlebih dahulu harus diketahui seberapa besar atau berapa bagian yang akan terlibat dalam penerapan dari perencanaan layout yang akan disusun tersebut. Ada 4 macam klasifikasi layout, yaitu : 1 Adanya perubahan kecil dalam layout yang sudah ada. 2 Adanya penambahan fasilitas produksi yang baru. 3 Adanya perubahan karena tambahan fasilitas produksi yang baru. 4 Pembangunan pabrik baru. 5

C. Jenis-jenis layout

1. Layout Proses 13 Layout proses atau layout fungsional adalah penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Model ini cocok jika proses produksi tidak baku, yaitu perusahaan membuat berbagai jenis produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang diproduksi dalam berbagai macam variasi. Keuntungan tata letak proses menurut T. Hani Handoko yaitu : a Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi Memungkinkan penggunaan mesin-mesin yang multiguna sehingga dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi b Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin c Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personel dan peralatan d Memungkinkan spesialisasi supervise. Kerugian tata letak proses : a Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam dan tidak dapat digunakannya ban berjalan b Pengawasan produksi yang lebih sulit c Meningkatnya persediaan barang dalam proses d Total waktu produksi per unit yang lebih lama e Memerlukan skill yang lebih tinggi 14 f Pekerjaan routing, penjadwalan dan akunting biaya yang lebih sulit karena setiap ada order baru harus dilakukan perencanaan perhitungan kembali. 2. Layout Produk Tata letak produk dipilih apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak dari awal sampai akhir. Keuntungan model tata letak produk : a Aliran material yang simpel dan langsung b Persediaan barang dalam proses yang rendah c Total waktu produksi per unit yang rendah d Tidak memerlukan skill tenaga kerja yang tinggi e Kebutuhan material handling yang rendah f Pengawasan proses produksi yang lebih mudah g Dapat menggunakan mesin khusus atau otomatis h Dapat menggunakan ban berjalan karena aliran material sudah tertentu i Kebutuhan material dapat diperkirakan dan dijadwalkan dengan lebih mudah Kerugian model tata letak produk : a Kerusakan pada sebuah mesin dapat menghentikan produksi 15 b Perubahan desain produk dapat mengakibatkan tidak efektifnya tata letak yang bersangkutan c Biasanya memerlukan investasi mesin peralatan yang besar d Karena sifat pekerjaannya yang monoton dapat mengakibatkan pemborosan 3. Layout posisi tetap Tata letak posisi tetap dipilih apabila karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Dengan demikian produk tetap ditempat sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk. Keuntungan tata letak posisi tetap : a Berkurangnya gerakan material b Adanya kesempatan untuk melakukan pengayaan tugas c Sangat fleksibel, dapat mengakomodasi perubahan dalam desain produk, bauran produk ataupun volume produksi d Memberikan kebanggaan pada pekerja karena dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan Kerugian tata letak posisi tetap : a Gerakan personel dan peralatan yang tinggi b Dapat terjadi duplikasi mesin dan peralatan 16 c Memerlukan tenaga kerja yang berketrampilan tinggi d Memerlukan ruang yang besar dan persediaan barang dalam proses yang tinggi e Memerlukan koordinasi dalam penjadwalan produksi.

D. Prinsip Dasar Penyusunan Layout.