Tingkat Stres Mahasiswa Analisis Data

Pada tabel tersebut nilai total pola tidur mahasiswa sebanyak 91 orang dengan 13 soal dari skala Linkert minimum adalah 17, sedangkan maksimumnya adalah 42 dengan rata-rata nilai total 29.45.

3. Tingkat Stres Mahasiswa

Berdasarkan data mengenai tingkat mahasiswa, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : Tabel 4.8 Distribusi frekuensi tingkat stres mahasiswa NO RENTANG KATEGORI FREKUENSI PROSENTASE 1 57 – 76 Tinggi 25 27.5 2 38 - 56 Sedang 65 71.4 3 38 Rendah 1 1.1 Jumlah 91 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut di atas diketahui bahwa nilai rentang 38-56 merupakan frekuensi tertinggi yaitu 71.4, sehingga rata-rata tingkat stres mahasiswa tergolong sedang. Tabel tersebut dalam diagram lingkaran piechart tergambar sesuai pada gambar 4.3 sebagai berikut : Sedang 71.4 Tinggi 27.5 Rendah 1.1 commit to user Adapun deskripsi data untuk tingkat stres nilai minimum, maksimum dan rata-rata seperti tampak pada tabel di bawah ini : Tabel 4.9. Deskripsi data tingkat stres Variabel Jumlah sampel n Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai Rata- rata Standar deviasi Intensitas Olahraga 91 26 62 41.21 7.92 Pada tabel tersebut nilai total tingkat stres mahasiswa sebanyak 91 orang dengan 19 soal dari skala Linkert minimum adalah 26, sedangkan maksimumnya adalah 62 dengan rata-rata nilai total 41.21.

3. Analisis Data

Sehubungan dengan perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan sebagaimana diuraikan pada bagian sebelumnya, maka dapat dijelaskan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat stres adalah intensitas olahraga X1 dan pola tidur X2. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah tingkat stres yaitu variabel Y. a. Hasil uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2009. Berdasarkan salah satu hasil uji Kolmogorov- Smirnov cara untuk melakukan uji normalitas data dengan hipotesis : Ho = Skor pengkuran berdistribusi normal Ha = Skor pengukuran tidak berdistribusi normal perpustakaan.uns.ac.id commit to user Kriteria yang digunakan adalah Ho diterima apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05. Perhitungan analisis Kolmogorov-Smirnov menggunakan bantuan program SPSS for windows terhadap residual regresi diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 91 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 8.09173898 Most Extreme Differences Absolute .059 Positive .059 Negative -.045 Kolmogorov-Smirnov Z .564 Asymp. Sig. 2-tailed .908 Sumber : hasil analisis spss Juni 2014 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa data penelitian dari variabel intensitas olahraga, pola tidur dan tingkat stres berdistribusi normal, hal ini terlihat dari nilai Asymp.sig. 0,908 lebih besar dari 0,05. 2 Uji Linieritas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel yang diteliti bersifat linier atau tidak. Uji linieritas menggunakan uji F dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Hipotesis yang digunakan untuk menguji linieritas garis regresi dinyatakan sebagai berikut : Ho = Model regresi berbentu linier Ha = Model regresi berbentuk non linier commit to user Kriteria yang digunakan adalah Ho diterima apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 . Uji linieritas ini dilihat sebagai berikut : Tabel 4.11. Hasil Uji Linieritas Hubungan Intensitas Olahraga dan Pola Tidur dengan Tingkat Stres ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1958.266 2 979.133 21.526 .000 a Residual 4002.767 88 45.486 Total 5961.033 90 a. Predictors: Constant, Pola Tidur, Intensitas Olahraga b. Dependent Variable: Tingkat Stres Sumber : hasil analisis spss juni 2014 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada liniearity sebesar 0,000 untuk semua variabel. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat hubungan yang linier antara intensitas olahraga dan pola tidur denga tingkat stres. Maka asumsi linieritas telah terpenuhi. 3 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Menguji adanya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10, maka variabel terebut tidak memiliki persoalan dengan multikolinieritas. Hipotesis yang digunakan untuk menguji multkolinieritas dinyatakan sebagai berikut : commit to user Tabel 4.12. Hasil Uji Multikolinieritas Hubungan Intensitas Olahraga dan Pola Tidur dengan Tingkat Stres Hasil perhitungan multikolinieritas dengan melihat nilai VIF, dapat diketahui bahwa untuk semua variabel mmempunyai nilai dibawah angka 10, sehingga hasil uji multikolinieritas menunjukkan tidak adanya multikolinieritas antar variabel bebas. 4 Uji Hipotesis a Hubungan antara intensitas olahraga dan tingkat stres Tabel 4.13. Hasil Uji Product Moment Hubungan Intensitas Olahraga dan Tingkat Stres Correlations intensitas olahraga tingkat stres intensitas olahraga Pearson Correlation 1 -.070 Sig. 2-tailed .510 Sum of Squares and Cross- products 3153.758 -295.055 Covariance 35.042 -3.278 N 91 91 tingkat stres Pearson Correlation -.070 1 Sig. 2-tailed .510 Sum of Squares and Cross- products -295.055 5645.033 Covariance -3.278 62.723 N 91 91 Sumber : hasil analisis spss Juni 2014 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.278 .377 3.387 .001 intensitas Olahraga 1 -.007 .096 -.007 -.071 .943 .994 1.006 Pola Tidur 1 .501 .159 .319 3.152 .002 .994 1.006 Sumber : hasil analisis spss Juni 2014 commit to user Dari tabel diatas berdasarkan analisis uji Product Moment diatas diperoleh p = 0.510, hal ini menunjukkan p 0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel intensitas olahraga dengan tingkat stres. b Hubungan antara pola tidur dan tingkat stres Tabel 4.14. Hasil Uji Product Moment Pola Tidur dan Tingkat Stres Correlations tingkat stres pola tidur tingkat stres Pearson Correlation 1 .543 Sig. 2-tailed .000 Sum of Squares and Cross- products 5645.033 1825.440 Covariance 62.723 20.283 N 91 91 pola tidur Pearson Correlation .543 1 Sig. 2-tailed .000 Sum of Squares and Cross- products 1825.440 2004.527 Covariance 20.283 22.273 N 91 91 Sumber : hasil analisis spss Juni 2014 Dari tabel diatas berdasarkan analisis uji Product Moment diatas diperoleh p = 0.000, hal ini menunjukkan p 0.05 sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa ada hubungan antara variabel pola tidur dengan tingkat stres serta memiliki hubungan yang sedang terlihat dari pearson corelation yang berada diantara 0,34 – 0,66. c Hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres Tabel 4.15. Hasil uji Regresi Linier Berganda untuk mengetahui hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres. ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. commit to user 1 Regression 1958.266 2 979.133 21.526 .000 a Residual 4002.767 88 45.486 Total 5961.033 90 a. Predictors: Constant, Pola Tidur, Intensitas Olahraga b. Dependent Variable: Tingkat Stres Sumber: analisis spss juni 2014 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada liniearity sebesar 0,000 untuk semua variabel. Karena signifikansi kurang dari 0.05 artinya Ho ditolak terdapat hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres. Tabel 4.16. Hasil uji Regresi Linier Berganda pada Anova untuk mengetahui hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres. Dari tabel diatas angka R Square sebesar 0,315 atau 31,5. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas olahraga dan pola tidur mempunyai hubungan sebesar 31,5 dengan tingkat stres sedangkan sisanya 68,5 dipengaruhi variabel lain diluar penelitian. Tabel 4.17. Hasil uji Regresi Linier Berganda pada Coefficient untuk mengetahui hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Change Statistics R Square Change Sig. F Change 1 .562 a .315 .300 .315 .000 commit to user 1 Constant 20.709 5.856 3.537 .001 intensitas olahraga -.196 .119 -.146 -1.642 .104 pola tidur .944 .149 .562 6.319 .000 a. Dependent Variable: tingkat stres Sumber : hasil analisis spss juni 2014 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas, diperoleh persamaan regresi linier berganda yang signifikan sebagai berikut : Y = 20.709 + -0,196 X1 + 0,944 X2 Dimana : Y = Tingkat Stres X1= Intensitas Olahraga X2= Pola Tidur Konstanta a yang dihasilkan sebesar 20.704 menunjukkan bahwa tingkat stres Y sebesar 20.704 satu-satuan jika variabel intensitas olahraga X1 dan pola tidur X2, bernilai konstan. Variabel intensitas olahraga mempunyai nilai sebesar -0,196 artinya nilai tersebut bernilai dibawah nol, sehingga bernilai negatif. Tanda negatif menunjukkan bahwa intensitas olahraga erpengaruh negatif terhadap tingkat stres. Variabel pola tidur mempunyai nilai sebesar 0.944 artinya apabila variabel pola tidur naik satu satuan akan menambah tingkat stres sebesar 0.944 satuan, jika variabel yang lain dianggap konstan. Tanda positif menunjukkan bahwa pola tidur memiliki pengaruh positif terhadap tingkat stres. Tabel 4.18. Perhitungan Sumbangan Efektif dan Relatif Komponen B Cross Product Regresi Sumb Efektif Total Intensitas Olahraga -0.196 -295 1780 31.5 Pola Tidur 0.944 1825 Sumber : hasil analisis spss juni 2014 commit to user SE xi = bxi.crossproduct.R 2 Regression SE Intensitas Olahraga = -0.196 x -295 x 31.5 1780 x 100 = 10.23 SE Pola Tidur = 0.944 x 1825 x 31.5 1780 x 100= 30.48 SR Intensitas Olahraga = SE Intensitas Olahraga R 2 = 10.2331.5 = 20 SR Pola Tidur = SE Pola Tidur R 2 = 30.48 31.5 = 80 Kesimpulan dari perhitungan diatas adalah sumbangan efektif intensitas olahraga terhadap tingkat stres adalah 10.23 serta sumbangan relatif 20 dan sumbangan efektif pola tidur terhadap tingkat stres adalah 30.48 serta sumbangan relative 80.

B. Pembahasan