Intensitas Olahraga Landasan Teori

tanda umum dan awal dari gangguan kesehatan fisik, psikologis, bahkan spiritual. Sedangkan dampak dari stressor tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu: Sifat stressor, jumlah stressor pada saat yang bersamaan, lama pemajanan terhadap stressor, pengalaman masa lalu, tingkat perkembangan Kozier Erb, 1983 dalam Keliat, 1998.

2. Intensitas Olahraga

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya Griwijoyo, 2007 dalam Rahayu Suhayat, 2011. Di dalam deklarasi International Council of Sport and Physical Education tentang olahraga dinyatakan bahwa olahraga ialah setiap kegiatan fisik yang bersifat permainan dan yang berupa perjuangan terhadap kekuatan-kekuatan alam tertentu dalam Soejono Harjadi, 1984. Olahraga dilakukan secara teratur setiap hari atau 3 kali seminggu minimal 30 menit setiap berolahraga Depkes, 2002. Olahraga teratur adalah gerakan seluruh organ tubuh dengan cara dan periode tertentu, serta dilakukan secara teratur agar tubuh terlihat bugar dan sehat. Sesuai yang dianjurkan oleh Depkes 2002, olahraga minimal 3 kali seminggu 30 menit, maka 3 x 30 menit adalah waktu minimal berolahraga yang paling sedikit dalam seminggu. Jadi berdasarkan hal tersebut maka dibagi 2 kategori untuk tingkat olah raga yaitu ringan 90 menit dan berat 90 menit. Tingkat aktifitas olahraga didapat dengan mengalikan lamnya olahraga dengan frekuensi olahraga. commit to user a. Manfaat olahraga Olahraga yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani. Kesehatan jasmani merupakan suatu kondisi kompleks yang terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan kesehatan kardiorespiratori aerobic fitnesss Bernstein Nash, 2006. Selain itu, olahraga yang teratur juga membantu dalam kontrol berat badan dan optimisasi berat badan. Obesitas dapat diperbaiki dengan berolahraga yaitu dengan durasi 60-90 menit setiap hari mungkin diperlukan Hansen et al., 2005. Dalam tahun terakhir ini, ahli psikologis kesehatan telah meneliti tentang peranan olahraga aerobik dalam mempertahankan kesehatan mental dan fisik. Olahraga aerobik dapat menstimulasi dan memperkuatkan sistem kardiovaskular dan respiratori serta memperbaiki penggunaan oksigen pada tubuh. Olahraga aerobik juga memberi manfaat yang banyak terhadap kesehatan. Olahraga kira- kira hanya 30 menit sehari dapat menurunkan risiko untuk menderita penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker Taylor, 2009. Selain daripada meningkatkan efisiensi sistem kardiorespiratori,olahraga yang teratur juga boleh meningkatkan kapasitas kerja fisik, penurunan ataupun kontrol hipertensi, memperbaiki kadar kolestrol dan toleransi glukosa, meningkatkan toleransi terhadap stres dan pengurangan kebiasaan yang buruk seperti merokok, konsumsi alkohol dan diet yang tidak baik Taylor, 2009. Olahraga berserta perubahan pola makan juga dapat mengurangi risiko menderita diabetes tipe II pada golongan yang berisiko tinggi. Olahraga juga dapat mempercepatkan penyembuhan luka pada orang-orang yang terluka Emery, perpustakaan.uns.ac.id commit to user Kiecolt-Glaser, Malarkey, Frid, 2005. Olahraga yang teratur juga dapat memanjangkan umur. Laki-laki dan perempuan yang mempunyai tingkat kebugaran fisik yang lebih tinggi dapat menunda mortalitas yang dipicu oleh penyakit kardiovaskuler dan kanker Taylor, 2009. b. Hubungan stres dan olahraga Ketika seseorang mengambil bagian dalam suatu aktivitas fisik maka otak akan memberi respon kimia tertentu. Endorfin adalah polipeptida yang mengikat pada reseptor neuron di otak dandapat menghilangkan efek dari stres Carruthers, 2006. Mekanisme terjadi efek ini disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur dan fisiologis yang menghubungkan partisipasi olahraga yang berulang. Selain itu, olahraga yang teratur boleh meningkatkan kepekaan insulin. Kepekaan insulin meningkat karena peningkatan volume otot, aliran darah kepada otot-otot yang aktif dan kapasitas oksidatif bahan bakar dalam tubuh. Peningkatan kapasitas oksidatif yang disebabkan oleh proses biogenesis mitokondrial juga memberi efek yang positif terhadap homeostasis lipid di mana bisa juga meningkatkan metabolisme basal. Peningkatan metabolisme basal dapat menyeimbangkan energi yang dikerahkan semasa aktivasi simpatis Stewart. Et al., 2005. Olahraga juga membantu dalam memulihkan ekspresi genetik yang alamiah untuk menjamin survival ketika menghadapi suatu kejadian stres dan sembuh dari kejadian tersebut Booth. Et al, 2002. Di samping itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga dapat menurunkan insiden dan keparahan gangguan mood yang berkaitan dengan stres termasuk ansietas dan commit to user depresi. Efek ini berhubung dengan peningkatan neurotransmiter terutamanya serotonin dan dopamin dan juga sekresi endorfin Greenwood, 2008. Maka, olahraga adalah salah satu cara yang sungguh bermanfaat untuk melawan efek stres terhadap kesehatan yang merugikan Castro, Wilcox. O’Sullivan, Baumann, King, 2002. Jadi, olahraga yang teratur dapat mempengaruhi tingkat stres dengan adanya perubahan kimia dalam otak setelah berolahraga. Perubahan tersebut mencakup transportasi dan metabolisme neurotransmiter yang mengubah aktivitas neurotransmiter Brannon Feist, 2007.

3. Pola Tidur