Pembelajaran IPA di SD

21 tidak hanya dipandang sebagai pengetahuan melainkan sebagai suatu metode ilmiah. IPA sebagai metode ilmiah ini maksudnya IPA merupakan cara atau metode untuk mengamati alam sekitar seperti observasi dan eksperimen yang menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah usaha manusia untuk memahami peristiwa-peristiwa di alam semesta dengan cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah yang sesuai dengan prosedur ilmiah. Pembelajaran IPA menuntut siswa untuk menguasai sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

2. Pembelajaran IPA di SD

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Untuk itu, pembelajaran IPA di SD diharapkan mengandung aspek-aspek yang mendorong tumbuhnya kemampuan berpikir secara ilmiah. Muslichah Asy’ari 2006: 22 menyatakan bahwa pembelajaran IPA pada dasarnya meliputi beberapa aspek antara lain: a. Faktual, artinya pembelajaran IPA merupakan ilmu empiris yang membahas tentang fakta-fakta dan gejala-gejala alam. b. Adanya keseimbangan antara proses dan produk, artinya bahwa pembelajaran IPA selain mengajarkan pengetahuan tentang alam, juga 22 mengajarkan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Keterampilan proses yang perlu dilatih adalah mengamati, mengukur mengklasifikasi, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, mengenal hubungan antar angka, dan membuat kesimpulan. c. Siswa aktif melakukan investigasi untuk selalu ingin tahu terhadap permasalahan alam sekitar. d. Siswa dilatih untuk berpikir induktif dalam menggeneralisasikan investigasi yang dilakukan agar memiliki pemahaman konsep yang esensial dan berfikir deduktif dalam menerapkan atau mengverikasi suatu hukum atau prinsip. e. Pengembangan sikap ilmiah dalam diri siswa. Pembelajaran siswa untuk siswa SD hendaknya mencakup kesesuaian antara situasi belajar siswa dengan situasi kehidupan nyata di masyarakat, selain itu keterampilan-keterampilan proses IPA yang akan diajarkan harus sesuai dengan perkembangan siswa. Guru yang mengajarkan IPA di sekolah dasar diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Siswa yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep IPA.

3. Hakikat Pembelajaran IPA