Tabel 4.22 Pemanfaatan Lingkungan nonfisik sebagai Sumber Belajar
No Kategori
frekuensi  persentase 1
Selalu 2
Sering 7
8 3
Kadang-kadang 27
30 4
Tidak pernah 56
62 Jumlah
90 100
Terlihat  pada  tabel  4.22,  sebanyak  62  siswa  tidak  pernah memanfaatkan  lingkungan  nonfisik  sebagai  sumber  belajar,  selebihnya  30
kadang-kadang  memanfaatkan  media  tersebut.  Secara  umum  pemanfaatan sumber belajar lingkungan secara keseluruhan masih tergolong rendah. Dalam
mempelajari    mata  pelajaran  geografi  siswa  masih  terpaku    pada  informasi yang  diberikan  guru.  Mereka  belum  sepenuhnya  memanfaatkan  fenomena
alam dan fenomena sosial sebagai sumber belajarnya.
2. Pengaruh  Pemanfaatan  Sumber  Belajar  Geografi  terhadap  Prestasi
Belajar
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemanfaatan sumber belajar geografi  terhadap  prestasi  belajar  dapat  dilihat  dari  hasil  analisis  regresi
tunggal.  Analisis  ini  menggunakan  uji  F  dengan  ketentuan  jika  F
hitung
F
tabel
dapat  disimpulkan  bahwa  hipotesis  yang  menyatakan  ada  pengaruh pemanfaatan  sumber  belajar  geografi  terhadap  prestasi  belajar  diterima.
Analisis  regresi  dalam  kajian  penelitian  ini  menggunakan  bantuan  program SPSS.  Hasil  analisis  regresi  diperoleh  konstanta  sebesar  65,182  dengan
koefisien  regresi  sebesar  0,121,  sehingga  regresinya  dinyatakan  dengan persamaan: Y = 65,182 + 0,121X
Y = 0.121X + 65.182 R
2
= 0.656
50 55
60 65
70 75
80
20 30
40 50
60 70
80 90
Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi P
re s
ta s
i B
e la
ja r
G e
o g
ra fi
Gambar 4.2. Persamaan garis regresi Model  ini  menunjukkan  bahwa  setiap  terjadi  kenaikan  kualitas
pemanfaatan sumber belajar geografi satu persen maka akan terjadi kenaikan prestasi  belajar  sebesar  0,121,  begitu  juga  sebaliknya.  Model  regresi  tersebut
diuji kebermaknaannya menggunakan uji F diperoleh F
hitung
= 167,885  F
tabel
=  3,95  dengan  dk
1
=  1  dan  dk
2
=  88,  dengan  demikian  dapat  disimpulkan bahwa  hipotesis  yang  menyatakan  ada  pengaruh  pemanfaatan  sumber  belajar
geografi  terhadap  prestasi  belajar  diterima.  Nilai  R  square  sebesar  0,656 menunjukkan  bahwa  perubahan  prestasi  belajar  siswa  dipengaruhi  oleh
pemanfaatan  sumber  belajar  geografi  sebesar  65,6,  selebihnya  dipengaruhi oleh faktor lain.
Untuk  mengetahui  derajat  hubungan  dari  masing-masing  sumber belajar  yang  digunakan  dapat  dilihat  dari  korelasi  product  moment  dari
masing-masing  subvariabel.  Korelasi  antara  prestasi  belajar  dengan  sumber belajar  yang    berupa  media  pendidikan  sebesar  0,766,  untuk  sumber  belajar
perpustakaan  sebesar  0,564,  sumber  belajar  media  masa  sebesar  0,475  dan untuk sumber lingkungan belajar sebesar 0,784.
Korelasi  yang  tergolong  tinggi  adalah  korelasi  antara  pemanfaatan sumber  lingkungan  belajar  dengan  prestasi  belajar  0,784  dan  antara
pemanfaatan sumber belajar berupa media pendidikan dengan prestasi belajar 0,766.  Hasil  ini  menunjukkan  bahwa  perubahan  prestasi  belajar  geografi
pada  siswa  lebih  didominasi  oleh  pemanfatan  sumber  belajar  berupa  media pendidikan  geografi  dan  sumber  lingkungan  belajar,  karena  keduanya  lebih
erat  dengan  karakteristik  materi  geografi  yang  mengupas  tentang  fenomena fisik dan sosial di lingkungan sekitar.
C. Pembahasan
Sesuai dengan makna pembelajaran adalah suatu usaha agar siswa aktif belajar,  maka  sebagai  subjek  pembelajaran  adalah  siswa  sendiri.  Dengan
demikian  keaktifan  siswa  mengikuti  pembelajaran  merupakan  syarat  penting agar  pembelajaran  berlangsung  secara  efektif  dan  efisien.  Belajar  lebih
bermakna ketika mengikuti  empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang  dicanangkan  oleh  UNESCO  yaitu:  a  learning  to  know  belajar  untuk
mengetahui;  b  learning  to  do  belajar  untuk  melakukan  sesuatu  dalam  hal ini  kita  dituntut  untuk  terampil  dalam  melakukan  sesuatu;  c  learning  to  be
belajar  untuk  menjadi  seseorang;  dan  d  learning  to  live  together  belajar untuk  menjalani  kehidupan  bersama.  Keaktifan  siswa  lebih  mendominasi
pembelajaran  agar  siswa  tidak  sekedar  memperoleh  informasi  secara  pasif