19 interaksi
Diagram interkasi belajar mengajar Sumber: Wynne Harlen Suharsimi Arikunto, 1986: 25
Diagram tersebut menunjukkan bahwa guru, berdasarkan tujuan yang ditentukan, berkuasa menentukan lingkungan belajar. Namun, dalam
menciptakan lingkungan belajar yang baik, guru mendapatkan berbagai hambatan dan pengaruh-pengaruh diantaranya keadaan siswa, fasilitas yang
minim, letak sekolah, jadwal belajar, ataupun banyaknya siswa. Di dalam lingkungan belajar siswa dan guru ikut terlibat, termasuk sebagai lingkungan.
Wynne Harlen Suharsimi Arikunto, 1986: 24
C. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA
1. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains dan sering disingkat menjadi pendidikan IPA. Sesuai dengan namanya,
IPA merupakan pelajaran yang mempelajari tentang alam sekitar. Usman Lingkungan
Belajar Guru
Tujuan
Hambatan luar dan pengaruh-
pengaruh
Hasil belajar
Siswa
20 Samatowa 2006:2 mendefinisikan IPA atau sains sebagai ilmu tentang alam.
Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam
semesta dengan segala isinya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Bube Tedjo Susanto, 2001:5 menyatakan bahwa sains atau IPA adalah pengetahuan
tentang dunia alamiah yang diperoleh dari interaksi indera dengan dunia tersebut. Pernyataan ini memberikan suatu ketelitian yang menarik terhadap
dua aspek tentang bagaimana observasi berlangsung yakni observasi gejala alam melalui pikiran dan indera seseorang serta proses observasi menyangkut
dua jalur interaksi antara pengamat dan yang diamati. Dalam belajar IPA, seorang manusia tentunya mempunyai suatu
metode ataupun cara untuk mempelajari IPA dengan baik dan benar, sehingga IPA pada nantinya bukan hanya ilmu tentang alam sekitar saja, melainkan
bagaimana manusia mendapatan ilmu tersebut, sehingga Ahmad Susanto 2012: 167 mendefinisikan IPA sebagai usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan. Hal tersebut diperkuat oleh Winaputra Usman Samatowa, 2006:3 yang mengemukakan bahwa IPA tidak hanya
merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Selain
itu, menurut Hendro Darmodjo 1992: 3 IPA merupakan pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dan segala isinya, akan tetapi IPA
21 tidak hanya dipandang sebagai pengetahuan melainkan sebagai suatu metode
ilmiah. IPA sebagai metode ilmiah ini maksudnya IPA merupakan cara atau metode untuk mengamati alam sekitar seperti observasi dan eksperimen yang
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah
usaha manusia untuk memahami peristiwa-peristiwa di alam semesta dengan cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah yang sesuai dengan
prosedur ilmiah. Pembelajaran IPA menuntut siswa untuk menguasai sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
2. Pembelajaran IPA di SD